sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
Rabu, 29 Apr 2020 16:00 WIB

Sharp Aquos V, tetap pede pakai chipset lawas

Smartphone terbaru Sharp saat ini adalah Sharp Aquos V. Smartphone ini cukup unik karena performanya didukung chipset lawas, Snapdragon 835.

Sharp Aquos V, tetap pede pakai chipset lawas
Source: Tek.id

Sharp Indonesia mulai kembali memperluas lini produknya, khususnya perangkat mobile. Ya, perusahaan asal Jepang ini kini menghadirkan kembali smartphone kepada pengguna di Indonesia. Sejatinya ini bukan kali pertama Sharp meramaikan pasar smartphone Tanah Air. 

Jika Sahabat Tek ingat, Sharp Indonesia menghadirkan banyak seri smartphone pada 2017 dan 2018. Di antaranya seri R1s dan Pi. Namun di tahun 2019, nama Sharp kembali tenggelam khususnya di pasar smartphone Indonesia. 

Kiprah Sharp di dunia smartphone memang cukup populer di negeri asalnya, Jepang. Di sana, Sharp getol menghadirkan smartphone baru dengan sejumlah inovasi anyar. Entah apa yang membuat Sharp Indonesia sempat vakum menghadirkan smartphone di Indonesia. Yang jelas, perusahaan ini kini optimistis menawarkan ponsel pintarnya guna mendukung ekosistem Sharp.

Smartphone terbaru Sharp saat ini adalah Sharp Aquos V. Smartphone ini cukup unik karena mengunakan chipset lawas, Snapdragon 835. Sebagai informasi, chipset ini merupakan chipset untuk ponsel flagship dari Qualcomm pada 2017. Menjadi tantangan tersendiri memang untuk mengetahui seberapa kuat performa chipset cukup lawas tersebut untuk digunakan sekarang. Selain Snapdragon, Sharp Aquos V juga dilengkapi spesifikasi berikut:

Desain

Desain Sharp Aquos V tampak biasa saja. Tak ada notch atau punch hole di layar yang kini seragam digunakan banyak vendor smartphone. Sharp Aquos V masih menampilkan bezel cukup tebal di sisi atas dan bawah ponsel. Tampilan belakangnya pun tak begitu spesial di mana kamera gandanya ditempatkan di tengah atas, menyertai lampu flash dan pemindai sidik jari. Namun case-nya yang berwarna hitam pekat dan glossy, cukup menolong tampilan belakang ponsel dan memberikan kesan elegan.

Serangkaian tombol power dan volume ditempatkan di sisi kanan ponsel. Ada juga jack headphone yang diposisikan di atas perangkat. Beruntung smartphone ini didukung USB tipe-C yang cukup kekinian untuk mendukung pengisian daya lebih cepat. Port USB-nya diposisikan di bagian bawah ponsel.

Antarmuka Sharp Aquos V menggunakan Android One. Jadi, kalau Sahabat Tek pernah pakai smartphone Nokia atau Pixel, pengoperasian Sharp Aquos V mungkin sudah enggak asing lagi. Penggunaan antarmuka ini juga akan mempermudah vendor smartphone untuk fokus pada peningkatan spesifikasi lainnya. Saya sendiri agak bosan dengan antarmuka Android One karena menurut saya kurang interaktif. Atau mungkin karena saya tidak terbiasa menggunakan smartphone dengan Android One.

Sharp Aquos V memang ditujukan untuk melengkapi ekosistem Sharp. Sudah menjadi pengetahuan umum jika perusahaan ini memiliki lini produk yang lengkap khususnya di sektor home appliances. Seiring dengan munculnya tren Internet of Things (IoT) yang dapat dikendalikan dengan smartphone, Sharp tak ingin ketinggalan sehingga meluncurkan smartphone baru. Tak ayal jika Aquos V sudah dilengkapi dengan aplikasi Sharp Air serta Sharp ID untuk mengatur perangkat lain besutan Sharp. 

Aplikasi Sharp ID sendiri dihadirkan untuk mengakomodir kebutuhan pelanggan akan service produk Sharp atau sebagai bentuk Customers Loyalty. Saya mengapresiasi adanya aplikasi ini karena akan membantu pengguna yang membutuhkan service dan informasi lainnya terkait purna jual tanpa harus mengunjungi service center secara langsung, khususnya untuk kendala kategori ringan.

Secara umum, rancang bangun Sharp Aquos V nyaman dalam genggaman. Sayangnya dukungan layarnya kurang gesit menurut saya, meski hal ini tak begitu mengganggu pengoperasian ponsel. Bezel-nya yang tebal pun cukup membatasi tampilan yang seharusnya bisa diperluas. Hal ini cukup berpengaruh untuk menikmati konten, utamanya karena saya terbiasa menggunakan ponsel yang berukuran lebih lega.

