MIT siapkan misi jelajah awan planet Venus

Serangkaian misi antariksa baru yang didanai oleh swasta akan mencari tanda-tanda kehidupan di planet tetangga, Venus. Dalam laporan yang dikutip dari Digital Trends (13/12), para peneliti dari MIT telah merinci lebih lanjut terkait rencana mereka untuk misi Venus Life Finder (VLF).

Venus dalam banyak hal sangat tidak ramah untuk kehidupan, seperti suhu permukaan yang tinggi dan atmosfer sangat tebal. Namun, banyak orang berspekulasi potensi kehidupan mikroba pada awannya. Salah satunya, temuan potensial dari biomarker fosfin di Venus tahun lalu yang menarik minat publik cukup besar. Meski demikian, penelitian selanjutnya menunjukkan temuan fosfin tersebut kemungkinan tidak benar.

“Venus adalah planet yang menarik untuk mencari tanda-tanda kehidupan karena suhu yang dapat dihuni di lapisan awan dan karena banyak anomali kimia atmosfer yang bersama-sama menunjukkan kimia yang tidak diketahui dan kemungkinan adanya kehidupan,” kata para peneliti VLF.

Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Venus, VLF mengusulkan serangkaian misi yang akan didanai secara pribadi. Ini adalah serangkaian misi berbiaya rendah dengan tujuan untuk melengkapi misi yang lebih besar seperti NASA DAVINCI+, VERITAS dan ENVISION milik Badan Antariksa Eropa.

“Kami berharap ini adalah awal dari paradigma baru di mana Anda menyelidiki dengan murah, lebih sering, dan dengan cara yang lebih fokus,” kata Sara Seager, penyelidik utama untuk Misi VLF dalam sebuah pernyataan. Seager diketahui juga anggota tim yang membuat deteksi fosfin yang disengketakan. “Ini adalah cara yang lebih baru, lebih gesit, dan lebih cepat untuk mempraktikan ilmu luar angkasa.”

Misi VLF akan dimulai dengan probe dari Rocket Lab yang akan diluncurkan pada 2023. Probe akan meluncur selama tiga menit melalui atmosfer Venus, yang bertujuan untuk mengumpulkan data tentang kimia di sana.

“Ada misteri yang tersisa di Venus yang tidak dapat kita pecahkan kecuali kita langsung kembali ke sana,” kata Seager. "Anomali kimia yang tersisa yang menyisakan ruang bagi kemungkinan kehidupan."