sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id poco
Sabtu, 23 Jan 2021 12:01 WIB

Review Lupin, serial dengan pendekatan karakter yang cukup berbeda

Lupin merupakan serial terbaru Netflix di mana penulis menggunakan tokoh utama bukan sebagai Lupin, namun sebagai pembaca setia karakter tersebut.

Review Lupin, serial dengan pendekatan karakter yang cukup berbeda
Source: Netflix

Serial non-Inggris tampaknya semakin menjanjikan bagi Netflix, apalagi dengan plot perampokan. Setelah sukses besar dengan serial orisinalnya asal Spanyol yang berjudul Money Heist, kini waralaba baru akan lahir melalui judul pertama, Lupin.

Lupin merupakan serial Netflix asal Prancis yang pertama kali ditayangkan pada 8 Januari lalu. Menurut sebuah laporan, serial ini berhasil menduduki peringkat pertama dalam Top 10 Netflix di hari pertama peluncuran. Pencapaiannya ini mengalahkan konten Inggris yang juga baru dirilis, di antaranya Bridgerton dan The Queen’s Gambit. Prediksi SVOD menunjukkan bahwa Lupin setidaknya akan mencatat 70 juta streamer hingga hari ke-28 sejak diluncurkan.

Pecinta novel klasik pasti tidak asing dengan nama Lupin. Ya, ia adalah karakter buatan Maurice Leblanc pada tahun 1900-an. Arsène Lupin merupakan seorang pencuri cerdik yang memiliki segudang trik untuk mengelabui lawannya. Namun jangan salah sangka, serial ini bukan menceritakan langsung tokoh Lupin, melainkan menggunakan Assane Diop sebagai Lupin versi masa kini.

Diperankan oleh Omar Sy, Assane adalah anak dari Babakar Diop yang dijebak atas pencurian kalung berharga yang tidak ia lakukan. Mengambil latar utama beberapa tahun setelah kejadian, Assane sudah dewasa dan berkeluarga. Sebuah momen membawanya kembali ke ingatan masa lalu dan melahirkan misi balas dendam untuk mengungkap ketidakadilan yang diterima sang Ayah.

Di sini lah penulis mulai melakukan pendekatan pada Lupin. Kematian Ayah Arsene meninggalkan novel Lupin kepadanya. Sejak saat itu, ia menjadi fanatik pada tokoh buatan Leblanc itu dan menanamkan karakter tersebut ke dalam dirinya.

“Arséne Lupin bukan hanya sebuah buku. Dia adalah warisan Saya. Metode Saya. Jalan Saya. Saya Lupin,” kata Assane di episode awal.

Selama perjalanan mengungkap kebenaran, Assane menerapkan metode-metode yang ada di novel itu. Menurut Saya, pendekatan seperti ini lebih baik daripada harus menceritakan secara langsung tentang sosok Lupin. Assane digambarkan tampak seperti Lupin versi modern dengan kemampuan digitalnya yang tidak main-main. Mulai dari menerobos sistem smart home yang ada di rumah Dumont, mendesain situs, serta mengintai CCTV.

Assane Diop dengan bakatnya

Meski tidak mengikuti novel Lupin, tapi Saya yakin penonton dapat ikut ke dalam cerita dan bahkan jadi penasaran pada karakter tersebut. Tampaknya serial ini juga didedikasikan untuk Leblanc, karena salah satu adegan pentingnya dilakukan saat hari lahir Leblanc, di mana adegan tersebut menjadi penentu apakah Assane akan melanjutkan aksinya atau tidak.

Serial ini memiliki plot campuran di mana cerita peristiwa ditampilkan secara maju dan mundur. Jangan bingung apabila di tengah-tengah cerita, Anda akan dibawa ke kejadian di masa lampau. Polanya ini sudah terbentuk. Ketika suatu peristiwa terjadi dan Anda baru saja bertanya-tanya apa penyebabnya, saat itu juga Anda akan dibawa flashback ke masa lampau. Seperti saat di acara pelelangan dan ia melihat Juliette Pellegrini, adegan pun membawa kembali ingatan masa kecil Assane yang dulu pernah bertemu wanita itu saat kecil.

Di samping itu, Paris memang tidak pernah salah untuk dijadikan lokasi syuting. Di episode pertama, penonton disuguhkan banyak lanskap Museum Louvre. Ini tentunya sangat memanjakan mata, apalagi bagi Saya yang sangat ingin melihat langsung lukisan Mona Lisa karya Leonardo da Vinci. Meski demikian, pemandangan ini hanya dapat kita lihat selama episode 1, karena episode lainnya lebih banyak dilakukan di dalam ruangan ataupun jalanan yang tidak terlalu memperlihatkan sisi indah kota tersebut.

Selain Omar Sy, Lupin juga turut diperankan oleh Ludivine Sagnier sebagai Claire, Clotilde Hesme sebagai Juliette Pellegrini, Nicole Garcia sebagai Anne Pellegrini, dan Hervé Pierre sebagai Hubert Pellegrini. Aktor dan aktris tersebut cukup mendukung dalam perannya, terlebih Clotilde Hesme yang memerankan Juliette Pellegrini atau anak dari Hubert Pellegrini, orang tersohor di Prancis. Tokoh Juliette awalnya sempat mengecoh karena memiliki kenangan singkat bersama Arsene sebelum semuanya berubah menjadi runyam. Dengan pandangan dan gerak-gerik Hesme, Saya kira ia akan berakhir bersama Arsene, namun ternyata tidak. Ia justru menjadi lawannya sejak memutuskan untuk bekerja sama dengan Hubert.

Sejauh ini, akhir perjalanan Arsene dalam mengungkap kebenaran belum bisa ditebak. Episode terakhir memiliki cerita yang menggantung, yang dipastikan akan hadir musim kedua. Netflix sendiri sudah mengonfirmasi ini melalui platform-nya.

Share
×
tekid
back to top