Performa

Meski hadir di 2020, Sharp Aquos V tetap percaya diri membawa chipset Snapdragon 835. Spesifikasi pendukung performa smartphone ini mencakup RAM 4GB dan memori internal 64GB. Sebagai informasi, Snapdragon 835 merupakan chipset premium Qualcomm tiga tahun lalu. Cukup menarik memang untuk melihat bagaimana performa chipset ini dalam mengakomodir berbagai tugas yang semakin berat seperti saat ini.

Untuk mengukur performanya, saya menggunakan beberapa aplikasi benchmark seperti 3DMark dan PCMark. Karena keunikannya menggunakan chipset lawas, saya membandingkan Sharp Aquos V dengan Samsung Galaxy A71 yang ditopang dengan chipset Qualcomm Snapdragon 730G. Chipset ini memang lebih kekinian, namun mari kita lihat perbandingan skornya.

 

Skor 3DMark Sharp Aquos V

 

Meski menggunakan chipset lawas, Sharp Aquos V mampu unggul di berbagai pengujian. Bahkan secara umum, skor 3DMark-nya mengungguli Galaxy A71. Secara rinci, skor yang diperoleh Sharp Aquos V dalam pengujian 3DMark adalah 3230 (Sling Shot), 2995 (Sling Shot Unlimited), 2535 (Sling Shot Extreme), 2383 (Sling Shot Extreme Unlimited), 2210 (Sling Shot Extreme Vulkan). Sementara untuk Galaxy A71, perolehan skornya 2975 (Sling Shot), 3031 (Sling Shot Unlimited), 2144 (Sling Shot Extreme), 2156 (Sling Shot Extreme Unlimited), 1859 (Sling Shot Extreme Vulkan).

Skor yang menarik juga terlihat pada pengujian menggunakan aplikasi PCMark Work 2.0. Hasil pengujian menunjukkan Sharp Aquos V mampu unggul di beberapa sektor, meski Galaxy A71 mampu menyalip di sektor lain.

Misalnya di sektor Data Manipulation yang yang mengukur waktu yang dibutuhkan untuk menganalisa data dari berbagai format dokumen, serta mengukur frame rate saat berinteraksi dengan grafik yang dinamis. Juga pada sektor writing dimana Galaxy A71 lebih unggul. Namun, pada skor rata-ratanya menunjukkan Sharp Aquos V unggul tipis dari Galaxy A71 dengan skor masing-masing 7721 dan 7624.

 

Skor PCMark Work 2.0 Sharp Aquos V

 

Pengalaman penggunaan

Seperti saya sebutkan di awal, smartphone ini menggunakan antarmuka Android One. Jujur saja antarmuka ini bagi saya terlalu sederhana sehingga membuat saya mudah bosan. Namun, konsep antarmuka ini dalam menampilkan ragam aplikasi memang cukup mudah, hanya dengan scroll ke bawah, tanpa harus berganti tampilan atau melakukan slide. Mungkin karena saya terbiasanya dengan antarmuka yang dipoles oleh vendor, sehingga Android One terasa cukup sederhana bagi saya.

Soal performa ponsel saat mengoperasikan berbagai aplikasi selain gim, bisa saya katakan biasa saja dan nggak ada yang istimewa. Semuanya berjalan dengan normal tanpa ada gangguan, baik ketika menggunakan aplikasi kamera, email, dan aplikasi penunjang aktivitas lainnya.

Kendala yang saya temukan adalah saat screenshot dimana Sharp Aquos V membutuhkan waktu cukup lama untuk melakukannya. Metode screenshot-nya sendiri sama seperti mayoritas ponsel Android lainnya, yakni dengan menekan dan menahan tombol power dan volume bawah selama beberapa saat. Namun, prosesnya memakan waktu sekitar lebih dari satu detik, padahal itu tampak seperti tugas yang sederhana pada sebuah ponsel.

Lantas bagaimana performa Sharp Aquos V diajak bermain gim? Apakah Snapdragon 835, masih layak? 

Bicara soal performa smartphone, salah satu aspek penting adalah bagaimana kemampuan smartphone tersebut dalam menjalankan gim. Sampai saat ini, gim mobile sudah berkembang menjadi semakin kompleks. Lihat saja PUBG Mobile, Call of Duty Mobile dan sejumlah gim kompetitif lainnya. 

Karena kebutuhan akan gim itulah, manufaktur chipset mengembangkan chip yang semakin efisien, dari manajemen suhu hingga performanya. Di saat Qualcomm sudah sampai meluncurkan seri Snapdragon 865, Sharp Aquos V masih mengandalkan Snapdragon 835. 

