Kenali 3 karakter utama dalam drama Move to Heaven

Move to Heaven adalah serial Netflix garapan sutradara Kim Sung-ho yang menceritakan tentang sebuah pekerjaan tidak biasa bernama “trauma cleaner.” Ini merupakan pekerjaan membersihkan barang-barang dan harta benda orang yang sudah meninggal dan tempat kematian almarhum untuk disampaikan keluarga yang berduka. Seperti yang dilakukan Lee Je-hoon dan Tang Jun-sang sebagai Cho Sang-gu dan Han Geu-ru dalam drama tersebut.

“Mereka orang yang membersihkan dan merawat orang-orang yang ditinggalkan. Mereka yang terlibat dalam bisnis ini berhadapan dengan cerita-cerita yang tidak terungkap dari para almarhum,” kata Sutradara Kim dalam konferensi pers Move to Heaven (12/5). “Menurut Saya, kisah para trauma cleaner yang menyampaikan kisah-kisah yang melekat pada barang milik almarhum bisa membantu kita meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan hubungan dengan orang-orang sekitar yang sering dilupakan.”

Drama ini berfokus pada Geu-ru, seorang laki-laki muda pengidap sindrom Asperger, bekerja sebagai trauma cleaner bersama ayahnya. Namun, setelah Ayah Geu Ru meninggal, ia didatangi oleh paman bernama Sang-gu yang baru saja keluar dari penjara, dan diutus menjadi pelindung Geu-ru. Mereka tinggal di atap yang sama, tapi memiliki karakter yang sangat berbeda. Meski enggan, Sang-gu tetap bergabung dengan Geu-ru dalam bisnis trauma cleaning.

Jelang penayangan di Netflix pada 14 Mei mendatang, ada baiknya berkenalan dengan 3 pemeran utama berikut ini, agar dapat lebih memahami karakter setiap peran saat menontonnya nanti.

1. Cho Sang-gu

Diperankan oleh Lee Je-hoon, Cho Sang-gu adalah lelaki paruh baya yang baru saja keluar dari penjara. Ia ditugaskan untuk menjadi pelindung Geu-ru untuk mendapatkan sejumlah uang. Tugas tersebut mengharuskan Sang-gu tinggal bersama geu-ru selama 3 bulan dan terlibat langsung dengan aktivitas Geu-ru, termasuk saat menjadi trauma cleaner.

Je-hoon mengatakan, Sang-gu adalah seorang mantan petarung yang harus bergabung dengan Geu-ru dalam pekerjaan mulianya. Sang-gu perlahan berkembang dari masa lalunya berkat kisah-kisah yang terkuak selama melakukan trauma cleaning. Pada akhirnya, Sang-gu akan bersahabat dan sangat akrab dengan Geu-ru.

2. Han Geu-ru

Geu-ru merupakan karakter unik yang diperankan oleh Tang Jun-sang. Ia mengidap sindrom Asperger, di mana tidak dapat mengekspresikan emosi dengan baik dan sulit berkomunikasi dengan orang lain. Satu hal yang dapat menenangkannya adalah boneka kuning pari. Boneka tersebut seperti obat bagi Geu-ru yang sedang tidak stabil. 

Setelah kepergian sang Ayah, ia harus berhadapan dengan Sang-gu, yang notabenenya memiliki karakter 100% berbeda dengan Geu-ru dalam melakukan tugasnya. Berkat keterampilan observasi dan ingatan yang luar biasa kuat, Geu-ru dapat mengungkap cerita yang ditinggalkan oleh almarhum serta menyampaikan pesan kepada keluarga yang berduka. Kata-kata dan tindakannya menunjukkan Geu-ru merupakan orang yang tulus, terlepas dari wajahnya yang tidak ekspresif.

Setiap melakukan tugas traume cleaning, Geu-ru selalu menggunakan headphone putih. Menurut Jun-sang, itu adalah cara Geu-ru berkonsentrasi dengan mendengarkan lagu-lagu klasik.

3. Yoon Na-mu

Karakter satu ini bisa dibilang menyeimbangkan dua karakter yang sudah disebutkan di atas, dengan energi positif yang diberikan. Na-mu diperankan oleh Hong Seung-hee adalah tetangga yang sangat peduli dengan Geu-ru seperti keluarga sendiri. Sejak kepergian ayah Geu-ru, Na-mu menjadi lebih intens mengawasi Geu-ru, apalagi setelah kehadiran Sang-gu.

Na-mu sangat mencurigai Sang-gu. Ia tidak mudah terintimidasi oleh Sang-gu yang menakutkan itu. Ia jujur dan berpikiran kuat. Tanpa sepengetahuan ibunya, Na-mu bergabung dengan Geu-ru dan Sang-gu dalam bekerja sebagai trauma cleaning.

Sutradara Kim menjelaskan, pemilihan aktor dan aktris tersebut berdasarkan pendekatan di mana dapat menyampaikan emosi yang natural dan memilukan dari tiap kisah yang terungkap. Itulah akhirnya Kim memutuskan Lee Je-hoon, Tang Jun-sang, dan Hong Seung-hee sebagai pemeran utama.

“Kami menginginkan aktor yang dapat menggambarkan kematian dan kisah almarhum secara organik yang tidak seperti dibuat-buat atau tidak jujur ​​sehingga penonton dapat menganggapnya otentik dan memilukan, kami sangat membutuhkan kolaborasi dengan aktor yang terampil yang bisa menampilkan performa yang luar biasa. Itulah mengapa kami bertemu dengan aktor yang kami anggap cocok untuk setiap karakter untuk menjelaskan maksud dan arahan kami untuk serial tersebut dan meminta bantuan mereka,” ujar Sutradara Kim.