Teknisi nuklir tambang cryptocurrency pakai superkomputer

Sebuah superkomputer di Rusia dilaporkan menjadi sasaran dua orang teknisi yang ingin menggunakannya untuk menambang cryptocurrency. Dikutip dari RT (11/2), kedua teknisi tersebut sudah ditangkap dan akan segera diadili atas perbuatannya.

Kedua teknisi tersebut bekerja di fasilitas nulir di kota Sariv, Rusia. Fasilitas tersebut memiliki sebuah superkoputer dengan performa kalkulasi sangat tinggi yaitu mencapai 1 PFLOPS atau sekitar 200 kali lebih kencang dibandingkan PC gaming kelas atas yang ada di pasar saat ini. Dua teknisi tersebut ditangkap saat mencoba mengkoneksikan superkomputer tersebut dengan internet untuk melakukan operasi penambangan cryptocurrency.

Fasilitas nuklir di Sariv sendiri merupakan salah satu tempat pengembangan senjata nuklir terbesar di dunia. Fasilitas tersebut merupakan jawaban Uni Soviet atas dibangunnya fasilitas serupa bernama Los Alamos National Laboratory di Amerika Serikat saat Perang Dingin. Salah satu tujuan pembangunan fasilitas nuklir ini adalah memastikan persenjataan dan teknologi nuklir Rusia selalu up-to-date.

Kegiatan menambang cryptocurrency seperti Bitcoin memang sedang sangat populer, namun membutuhkan komputer dengan kemampuan kalkulasi yang tinggi untuk mendapatkan keuntungan yang besar. Menggunakan superkomputer memang sangat tepat karena performa komputasinya jauh di atas rata-rata komputer yang ada di pasar. Namun menggunakan superkomputer di fasilitas nuklir Rusia tetap merupakan ide yang sangat buruk.