Peneliti andalkan drone untuk pelajari hutan Amazon
Selanjutnya tim peneliti berencana untuk mendeteksi lebih banyak ekosistem di lembah-lembah yang tergenang air di sepanjang sungai.
Jianhuai Ye/Harvard SEAS via Engadget
Para peneliti dari Harvard University menggunakan bantuan drone untuk lebih memahami hutan hujan Amazon. Berkat sensor yang ditanam pada drone, para peneliti berharap dapat menentukan ciri khas unik dari ekosistem hutan hujan yang berbeda. Dilansir dari Engadget (13/9), hal ini dapat membantu para peneliti tersebut memantau kesehatan hutan dan mamahami bagaimana hutan merespons perubahan iklim, penebangan, dan kebakaran.
Setiap tumbuhan memancarkan ciri khas senyawa organik (volatile organic compound/VOC) yang berbeda, atau bisa dibilang ‘sidik jari’, yang dapat berubah berdasarkan faktor-faktor seperti kekeringan atau banjir. Dengan memantau sinyal-sinyal ini, para ilmuwan dapat mempelajari bagaimana ekosistem hutan beradaptasi dengan keadaan lain. VOC Amazon sebelumnya hanya dipantau oleh beberapa menara yang dibangun dalam satu jenis ekosistem. Selain itu, data yang diberikannya terbatas dan kurang akurat.
Sejak 2017, para peneliti dari harvard, Amazonas State University (UEA) dan Amazonas State Research Support Foundation (FAPEAM) telah bekerja pada sistem berbasis drone agar dapat memetakan VOC yang dipancarkan di berbagai ekosistem di Amazonia pusat.
Penelitian mereka, yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Science, membuktikan bahwa ekosistem yang berbeda memiliki ciri khas VOC berbeda. Selanjutnya tim berencana untuk mendeteksi lebih banyak ekosistem di lembah-lembah yang tergenang air di sepanjang sungai. Mereka akan menggunakan perahu sebagai platform peluncuran, dan berharap untuk menguji tiga armada drone.
- Pemetaan dengan Drone 3D Percepat Inspeksi Cerobong PLTU dan Tingkatkan Standar Keamanan Industri
- Kolaborasi Teknologi Drone Dorong Akurasi Pemantauan Emisi Metana
- DJI Luncurkan Zenmuse L3 di Indonesia, Sistem LiDAR Drone Jarak Jauh untuk Pemetaan hingga 100 km persegi per Hari
- DJI Neo 2 Diluncurkan, Drone Selfie Canggih dengan LiDAR untuk Hindari Rintangan dan Rekam 4K
“Penelitian ini menyoroti betapa sedikitnya kita memahami heterogenitas hutan. Tetapi teknologi yang berbasis drone dapat membantu kita memahami dan mengukur emisi VOC di berbagai ekosistem di dekatnya untuk lebih mewakili mereka dalam simulasi model kualitas iklim dan udara,” kata profesor Harvard, Scot Martin.
Kemajuan dalam teknologi drone dapat membuat penelitian seperti ini lebih umum. Beberapa waktu lalu Boeing mengembangkan drone bertenaga surya untuk mengumpulkan data iklim dan penelitian atmosfer.








