sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
Rabu, 17 Jan 2018 10:35 WIB

Samsung kembangkan baterai jenis baru

Baterai berbasis Graphene ini selain cepat namun juga lebih stabil menjaga suhu

Samsung kembangkan baterai jenis baru

Samsung Advanced Institute of Technology (SAIT) baru-baru ini mengembangkan baterai yang berbasis "Graphene Ball". Kabarnya baterai ini memiliki dua keunggulan utama dari baterai yang sudah ada di pasar saat ini.

Penggunaan material graphene pada baterai yang sedang dikembangkan SAIT memungkinkan peningkatan kapasitas baterai lebih besar, yaitu hingga 45 persen, serta memiliki kemampuan mengisi 5x lebih cepat dari baterai Lithium-Ion standar.

SAIT menemukan karakter yang dibutuhkan baterai pada material graphene, yaitu kuat, konduktor yang baik, serta dapat dibentuk menjadi lapisan pembungkus katoda dan anoda menggunakan silika (SiO2). Hal ini memastikan peningkatan kapasitas pengisian serta mempersingkat waktu pengisian dengan suhu yang tetap stabil.

Terobosan yang dilakukan SAIT yang bekerjasama dengan Samsung SDI dan divisi School of Chemical and Biological Engineering Seoul National University memberikan masa depan bagi industri baterai yang selama ini stagnan dan paling tidak berkembang, terakhir kita mengetahui baterai pada smartphone berjenis Lithium-Ion yang sudah dipakai selama 27 tahun.

Baterai Lithium-Ion pertama kali dikomersialkan pada tahun 1991 dan masih menjadi pilihan populer produsen smartphone hingga hari ini. Namun hadirnya baterai berbasis graphene kedepannya tak hanya menawarkan sumber energi baru bagi ponsel pintar namun juga pada kendaraan listrik.

Graphene merupakan sebuah lapisan dari atom karbon yang mendapat perhatian khusus dari industri baterai dan perangkat display. Graphene merupakan konduktor yang sangat baik. 100 kali lebih baik dari tembaga dan 140 kali lebih cepat dari silikon.

Secara teori, baterai berbasis “Graphene Ball” hanya membutuhkan waktu selama 12 menit untuk mengisi penuh. Baterai ini juga memiliki karakter yang lebih bandel karena mampu menjaga suhu pada kisaran 60 derajat Celcius dengan stabil. Inilah yang menjadi alasan baterai ini berpotensi digunakan pada kendaraan bertenaga listrik.

“Bentuk riset yang kami lakukan memungkinkan untuk mengubah graphene menjadi material multi-fungsi dengan harga terjangkau. Kami dapat meningkatkan kemampuan baterai Lithium-Ion yang selama ini banyak digunakan oleh ponsel pintar dan berkembang hingga kendaraan listrik,” ujar Dr. Son in-Hyuk selaku pemimpin proyek tersebut di SAIT.

Share
×
tekid
back to top