Untuk diketahui, Snapdragon 835 itu berjaya pada masanya, yakni di tahun 2016-2017. Pada masa itu, smartphone flagship menggunakan chipset ini di dalamnya. Setahun kemudian barulah chip ini digantikan dengan Snapdragon 845. 

 

 

Cukup aneh sebenarnya melihat Sharp menggunakan chipset tahun 2016 untuk smartphone yang diluncurkan tahun 2019. Bisa jadi ada beberapa pertimbangan khusus di baliknya. Meski begitu, chipset ini masih bisa dikatakan baik dalam menjalankan gim saat ini. 

Ada dua gim yang saya mainkan, yakni PUBG Mobile dan Call of Duty Mobile. Di PUBG Mobile, saya mengatur  grafis Smooth dengan frame rate Extreme. Kondisi permainan pun saya atur agar berjalan di koneksi mobile (bukan wifi) dan kecerahan maksimal. Tujuannya agar semakin menyerupai kondisi pemakaian sehari-hari. 

Secara umum, Sharp Aquos V masih dapat dipakai untuk memainkan PUBG Mobile. Sayangnya tidak dengan performa terbaiknya. Selama setengah jam pertama permainan, saya mendapati adanya frame drop, terutama ketika melaju kencang menggunakan mobil. Respons layarnya pun kurang gesit. Kendati begitu gyroscope-nya mampu berfungsi dengan optimal. Tidak ada delay yang saya dapati selama bermain. 

Meski begitu, harus diakui kalau Sharp Aquos V ini mampu mempertahankan suhunya dengan baik. Selama permainan, saya tidak mendapati adanya peningkatan suhu yang signifikan. Malahan, suhunya terbilang stabil untuk kategori bermain gim. Di sektor ini, Sharp Aquos V patut diacungi jempol. 

Beralih ke gim selanjutnya, yakni Call of Duty Mobile. Di gim ini, Sharp Aquos V saya atur agar menjalankan grafis High dengan frame rate Max. Setali tiga uang, di gim ini saya masih mendapati adanya frame drop, kendati tidak sesering ketika saya memainkan PUBG Mobile. Sementara suhunya masih tetap nyaman untuk digunakan bermain. 

Bicara soal konsumsi baterai, rata-rata selama durasi setengah jam bermain, kapasitas baterainya berkurang sebanyak 12-16%. Sehingga dengan durasi permainan kurang lebih dua jam, kapasitas akhir baterai yang saya dapatkan adalah 37% dari kapasitas awal 94%. 

Lantas apakah smartphone dengan Snapdragon 835 masih layak dipakai untuk bermain gim saat ini? Jawabannya masih cukup layak dengan catatan pengguna tidak akan bisa mendapatkan performa seperti generasi penerusnya. 

Oh iya, di smartphone ini juga belum terdapat fitur pendukung gim. Biasanya di smartphone lain, ada fitur pendukung gim. Fungsinya bisa bermacam-macam, mulai dari memblokir notifikasi, manajemen suhu hingga prioritas jaringan agar gim dapat berjalan lancar. Dan hal itu, belum ada di Sharp Aquos V.

Kamera Sharp Aquos V

Kamera Sharp Aquos V

Sharp Aquos V dibekali kamera utama ganda beresolusi masing-masing 13MP. Tak ketinggalan, Sharp juga menyematkan fitur pendukung fotografi seperti efek beauty. Artinya smartphone ini juga dibekali dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) agar pemotretan menjadi lebih optimal.

Untuk mengukur seberapa cepat AI pada smartphone ini dalam mengenali objek, saya menggunakan aplikasi benchmark AIMark. Di aplikasi AIMark, Sharp Aquos V mendapatkan skor 13.489 poin. Terlampau cukup jauh bahkan jika dibandingkan Realme 6 Pro yang didukung Snapdragon 720G dan diluncurkan di Indonesia belum lama ini. Namun, hal ini terbilang wajar karena prosesor pendukung Sharp Aquos V pun lampau. Ini turut menjadi bukti bahwa Qualcomm melakukan peningkatan pada jajaran produk barunya.

Selanjutnya mari kita ulas hasil jepretan Sharp Aquos V.  Guna mendukung aktivitas fotografi pengguna, Sharp Aquos V juga dibekali dengan fitur HDR. Fitur ini akan membantu ponsel dalam meningkatkan beberapa aspek foto misalnya saturasi warna, kecerahan hingga ketajaman warna. Saya mencoba memotret menggunakan HDR dan tanpa HDR. 

