Cerita Kreator Bigo Live Manfaatkan Platform Live Streaming untuk Tampilkan Karya Kreatif
Bigo Live bantu kreator Indonesia membangun karier dan kemandirian finansial, sekaligus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi digital nasional.
Onystar, salah satu kreator konten di Bigo Live. dok. Bigo Live
Di tengah pesatnya perkembangan ekosistem digital Indonesia, platform live streaming, Bigo Live, tampil sebagai ruang yang mampu memberdayakan kreator dari berbagai latar belakang untuk membangun karier, mengembangkan kreativitas, dan mencapai kemandirian finansial.
Sejak hadir pada 2016, platform ini telah membantu banyak kreator Indonesia menemukan suara, komunitas, dan sumber penghidupan berkelanjutan.
Melalui dukungan komunitas dan sistem monetisasi yang inklusif, kreator di Bigo Live dapat menembus berbagai keterbatasan personal maupun geografis.
Mereka yang semula menghadapi hambatan ekonomi atau kesempatan yang terbatas kini mampu mengubah passion menjadi profesi.
- Indonesia Dinilai Perlu Perkuat Infrastruktur dan Akselerasi Investasi Digital
- Antisipasi Musim Belanja Akhir Tahun, Pelaku Retail Harus Berpikir Seperti Perusahaan Teknologi Hadapi Lonjakan Data
- Penggunaan AI Makin Masif di Indonesia, Infrastruktur Digital Jadi Pendorong Inovasi
- DANA Premium Mini Bikin Anak Remaja Bisa Punya Dompet Digital Bermodal KIA, Orang Tua Tetap Pegang Kendali
Fira (BIGO ID: @fira.indriani_), 24 tahun, memulai karier dengan menyanyi di panggung-panggung kecil di Sumedang.
Bergabung dengan Bigo Live sejak 2023, ia berhasil memperluas jaringan penggemar dan kini mampu menghidupi keluarganya serta membangun rumah dari hasil karyanya.
“Dulu saya pemalu, tapi saat tampil saya merasa menjadi diri sendiri. Impian saya adalah jadi Top Host dan mengembangkan bisnis fesyen kecil saya, dan saya yakin Bigo Live adalah kuncinya,” ujar Fira.
Cerita serupa datang dari Ica (BIGO ID: @Ell_520), seorang ibu tunggal dari Ciamis, Jawa Barat.
Setelah kehilangan pekerjaan pada 2021, ia menemukan kembali kepercayaan diri melalui live streaming. Dengan siaran hingga 19 jam sehari, Ica berhasil membangun komunitas yang mendukungnya dan kini meraih kemandirian finansial.
“Saya bukan penari atau penyanyi profesional. Tapi saya memilih menjadi diri saya sendiri. Sekarang, saya bisa menabung untuk masa depan anak saya,” ujarnya.
Sementara itu, penyanyi Nova Rianty (BIGO ID: @novarianty) menggunakan platform ini untuk mempertahankan karier musik saat pandemi menghapus banyak panggung konser. Live streaming memberinya audiens global dan peluang kolaborasi baru.
“Bigo Live memberi saya cara untuk terus hidup dari musik, dengan kebebasan dan kreativitas yang lebih besar,” ungkap Nova.
Cerita pemberdayaan juga hadir melalui Ony (BIGO ID: @Onytars) yang mematahkan stereotip dunia live streaming dengan membangun komunitas pria yang suportif, hingga DJ Aldee (BIGO ID: @AldeeDeejay) dan DJ Meymey (BIGO ID: @DjMayMemey07) yang menemukan ruang aman dan fleksibel untuk terus berkarya tanpa tekanan dunia hiburan malam.
Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia diproyeksikan terus meningkat dengan nilai GMV mencapai USD 360 miliar pada 2030, menjadikannya pasar digital terbesar di Asia Tenggara.
Peningkatan ini juga tercermin dari naiknya peringkat Indonesia dalam World Digital Competitiveness Ranking 2024.
Sebagai bagian dari transformasi tersebut, Bigo Live menyediakan platform inklusif yang memungkinkan kreator memonetisasi keterampilan mereka secara langsung dalam lingkungan yang aman, suportif, dan mudah diakses.
“Platform ini tidak hanya membuka pintu kesempatan, tetapi juga menghadirkan komunitas yang memperkuat rasa percaya diri, kreativitas, dan hubungan antar pengguna,” tulis Bigo Live dalam keterangannya.









