sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
Sabtu, 25 Jan 2020 11:15 WIB

Samsung Galaxy A51: upgrade bikin makin yahud!

Samsung masih getol menggempur pasar smartphone dengan seri A. Dua produk baru diperkenalkan awal tahun ini termasuk Galaxy A51. Seperti apa performanya?

Samsung Galaxy A51: upgrade bikin makin yahud!
Source: Patardo/ Tek.id

Samsung tampaknya masih getol menggempur pasar smartphone dengan sejumlah produk baru. Awal tahun ini diawali perusahaan asal Korea Selatan tersebut dengan meluncurkan dua produk sekaligus, yakni Samsung Galaxy A51 dan Samsung Galaxy A71. Keduanya merupakan upgrade dari seri sebelumnya.

Meja redaksi Tek.id kedatangan salah satu dari smartphone tersebut, yakni Samsung Galaxy A51. Penasaran juga bagaimana performa yang dihadirkan smartphone ini. Pasalnya Samsung sampai repot-repot mendatangkan Blackpink ke Tanah Air sebagai bagian dari promosi produk ini. 

 

Lebih bersih, lebih lebar dan lebih kekinian

Dilihat sekilas sudah langsung terlihat perbedaan yang ditawarkan Samsung di seri ini ketimbang di seri sebelumnya. Misalnya di sektor layar. Samsung tidak lagi menggunakan notch di Galaxy A51. Smartphone ini hadir dengan kamera depan punch hole. Letaknya persis di bagian tengah atas layar. 

Dengan punch hole, layar Galaxy A51 terksan lebih lega dan lebih bersih. Dan yang terpenting, mampu mendatangkan perasaan seolah-olah memandang layar Galaxy S10 atau Note 10. 

Sementara itu, layarnya juga dibuat sedikit lebih lebar dari seri sebelumnya, yakni 6,5 inci dengan resolusi yang sudah ditingkatkan menjadi 1080x2400 piksel. Penggunaan layar Super AMOLED memungkinkan adanya fitur pemindai sidik jari di layar. Ada sedikit peningkatan kecepatan yang terjadi, namun tetap masih lambat kalau mau dibandingkan dengan para kompetitornya di pasar. 

Harus diakui, layar Super AMOLED yang digunakan Samsung memang juara. Kontras di layar bisa ditampilkan dengan sangat baik. Untuk urusan bermain gim dan multimedia, layarnya mampu menampilkan gambar dengan optimal. Terlebih lagi, mata tidak mudah lelah dibuatnya. 

Masih di bagian depan, Samsung tampaknya berhasil membaca keinginan para pengguna Galaxy A50s. Di seri ini, bezel bawahnya, yang sering disebut dagu sebagai lawan dari notch (poni), sudah lebih kecil ketimbang seri sebelumnya. Karena itu, keseimbangan bezel di atas maupun bawah sudah tertata dengan lebih baik. Nyaman dipandang dan memancarkan kesan elegan. 

Berpindah ke panel belakang, corak yang diberikan masih mirip dengan versi sebelumnya. Namun sebenarnya bukan itu yang menarik perhatian, melainkan desain kamera belakangnya. Ya, hadir dengan empat kamera, Samsung kini memberikan desain kamera belakang yang lebih kekinian. Dibalut housing berbentuk kotak, empat kamera ini tersusun menyerupai huruf “L”, ditambah dengan LED Flash. Desain ini sebenarnya apik, namun jika diperhatikan dengan seksama, bisa membuat geregetan, seperti yang terjadi pada saya. 

Bagian kanan atas pada susunan kamera ini terlihat kosong, yang membuat saya merasa desain ini cukup aneh. Mungkin saja perusahaan asal Korea Selatan ini sengaja menyisakan satu tempat untuk satu kamera lagi di masa depan. Mungkin saja, belum tahu nanti kebenarannya seperti apa.

Oh iya, panel belakang ini bisa memantulkan cahaya dengan warna RGB. Artinya, jika terkena cahaya, maka panel belakang ini akan menampakkan paduan warna merah, hijau dan biru. Membuatnya cukup menarik perhatian. Casing transparan tidak akan mempengaruhi pantulan warna-warni ini. 

Sementara itu, penempatan tombol volume dan power masih sama seperti versi sebelumnya. Demikian juga dengan penempatan speaker, USB Type-C dan lubang earphone 3,5mm. 

 

Cukup gesit untuk kebutuhan harian

Samsung Galaxy A51 hadir dengan prosesor Exynos 9611. Ini merupakan prosesor yang sama seperti yang digunakan pendahulunya. Smartphone ini juga hadir dengan RAM sebesar 6GB dan penyimpanan internal 128GB. Di Indonesia, hanya versi ini yang tersedia, yang merupakan varian tertinggi dari seri ini. 

