No Time to Die kemungkinan dijual ke layanan streaming
Terdapat rumor bahwa film "No Time to Die" akan dijual ke layanan streaming dengan harga sekitar USD600 juta.
Apple, Netflix dan layanan streaming lainnya dikabarkan sedang menjajaki kemungkinan memperoleh film "No Time to Die", film James Bond terbaru yang awalnya dijadwalkan untuk tayang perdana pada bulan April lalu. Diketahui penayangan film ini telah ditunda beberapa kali, dipindahkan ke bulan November tahun ini dan kemudian dipindahkan ke tahun 2021 karena pandemi Covid-19.
Dilansir dari Variety (26/10), dikabarkan beberapa orang dalam di studio MGM mengatakan bahwa kemungkinan penjualan film No Time to Die secara terbuka, dan setidaknya menjual dengan harga yang sangat mahal. Diperkirakan MGM sedang mencari kesepakatan sekitar harga USD600 juta, label harga yang dianggap terlalu mahal untuk layanan streaming.
Namun, rumor ini cukup berbeda dengan tanggapan dari juru bicara MGM. Di mana, studio tidak ingin menjual film baru tersebut dan direncanakan untuk menayangkannya di bioskop pada tahun depan. "Kami tidak mengomentari rumor. Film ini tidak untuk dijual. Rilis film telah ditunda hingga April 2021 untuk melestarikan pengalaman teater bagi penonton bioskop," kata juru bicara MGM.
Sementara itu, MGM diketahui telah kehilangan uang sekitar USD30 juta hingga USD50 juta karena penundaan tersebut. Namun, memindahkan No Time to Die ke layanan streaming juga akan menimbulkan beberapa tantangan. Pasalnya biaya produksi film ini senilai lebih dari USD250 juta dan studio telah menjalin beberapa kemitraan promosi untuk membantu membiayai biaya tersebut. Termasuk dengan Land Rover, jam tangan Omega, dan Heineken. Kemungkinan perusahaan-perusahaan tersebut juga mengharapkan No Time to Die untuk tayang di bioskop, dibandingkan di tayangkan melalui layanan streaming.
