sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
Selasa, 28 Jun 2022 11:19 WIB

Netflix targetkan Asia untuk tingkatkan pertumbuhannya

Terlepas dari krisis pelanggan di sebagian besar negara, Netflix menyebut Asia merupakan wilayah dengan potensi pertumbuhan yang baik.

Netflix targetkan Asia untuk tingkatkan pertumbuhannya
Source: Pexels

Asia menjadi target utama Netflix saat ini setelah mengalami krisis pelanggan selama kuartal pertama 2022. Terlepas dari wilayah lain yang mengalami penurunan pelanggan, Asia disebut sebagai salah satu wilayah yang masih menerima peningkatan pelanggan.

Meskipun ada rencana untuk membatasi pengeluaran secara keseluruhan, namun investasi di Asia akan terus dilakukan, termasuk pembiayaan untuk produksi film dan serial lokal. 

Di samping itu, Netflix juga akan melakukan lebih banyak kemitraan di Asia untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Tony Zameczkowski, wakil presiden pengembangan bisnis untuk Asia Pasifik mengatakan akan menggandeng operator nirkabel dan perusahaan pembayaran digital karena penggunaan kartu kredit dianggap kurang umum di wilayah Asia, dikutip dari Bloomberg (28/6). 

“Asia adalah proxy yang bagus untuk pasar lain di dunia,” kata Zameczkowski. “Ada kesamaan antara negara berkembang Asia dan pasar negara berkembang lainnya seperti Afrika dan Amerika Latin. Pembelajaran di sini dapat dengan mudah direplikasi atau dimanfaatkan oleh wilayah tersebut.”

Sebagai informasi, wilayah Asia Pasifik menyumbang 15% dari 221,6 juta pelanggan global Netflix dan diperkirakan akan menjadi pendorong terbesar ekspansi lebih lanjut. Menurut para analis, rebound di paruh kedua akan menambah sekitar 6,8 juta pelanggan sepanjang tahun, dengan 79% diantaranya berasal dari Asia Pasifik.

Tantangan Netflix di Asia Pasifik

Kendati demikian, audiens, preferensi, dan lingkungan yang sangat berbeda di kawasan Asia Pasifik menjadi tantangan bagi Netflix. Misalnya di India, serial "A Suitable Boy" memicu kontroversi di negara tersebut karena adegan protagonis wanita Hindu yang mencium seorang pria Muslim.

Selain itu, Netflix juga menghadapi persaingan ketat dari raksasa streaming seperti Amazon Prime, Disney+, serta perusahaan lokal yang telah membuat kemajuan di pasar Asia. 

Di Asia Tenggara, Viu, milik miliarder Richard Li, menyalip Netflix sebagai streamer terbesar kedua di kawasan itu tahun lalu. Ini disebabkan galeri konten Korea Selatan yang lebih banyak di platform tersebut dan tingkat berlangganan gratis.

Share
×
tekid
back to top