Untuk mengetahui bagaimana performa Samsung Galaxy A51 saya menggunakan aplikasi benchmark sintetis PCMark. Pengujian ini akan berkisar pada performa yang ditawarkan smartphone ini dalam penggunaan harian, seperti browsing, chatting, hingga melakukan editi foto dan video. 

Skor rata-rata yang berhasil dikumpulkan Galaxy A51 adalah 5125. Sementara itu, skor paling tinggi terdapat di Photo Editing dengan nilai 7111. Sementara di pengujian ini, skor paling rendah ada di sektor Video Editing. Sektor ini hanya mampu meraih angka 4392. Wajar saja, kegiatan itu butuh kemampuan hardware yang tidak setengah-setengah untuk dapat mencetak skor tinggi. 

Walau begitu, kalau dibandingkan dengan seri pendahulunya, skor yang diperoleh Galaxy A51 masih kalah. Untuk diketahui, skor rata-rata pengujian PCMark untuk Galaxy A50s adalah 5878, yang membuatnya lebih unggul dalam penilaian ini. 

Masih di pengujian PCMark, kemampuan penyimpanan Galaxy A51 mampu meraih skor rerata 8197. Di pengujian Sequential Read, smartphone ini mampu mencatat kecepatan 478 MB/s. Sedangkan untuk Sequential Write, kecepatan yang dihasilkan adalah 152 MB/s. Untuk urusan Random Read, Galaxy A51 mencatat kecepatan 12 MB/s dan Random Write di kecepatan 23 MB/s. 

Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menggunakan aplikasi 3DMark. Ini dilakukan untuk melihat seberapa baik Galaxy A51 menangani pemrosesan grafis. Biasanya hal ini nantinya akan berhubungan dengan bermain gim.

Pada pengujian Sling Shot mencatat skor 2057 dan untuk Sling Shot Unlimited, smartphone ini mampu memperoleh skor 1500. Sedangkan untuk pengujian Sling Shot Extreme, smartphone ini mencatat skor 1068. Sling Shot Extreme Unlimited 1095. Serta Sling Shot Extreme Vulkan yang mampu mencatat skor 1011.

Siap diajak ngegim apa saja

Untuk mendapatkan pengalaman aktual, saya memainkan tiga gim menggunakan smartphone ini. Ketiga gim itu adalah Call of Duty Mobile, PUBG Mobile dan Honkai Impact 3. 

PUBG Mobile merupakan salah satu gim yang membutuhkan performa grafis cukup mumpuni. Nah di Galaxy A51, pengaturan default yang ditawarkan di sini adalah HD dengan frame rate High. Kalau grafisnya diturunkan sampai Smooth, fps-nya bisa ke level tertinggi, yakni Extreme. 

Permainan berjalan dengan lancar meskipun saya atur di HDR – Ultra. Tidak ada gejala lag yang muncul. Oh iya, layarnya juga sangat responsif ketika digunakan untuk bermain gim. Salah satu yang perlu disoroti adalah, bodi belakang tidak memanas ketika digunakan bermain gim. 

Itu terjadi berkat adanya game boost pada game launcher Samsung. Game boost ini secara otomatis akan memonitor suhu smartphone ketika dipakai bermain gim. Jiika terjadi peningkatan temperatur, sistemnya akan mengurangi beberapa beban di smartphone, termasuk mengurangi kecerahan layar yang sudah diatur maksimal. 

Kendati begitu, hal ini tidak mengganggu permainan sama sekali. Setelah bermain kurang lebih selama satu jam, suhunya terjaga dengan baik, berkisar di antara 37 hingga 38 derajat saja. 

Demkian juga ketika digunakan bermain Call of Duty Mobile. Baik grafis maupun frame rate bisa diatur ke level tertinggi. Permainan pun berjalan dengan sangat lancar tanpa kendala sama sekali. Namun ketika semua fitur grafis diaktifkan, pergerakan karakter terasa lebih berat dan respon time-nya sedikit berkurang. 

Honkai Impact 3 juga merupakan salah satu gim dengan pengolahan grafis yang cukup berat. Rekomendasi yang ditawarkan adalah grafis menengah dengan 30 fps. Saya bisa meningkatkan sampai maksimmal, namun ada peringatan yang diberikan dalam gim. 

Saya tidak mendapati kendala apapun ketikan memainkan gim ini. Ada sedikit gejala frame drop, namun tidak terlalu parah sehingga tidak terlalu menganggu. Jika ingin lebih lancar, menggunakan pengaturan grafis yang direkomendasi akan memberikan hasil yang lebih baik. 

