Binus University Kembangkan Teknologi Drone Sprayer untuk Petani, Dorong Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan
Binus University kembangkan drone sprayer untuk petani Jawa Barat, wujud komitmen kampus dalam inovasi pertanian berkelanjutan dan pemberdayaan masyarakat.
Teknologi Drone Sprayer untuk petani dari Binus University. dok. Binus University
Dosen Binus University mengembangkan teknologi drone sprayer untuk membantu petani meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja di sektor pertanian.
Langkah ini menjadi kontribusi Binus dalam menjawab tantangan ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung Visi Binus 2035: A world-class university, fostering and empowering the society in building and serving the nation
Melalui pemanfaatan drone sprayer yang digagas Tota Pirdo Kasih dan Alfian Destha Joanda, petani dapat melakukan penyemprotan lahan secara otomatis dan presisi tanpa harus menghadapi risiko paparan bahan kimia secara langsung.
Teknologi ini juga terbukti meningkatkan efektivitas penyemprotan, menghemat waktu kerja, serta mendukung pertanian berkelanjutan dengan penggunaan pestisida yang lebih efisien.
- Pemetaan dengan Drone 3D Percepat Inspeksi Cerobong PLTU dan Tingkatkan Standar Keamanan Industri
- Kolaborasi Teknologi Drone Dorong Akurasi Pemantauan Emisi Metana
- DJI Luncurkan Zenmuse L3 di Indonesia, Sistem LiDAR Drone Jarak Jauh untuk Pemetaan hingga 100 km persegi per Hari
- DJI Neo 2 Diluncurkan, Drone Selfie Canggih dengan LiDAR untuk Hindari Rintangan dan Rekam 4K
Program ini difokuskan di wilayah Jawa Barat, daerah dengan potensi pertanian tinggi namun masih menghadapi tantangan dalam akses terhadap teknologi modern.
Melalui kegiatan pelatihan dan sosialisasi, para dosen Binus berupaya mengedukasi petani agar mampu memanfaatkan teknologi drone secara mandiri untuk mendukung hasil panen yang optimal.
“Kami ingin menunjukkan bahwa teknologi bukan hanya milik industri besar, tapi bisa menjadi alat pemberdayaan bagi masyarakat. Lewat inisiatif ini, kami berharap petani di Jawa Barat dapat lebih produktif dan berdaya saing,” ujar Tota Pirdo Kasih.
Alfian Destha Joanda menegaskan peran akademisi tidak berhenti di ruang kuliah.
“Bagi kami, peran dosen tidak berhenti di ruang kelas. Kami ingin menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat, agar teknologi benar-benar bisa dirasakan manfaatnya untuk meningkatkan kualitas hidup,” ujarnya.
Melalui proyek ini, Binus University memperlihatkam kolaborasi antara akademisi, industri, dan komunitas lokal dapat melahirkan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. Kegiatan ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Goal 2: Tanpa Kelaparan dan Goal 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur.
Selain membantu petani dalam peningkatan hasil pertanian, kegiatan ini memperkuat implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Binus yang menekankan pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan inovasi.
Pendekatan kolaboratif ini menjadi contoh konkret bagaimana perguruan tinggi dapat berperan aktif dalam menciptakan pertanian cerdas (smart farming) berbasis teknologi yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.
Inovasi drone sprayer BINUS juga mencerminkan arah pembangunan pertanian masa depan yang tidak hanya produktif tetapi juga aman, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.









