Meta catat kerugian 3,8 miliar dari divisi VR/AR, meski laba perusahaan naik

Meta Platforms Inc. mengalami kerugian operasional sebesar $3,8 miliar di segmen Realitas Virtual dan Realitas Tertambah (VR/AR) pada kuartal pertama tahun ini, meski demikian, perusahaan mencatat peningkatan pendapatan dan laba bersih secara keseluruhan.

Dilansir dari The Verge (27/4), dalam laporan keuangannya yang dirilis setelah penutupan perdagangan kemarin, perusahaan dibalik Facebook, Instagram, Messenger, dan WhatsApp ini mengungkapkan bahwa pendapatan keseluruhannya mencapai $36,5 miliar, naik 27% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih meningkat secara signifikan sebesar 117%, menjadi $12,4 miliar.

Meskipun pendapatan divisi Reality Labs yang menangani pengembangan VR dan AR naik 30% menjadi $440 juta, kerugian operasionalnya masih besar, mencapai $3,85 miliar. Kerugian ini memang menurun sedikit dari kerugian $3,99 miliar pada kuartal pertama tahun lalu, namun tetap menjadi beban bagi perusahaan.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam sebuah panggilan dengan investor, mengungkapkan bahwa perusahaan akan terus berinvestasi dalam pengembangan produk dan ekosistem VR/AR, dan memprediksi peningkatan kerugian operasional tahun-ke-tahun.

Selain itu, Meta juga mengumumkan peningkatan investasi dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI). Perusahaan ini menaikkan alokasi belanja tahunannya dari $30 miliar-$37 miliar menjadi $35 miliar-$40 miliar, dengan rencana untuk lebih meningkatkan investasi pada tahun 2025.

Investasi besar-besaran ini tampaknya mempengaruhi sentimen pasar, sehingga menyebabkan saham Meta turun hingga 17% dalam perdagangan after-hours, dari harga penutupan sebelumnya sebesar $493,50.

Zuckerberg menegaskan bahwa membangun kapabilitas AI adalah upaya jangka panjang yang membutuhkan waktu dan sumber daya yang signifikan, tetapi berpotensi memberikan hasil yang menguntungkan bagi perusahaan dan para pemegang saham di masa depan.