Sama dengan PUBG Mobile dan Call of Duty Mobile, game boost di sini bekerja dengan sangat baik. Suhu rerata yang dihasilkan ketika saya bermain hanya berkisar di 37 derajat saja. 

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy A51 mampu mengakomodasi kebutuhan rekreasi penggunanya, terutama bermain gim. Baterai berkapasitas 4000mAh juga menjanjikan permainan gim dengan waktu yang lebih lama. 

 

Fokus di foto makro

Beralih ke sektor kamera, di sini Samsung menyematkan empat kamera belakang, yakni 48MP kamera utama, 12MP ultrawide, 5MP lensa makro dan 5MP depth sensor. Keempatnya dibalut dengan housing berbentuk kotak. Sementara di bagian depan, terdapat kamera punch hole dengan resolusi 32MP. 

Hasil kamera belakangnya terbilang cukup baik, namun belum terlalu mengesankan. Pasalnya seluruh hasil foto yang diambil menggunakan kamera belakang Galaxy A51 tampak kelebihan eksposur. Dan lagi tidak ada opsi untuk mengurangi eksposur tersebut. 

Lihat saja bangunan yang berada jauh di belakang. Pada hasil foto Galaxy A51 bangunan itu terlihat sangat terang. Ini dikarenakan kelebihan eksposur. Perhatikan juga warna hijau pada dedaunan di bagian depan. Karena kelebihan eksposur, warna hijau itu terlihat lebih pucat ketimbang foto yang diambil menggunakan pendahulunya. 

Hal yang sama juga terjadi di hasil foto wide keduanya. Kelebihan eksposur menjadi kendala utama hasil foto Galaxy A51. Meski begitu, distorsi foto wide lebih terjaga dengan baik. 

Samsung memberikan opsi bernama Ultrawide correction. Ini ditujukan untuk mengurangi distorsi yang biasanya terjadi di hasil foto ultrawide-nya. Sementara salah satu keunggulan yang ditawarkan Samsung di Galaxy A51 adalah kemampuan untuk melakukan foto makro. 

Hasilnya terbilang baik. Tekstur gambar berhasil ditampilkan dengan jelas. Demikian pula dengan warnanya. Sayangnya, saya tidak mendapati adanya indikator fokus pada mode ini. Jadi agak sulit juga melihat fokusnya, apalagi kalau di bawah terik matahari. Tidak hanya itu, mode makro juga tidak memungkinkan saya untuk menentukan fokus sendiri. 

Hasil foto portraitnya juga terbilang baik. Background gambar bisa diburamkan dengan sempurna tanpa harus mengorbankan foreground-nya. Objek menjadi terlihat lebih fokus dan kesan kedalaman gambar sangat terasa di mode portrait ini. Rupanya modul depth sensor-nya bekerja dengan sangat baik. 

Kembali ke soal kelebihan eksposur tadi, ada kemungkinan ini sengaja dilakukan oleh Samsung untuk mengakomodasi kebutuhan fotografi makro-nya. Pasalnya dibutuhkan pencahayaan yang cukup baik agar foto makro bisa menampilkan detail dengan baik. Dan bisa juga digunakan untuk beberapa keadaan dengan kondisi pencahayaan yang kurang maksimal. Samsung Galaxy A51 akan unggul di skenario seperti itu. 

Saatnya beralih ke kamera selfie. Kamera selfie-nya mampu menangkap detail dengan sangat baik. Saat diperbesar, tekstur kain di foto selfie bisa terlihat dengan baik. Itu pun sudah menggunakan beautify. Hal menarik lainnya adalah pemotretan ini sebenarnya dilakukan ketika mendung gelap melanda langit Jakarta. Namun hasil fotonya tidak demikian. Pencahayaannya terlihat baik dan cukup natural. 

Demikian pula dengan hasil foto Live Focusnya. Seperti halnya pada kamera belakang, sistem yang ditawarkan Galaxy A51 di kamera depan sudah cukup cerdas untuk membedakan subjek foto dengan latar belakangnya. Hasilnya, bagian belakang itu berhasil diburamkan dengan sangat baik dan tertata rapi. 

Rasa-rasanya Samsung Galaxy A51 cocok untuk mereka yang menyukai fotografi, khususnya makro. Jangan lupakan juga kemampuannya dalam menangani sejumlah gim berat, seperti PUBG Mobile, Call of Duty Mobile dan Honkai Impact 3. 

Secara keseluruhan, upgrade yang diberikan Samsung membuat smartphone ini makin yahud!

 
Samsung Galaxy A51
Bagus ...
  • Desain kekinian
  • Lancar untuk main gim
  • Hasil foto makro bagus
Kurang ...
  • Bentuk kamera belakang kurang simetris
  • Hasil foto cenderung over exposure
  •  
Share
×
tekid
back to top