Snapdragon 865 bisa rekam video berformat Dolby Vision

Setiap akhir tahun, Qualcomm menggelar acara yang disebut Snapdragon Tech Summit. Pada ajang ini, mereka mengumumkan beberapa chipset terbaru mereka, salah satunya prosesor flagship Snapdragon 865. Chip ini merupakan sang penerus Qualcomm Snapdragon 855 dengan peningkatan yang paling besar ada di pemrosesan gambar kamera perangkat.

Dalam hal pemrosean kamera, Qualcomm membekali Snapdragon 865 dengan Image Signal Processor (ISP) terbaru, yakni Spectra 480. Dilansir dari XDA-Developers (5/12), ISP ini mampu memproses 2 Gigapixels per detik. Agar dapat memanfaatkan peningkatan performa pemrosesan ini, Qualcomm memperlambat kecepatan clock dan mulai memproses 4 piksel per siklus clock, bukannya 1 piksel per siklus clock. Hasilnya adalah peningkatan efisiensi daya baterai, penanganan suhu lebih optimal, dan pemrosesan piksel 40 persen lebih cepat untuk tugas-tugas seperti penanganan gangguan noise. Selain itu, Spectra 480 memiliki Video Analytics Engine (EVA) baru untuk menangani semua tugas Computer Vision (CV).

Fungsi “kecepatan Gigapixel” dari ISP Spectra 480 memungkinkan untuk merekam video 4K HDR dan pemotretan burst 64 MP secara bersamaan. Qualcomm mengatakan ISP tersebut dapat melakukan proses gambar hingga ukuran 200 MP. Ini bukan hanya angka teoritis, karena Qualcomm mengatakan bahwa vendor sensor gambar saat ini telah mengembangkan sensor beresolusi sangat tinggi. Dalam kata lain, Spectra 480 kini mampu memproses gambar beresolusi 64 MP dengan Zero Shutter Lag. Kemampuan ini mengalami peningkatan dari resolusi tertinggi 48 MP pada Snapdragon 855.

Snapdragon 865 juga secara signifikan lebih mampu memproses video daripada Snapdragon 855. Kini Snapdragon 865 mendukung resolusi 8K pada kecepatan 30 fps. Selain itu, Spectra 480 mampu mendukung video gerakan lambat hingga 960 fps pada resolusi 720p. Tidak ketinggalan pula IPS anyar ini sekarang mendukung perekaman video HDR berformat Dolby Vision, bahkan memproses dan mengonversi warna secara langsung, meskipun mungkin OEM mungkin harus membayar lisensi untuk kemampauan tersebut.