Pertama saya bahas hasil jepretan dengan mengaktifkan fitur HDR. Sesuai dengan fungsinya, fitur HDR pada Sharp Aquos V menerapkan tugasnya dengan meningkatkan beberapa aspek foto. Namun, dalam beberapa kondisi, HDR pada ponsel ini tampak menampilkan kecerahan gambar yang berlebihan. Seperti saat memotret objek di siang hari dimana matahari cukup terik. HDR masih meningkatkan pencahayaan gambar sehingga hasilnya terlihat tidak natural.

 

 

Penggunaan HDR pada smartphone ini juga membuat warna asli objek berubah. Hal ini terlihat dari warna daun sebagai background foto yang terlihat pucat, serta warna pakaian saya yang berbeda dari warna aslinya. Namun, urusan detail objeknya masih tetap terjaga dengan baik meski HDR diaktifkan. Hal ini bisa terlihat dari detail objek seperti serta pakaian yang saya kenakan. 

Kendati peningkatan beberapa aspek foto oleh HDR Sharp Aquos V tersebut terkadang berlebihan, dalam beberapa kondisi fitur ini mampu menghasilkan foto yang ciamik. Khususnya bagi pengguna yang gemar melihat hasil foto dengan warna cukup pekat. Misalnya pada foto bunga yang saya jepret menggunakan smartphone ini. 

Namun, dalam beberapa kondisi seperti saat saya memotret objek dalam jarak yang sangat dekat, AI pada Sharp Aquos V dapat menghasilkan gambar yang ciamik. Detail gambar terlihat tajam dengan warna yang tak begitu berlebihan. Secara keseluruhan, hal ini kembali lagi pada selera Sahabat Tek masing-masing, karena bagi sebagian orang peningkatan warna oleh AI mungkin justru membuatnya puas dengan foto yang dihasilkan. Namun, jika Sahabat Tek kurang suka, tak perlu mengaktifkan HDR pada scene tertentu.

Hasil yang berbeda terlihat pada gambar yang dijepret tanpa fitur HDR. Kecerahan gambar hingga saturasi warnanya bisa dibilang cukup pas dan cukup natural karena tak begitu mengubah warna asli objek. Warna daun yang terekam kamera Sharp Aquos V tanpa HDR bisa terlihat alami disertai detail serat daun yang cukup jelas.

 

 

Secara keseluruhan dukungan kamera smartphone ini mumpuni dalam mengabadikan objek dengan detail yang cukup tajam. Soal dukungan AI-nya juga bisa dijalankan dengan baik, meski dalam beberapa kondisi peningkatan warnanya membuat objek tampak kurang natural.

Untuk kamera depannya, Sharp Aquos V hadir dengan dukungan sensor 8MP. Kamera depannya juga didukung dengan fitur beauty, namun tetap tak mengubah foto saya menjadi lebay. Saat selfie di ruang dengan pencahayaan yang cukup, smartphone ini mampu mengakomodir detail objek dengan baik. Saturasi warnanya pun cukup apik dengan tidak mengubah warna asli objek. Hasil ini berlaku baik saat selfie di dalam ruangan maupun di luar ruangan.

Hasil selfie Sharp Aquos V

Satu kekurangan dari kamera Sharp Aquos V baik kamera depan maupun belakangnya adalah tombol shutter-nya yang cukup lambat saat pengambilan gambar. Hal ini menyulitkan saya untuk mengambil gambar momen bergerak atau perlu mengabadikan momen dalam waktu yang singkat.

Baterai

Sharp Aquos V hadir dengan dukungan baterai 3.162 mAh. Hasil pengujian aplikasi PCMark Work 2.0, smartphone ini mampu bertahan lebih dari 6 jam 25 menit. Sebagai informasi, saya menjalankan benchmark dengan mengaktifkan lokasi, mengoptimalkan pencahayaan layar ponsel serta fitur wifi. Hal ini kemungkinan akan mendorong ponsel untuk lebih mudah menguras daya. Durasi pengisian ulangnya sendiri mencapai sekitar 2 jam menggunakan charger bawaan yang sudah didukung USB tipe-C.

Benchmark baterai Sharp Aquos V

Kesimpulan

Agak menarik memang strategi Sharp untuk membawa smartphone berprosesor lawas ke Indonesia. Apalagi banderolnya terbilang mahal untuk spek yang ditawarkan, yakni seharga Rp4.499.000. Padahal, smartphone baru dengan spesifikasi yang hampir mirip atau bahkan lebih mutakhir dibanderol dengan harga yang cukup sepadan. Jika Sahabat Tek belum pernah merasakan performa Snapdragon 835, Sharp Aquos V bisa jadi alternatif saat ini. Smartphone ini masih cukup asyik diajak main gim PUBG kok.

70
Sharp Aquos V
 
Keunggulan
  • Cukup nyaman main gim
  • Kamera lumayan
  •  
 
Kekurangan
  • Layar kurang asyik
  • Screenshot lama
  •  
Share
×
tekid
back to top