sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
Minggu, 11 Mar 2018 11:44 WIB

Tips aman menggunakan layanan cloud

Tidak ada cloud yang 100 persen aman, tapi kita bisa terus meminimalisir ancaman keamanannya

Tips aman menggunakan layanan cloud

Kata cloud memang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Sadar atau tidak sadar, layanan cloud sudah menjadi kebutuhan dan merupakan bagian dari kehidupan modern. Layanan mulai dari email, penyimpanan cloud, hingga aplikasi berbasis cloud memang sudah tidak bisa dilepaskan dari kegiatan digital. Bahkan smartphone pun membutuhkan email agar bisa berfungsi sepenuhnya.

Namun apakah cloud aman? Apakah berbagai layanan berbasis internet yang sering digunakan oleh kita benar-benar bisa menjaga data agar tidak bisa diakses dan dicuri oleh orang lain? Sayangnya menurut Territory Channel Manager Kaspersky Lab, Indonesia, Dony Koesmandarin, tidak ada layanan cloud yang aman.

"Enggak ada yang aman 100 persen, semua punya risiko diretas. Tapi apakah kita bisa hidup tanpa cloud? Enggak kan," kata Dony. "Itu mengapa kita harus tahu bagaimana cara mengamankan akun dan data kita yang ada di layanan cloud."

Menurut data dari Kaspersky Lab, sebagian besar kasus peretasan layanan cloud disebabkan oleh akses asing (unauthorized access) yaitu sebanyak 61 persen. Selain itu pembajakan layanan dan trafik merupakan penyebab kedua terbesar peretasan layanan cloud yaitu sebesar 51 persen. Penyebab lainnya adalah sistem API layanan cloud yang tidak aman (43 persen), dan kesalahan pengguna yang sering berbagi akses (42 persen).

Lalu adakah cara untuk menghindar dari peretasan cloud? Dony menyarankan kepada semua pengguna layanan cloud untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:

1. Jangan menyimpan data sensitif di cloud
Data sensitif seperti scan KTP, Kartu Keluarga, data karyawan, data transaksi perusahaan, dan lain-lain sebaiknya tidak disimpan di cloud. Meski mudah untuk diakses, namun data tersebut bisa bocor dan digunakan secara tidak bertanggungjawab jika akun cloud Anda diretas.

2. Baca dokumen user agreement yang disediakan layanan cloud
Setiap layanan cloud memiliki end-user agreement yang memberitahu bagaimana layanan tersebut beroperasi. Sebelum menggunakan layanan cloud, akan sangat baik jika Anda membaca dokumen tersebut terlebih dulu. Hal ini dikarenakan ada beberapa layanan cloud yang tidak akan bertanggungjawab terhadap data yang rusak atau hilang.

3. Perhatikan penggunaan password
Password merupakan lini pertahanan terdepan yang menentukan akun cloud Anda bakal bisa diretas atau tidak. Menggunakan password dengan kombinasi huruf, angka, dan karakter, serta memiliki jumlah minimal 8 karakter adalah contoh yang baik. Namun yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah password jangan terlalu mudah ditebak. Selain itu, sebaiknya Anda juga mengganti password secara berkala.

4. Enkripsi data
Jika Anda terpaksa harus menyimpan data sensitif di cloud, sebaiknya Anda juga memproteksi data tersebut dengan teknologi enkripsi. Ini bertujuan agar saat akun cloud Anda diretas, hacker tidak akan bisa membaca data yang ada di dalamnya. Sleain itu Anda juga bisa menggunakan layanan cloud yang memiliki sistem enkripsi.

Share
×
tekid
back to top