Youtuber Top Dunia Ini Mengaku Khawatir Ledakan Video Buatan AI Bakal Ancam Pendapatan Kreator Konten

Kreator konten YouTube terbesar di dunia, MrBeast, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap masa depan para pembuat konten. 

Melalui unggahan di media sosial pada Senin (6/10), pria bernama asli Jimmy Donaldson itu mempertanyakan bagaimana video yang dibuat oleh AI dapat memengaruhi jutaan kreator yang menggantungkan hidup dari membuat konten di platform digital.

“Scary times,” tulis MrBeast singkat di media sosialnya, dikutip dari TechCrunch.

Sebagai kreator nomor satu di dunia versi Forbes 2025, dengan pendapatan mencapai US$85 juta dan 634 juta pengikut, komentar MrBeast memiliki pengaruh besar terhadap industri kreator global. 

Kekhawatiran yang ia sampaikan mencerminkan kegelisahan luas di kalangan pembuat konten—terutama kreator kecil—yang khawatir akan tersisih oleh gelombang konten otomatis berbasis AI.

Pernyataan MrBeast muncul tak lama setelah OpenAI meluncurkan Sora 2, versi terbaru dari generator audio dan video berbasis AI yang kini dilengkapi aplikasi seluler. 

Aplikasi tersebut memungkinkan pengguna membuat video versi digital dirinya sendiri dan membagikannya dalam format feed vertikal mirip TikTok. Dalam waktu singkat, aplikasi ini langsung meroket ke peringkat satu di App Store Amerika Serikat berkat lonjakan unduhan.

Sementara itu, YouTube juga memperluas penggunaan AI di platformnya dengan meluncurkan berbagai alat pengeditan otomatis berbasis AI. Salah satunya adalah model Veo, yang memungkinkan kreator menghidupkan foto statis atau mengubah gaya video mereka secara instan. 

Platform ini juga memperkenalkan AI chatbot di YouTube Studio yang dapat menjawab pertanyaan kreator dan membantu mengelola kanal secara lebih efisien.

Meski kini bersuara kritis, MrBeast sendiri bukan sosok asing dalam dunia AI. Pada pertengahan tahun ini, ia sempat menghadapi kritik dari penggemar dan sesama kreator setelah meluncurkan alat berbasis AI untuk membuat thumbnail video otomatis melalui platform analitik miliknya, Viewstats.

Namun, usai menerima respons negatif, MrBeast segera menarik fitur tersebut dan menggantinya dengan tautan ke artis manusia yang dapat dikontrak untuk membuat desain thumbnail. Selain itu, divisi filantropinya juga diketahui beberapa kali berinvestasi dalam proyek pengembangan teknologi AI.

Kekhawatiran MrBeast menyoroti perdebatan yang semakin intens di dunia digital: apakah AI akan memudahkan siapa pun menjadi kreator, atau justru mengancam orisinalitas dan nilai karya manusia?

Sebagian pihak menilai teknologi seperti Sora 2 akan membuka peluang baru bagi kreator untuk berinovasi lebih cepat. Namun di sisi lain, banyak yang menganggap konten AI hanya menghasilkan video “slop”, istilah populer untuk karya otomatis berkualitas rendah yang membanjiri feed media sosial.

Para pengamat juga memperingatkan penggunaan AI tanpa transparansi bisa merusak reputasi kreator. Jika penggemar merasa tertipu karena idola mereka diam-diam menggunakan konten buatan mesin, kepercayaan publik bisa hilang dalam sekejap — hal yang sangat berisiko di industri yang bergantung pada loyalitas audiens.