Peneliti kembangkan sayap pesawat yang bisa berubah bentuk
Struktur baru sayap tersebut adalah kerangka pola-pola ringan yang terbuat dari ribuan segitiga kecil yang ditutupi polimer tipis.
Saat ini, sayap pesawat mengandalkan bagian di belakangnya untuk manuver lepas landas maupun mendarat. Tetapi para peneliti yang dipimpin oleh NASA dan MIT sedang mengembangkan sayap pesawat yang seluruhnya bisa berubah bentuk, bukan hanya bagian sisinya saja. Dilansir dari Engadget (1/4), dalam sebuah makalah jurnal Smart Materials and Structures, tim peneliti menjelaskan bagaimana mereka secara signifikan mendesain ulang sayap pesawat.
Struktur baru sayap tersebut adalah kerangka pola-pola ringan yang terbuat dari ribuan segitiga kecil yang ditutupi polimer tipis. Lantaran metamaterial ini sebagian besar terdiri dari ruang kosong, jadinya sangat ringan, ukuran massanya kurang dari seperseribu kepadaran karet. Penyangga yang yang diposisikan secara cermat pun, memungkinkan sayap untuk mengubah bentuk secara otomatis. Perubahan tersebut sebagai respons terhadap kondisi pemuatan aerodinamis. Faktor inilah yang bisa membuat pesawat lebih hemat energi.
Sebenarnya, ini bukanlah konsep yang sepenuhnya baru. Desain sayap seperti ini sudah ada beberapa tahun lalu. Tetapi kini para peneliti telah mengembangkan cara untuk membuat bagian-bagian individu untuk sayap, menggunakan cetakan injeksi.
Potensi untuk sayap yang ringan dan mampu berubah bentuk menimbulkan pertanyaan tentang bentuk pesawat yang ideal. Dengan teknologi ini, desain pesawat bisa jadi berubah. Teknisi bisa jadi akan menerapkan konfigurasi yang lebih efisien seperti, struktur bodi dan sayap yang terintegrasi. Selain itu, para ilmuwan memiliki potensi untuk mendesain ulang struktur lain, seperti bilah turbin angin pesawat.
