AS kemungkinan longgarkan beberapa batasan untuk Huawei

Beberapa tahun yang lalu, Huawei telah menjadi salah satu pembuat ponsel terbesar dan bahkan memiliki kesempatan untuk merebut takhta Apple dan Samsung. Namun, perusahaan itu segera mendapat sanksi dari AS, yang pada dasarnya melumpuhkan operasi ponsel pintarnya secara keseluruhan.

Namun sekarang, merek itu tampaknya akan segera menghadapi beberapa perubahan yang membantu memperbaiki situasinya.

Sebagai informasi, perusahaan asal Tiongkok itu terkena berbagai pembatasan yang menghilangkan aksesnya ke teknologi yang berasal dari AS. Pada dasarnya mereka telah kehilangan pasokannya ke teknologi penting untuk produknya. Selanjutnya, AS telah menindaklanjuti ini dengan lebih banyak sanksi yang memutuskan Huawei dari pemasok chip utamanya, TSMC.

Sejak itu, perusahaan telah meluncurkan hanya dua seri ponsel flagship, dengan keduanya hanya mendukung jaringan 4G meskipun chip yang digunakannya adalah chipset flagship dari Qualcomm Snapdragon.

Setelah Joe Biden menjadi presiden baru, banyak berharap bahwa pemerintahan bari ini akan mencabut beberapa pembatasan terhadap Huawei. Namun ini tidak terjadi. Meski demikian, tampaknya akan ada beberapa perubahan, dengan laporan Bloomberg mengklaim bahwa Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS mengeluarkan aturan yang memungkinkan teknologi tingkat rendah tertentu untuk dibagikan. Dengan kata lain, beberapa teknologi dapat dibagikan ke entitas yang dikenai sanksi seperti Huawei.

Alan Estevez, Wakil Menteri Perdagangan untuk Industri dan Keamanan menyatakan bahwa “Pemangku kepentingan AS harus sepenuhnya terlibat dalam organisasi standar internasional, terutama di mana standar kritis tetapi terkadang tidak terlihat yang mereka tetapkan memiliki keamanan nasional yang penting serta implikasi komersial”. Dilansir dari Gizmochina (13/9), dengan kata lain, ini mungkin menjadi berita positif dalam beberapa saat untuk Huawei.