Pendapatan dari Konten Makin Tidak Pasti, Deretan Youtuber Ini Juga Kembangkan Bisnis Pribadi
YouTuber top seperti MrBeast dan Emma Chamberlain ubah popularitas jadi bisnis besar, dari makanan, kopi, hingga jaringan seluler.
Ilustrasi YouTube.dok : Freepik
YouTube telah berkembang menjadi salah satu platform terbesar di dunia, bukan hanya sebagai tempat berkarya, tetapi juga sebagai pintu masuk menuju dunia bisnis bernilai miliaran dolar.
Laporan terbaru menyebutkan ekosistem kreator YouTube menyumbang lebih dari US$55 miliar bagi PDB AS dan menciptakan hampir 490 ribu lapangan kerja penuh waktu.
Namun, seiring dengan kebijakan YouTube yang terus berganti terkait pendapatan iklan, banyak kreator kini tidak bisa sekedar mengandalkan pendapatan dari konten.
Pendapatan yang tidak pasti dari konten, bahkan bisa "hilang" sewaktu-waktu, membuat sejumlah kreator konten dengan jumlah pengikut (subscriber) tinggi, terjun ke dunia bisnis.
- YouTube Rombak Tampilan Pemutar Video, Hadirkan Desain Lebih Modern dan Interaktif
- YouTube Kasih Aturan “Kesempatan Kedua” Untuk Kreator yang Diblokir Akibat Pelanggaran Konten
- Youtuber Top Dunia Ini Mengaku Khawatir Ledakan Video Buatan AI Bakal Ancam Pendapatan Kreator Konten
- YouTube Hadirkan Fitur Sembunyikan Pop-up Rekomendasi di Akhir Video
Banyak YouTuber menjelma menjadi konglomerasi media mini dengan lini produk, merek konsumen, hingga bisnis fisik yang mampu bertahan melampaui algoritma dan perubahan kebijakan platform.
MrBeast: Dari Cokelat hingga Operator Seluler
Jimmy Donaldson alias MrBeast (442 juta subscriber) adalah contoh paling nyata. Setelah sukses besar lewat kanal YouTube, ia meluncurkan merek cokelat Feastables yang mencetak lebih dari US$10 juta penjualan hanya dalam 72 jam peluncuran.
Pada 2024, Feastables menghasilkan sekitar US$250 juta pendapatan dengan profit lebih dari US$20 juta, melampaui bisnis kontennya di YouTube.
Selain Feastables, MrBeast mengembangkan Lunchly (bareng Logan Paul dan KSI), MrBeast Lab (mainan), MrBeast Burger, hingga platform analitik Viewstats. Bahkan ia dikabarkan sedang merintis layanan operator seluler virtual (MVNO) dengan menggandeng raksasa telekomunikasi AS.
Emma Chamberlain: Vlogger Jadi Ratu Kopi
Emma Chamberlain (12 juta subscriber) sukses mendirikan merek Chamberlain Coffee sejak 2019. Produk kopi dan matcha miliknya kini hadir dalam bentuk bubuk, kapsul, hingga latte kalengan siap minum.
Pada 2023, bisnis ini mencetak pendapatan sekitar US$20 juta, dan diproyeksikan tumbuh lebih dari 50% hingga 2025. Tahun ini, Emma bahkan membuka gerai fisik pertamanya setelah sebelumnya hanya berjualan online dan retail di Target serta Walmart.
Logan Paul: Dari Kontroversi ke Prime Energy Drink
Meski dikenal lewat kontroversi, Logan Paul (23,6 juta subscriber) bersama KSI berhasil mencetak sensasi lewat minuman energi Prime yang meraih penjualan US$1,2 miliar pada 2023.
Meski kini menghadapi penurunan penjualan dan sorotan regulasi, Prime tetap menjadi salah satu brand terbesar yang lahir dari dunia YouTube. Logan juga memiliki lini fesyen Maverick Apparel dan bisnis investasi melalui adiknya, Jake Paul, dengan Anti Fund.
Ryan’s World: Dari Mainan ke Media Edukasi
Ryan Kaji (13 tahun) lewat kanal Ryan’s World (40 juta subscriber) mengubah video unboxing mainan menjadi bisnis raksasa.
Pada 2020, lini mainan dan apparel Ryan menghasilkan lebih dari US$250 juta. Kini, Ryan dan keluarganya memperluas bisnis ke acara TV dan aplikasi edukasi anak.
Rosanna Pansino: Dari Resep YouTube ke Buku dan Peralatan Dapur
Rosanna Pansino (14,8 juta subscriber) populer dengan konten baking bertema pop culture. Ia sukses memperluas brand Nerdy Nummies lewat buku resep best-seller dan lini alat baking yang dijual di Amazon.
Jejak serupa diikuti kreator lain seperti Andrew Rea (Babish Cookware) dan duo Rhett & Link (MishMash Cereal).
Michelle Phan dan Huda Kattan: Pelopor Beautypreneur
Michelle Phan, salah satu beauty influencer pertama di YouTube, mendirikan Ipsy dan EM Cosmetics. Sementara Huda Kattan membesarkan Huda Beauty hingga bernilai ratusan juta dolar. Kisah keduanya membuka jalan bagi merek kosmetik influencer lain seperti Jeffree Star Cosmetics dan Tati Beauty.
Fenomena ini menunjukkan bahwa YouTuber masa kini tak lagi sekadar pembuat konten, tetapi juga pengusaha yang membangun merek lintas industri. Dari makanan, kopi, kecantikan, hingga telekomunikasi, popularitas di YouTube menjadi modal sosial dan finansial untuk menciptakan kerajaan bisnis yang lebih tahan lama daripada sekadar ketergantungan pada iklan.









