×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Drone Angkut Dinilai Krusial Jaga Distribusi Logistik Darurat di Wilayah Bencana Indonesia

Oleh: Tek ID - Jumat, 19 Desember 2025 19:30

Drone angkut dinilai krusial menjaga distribusi logistik darurat di wilayah bencana Indonesia saat akses darat terputus.

Drone Angkut Krusial Jaga Distribusi Logistik Darurat Drone angkut. dok. Halo Robotics

Drone Angkut Dinilai Krusial Jaga Distribusi Logistik Darurat di Wilayah Bencana Indonesia

Indonesia termasuk negara dengan tingkat risiko bencana yang tinggi, diperparah oleh kondisi geografis yang beragam dan menantang. 

Gempa bumi, banjir, longsor, hingga erupsi gunung api kerap menyebabkan akses menuju wilayah terdampak terputus, terutama pada fase awal pascabencana. 

Dalam situasi tersebut, sistem distribusi logistik yang adaptif menjadi faktor penentu efektivitas respon darurat di lapangan.

Kerusakan infrastruktur, medan yang sulit dijangkau, serta kondisi cuaca sering membatasi pergerakan transportasi darat. Akibatnya, pengiriman bantuan dari posko utama ke titik-titik operasional menjadi terhambat. 

Kondisi ini menuntut mekanisme distribusi alternatif yang tidak sepenuhnya bergantung pada jalur konvensional.

Dalam situasi krisis, kecepatan distribusi logistik perlu dibarengi dengan kemampuan menjaga keberlangsungan fungsi-fungsi kritis di lapangan. 

Penerangan, komunikasi, layanan medis, dan koordinasi operasional merupakan elemen yang saling terhubung dan harus segera difungsikan oleh tim respon darurat.

Di sisi lain, kebutuhan dasar masyarakat terdampak, seperti bahan pangan dan air bersih, harus segera disalurkan pada fase awal penanganan bencana. 

Menurut Halo Robotics, distribusi logistik darurat pada tahap ini tidak semata berfokus pada pemindahan barang, melainkan pada penyediaan sarana yang memungkinkan aktivitas lapangan berjalan secara berkelanjutan.

Peran Drone Angkut

Ketika akses darat belum dapat digunakan secara optimal, logistik udara menjadi salah satu solusi pendukung yang relevan. 

Tantangan jarak pendek hingga menengah yang terputus sering kali menjadi hambatan utama dalam menyalurkan bantuan dari posko ke lokasi operasional di lapangan.

Dalam konteks tersebut, drone angkut kelas berat mulai dimanfaatkan untuk mendukung distribusi logistik darurat, khususnya pada fase awal pascabencana. 

Teknologi ini memungkinkan pengiriman muatan tertentu secara langsung tanpa harus menunggu pemulihan infrastruktur atau pembukaan jalur darat alternatif.

“Nilai utama drone angkut terletak pada fleksibilitas operasionalnya. Dalam skenario tertentu, konfigurasi pengangkutan hingga sekitar 80 kg pada jarak hingga 6 km memungkinkan skema distribusi tetap berjalan ketika jalur darat terputus atau belum dapat digunakan, tanpa harus menunggu pemulihan infrastruktur,” ujar Johannes Soekidi, Managing Director Halo Robotics.

Dalam respon darurat, kapasitas angkut dan jangkauan operasional menjadi faktor penting untuk menentukan jenis dukungan yang dapat disalurkan melalui jalur udara. 

Kemampuan membawa muatan dalam satu kali pengiriman membantu meningkatkan efisiensi distribusi, terutama saat kebutuhan di lapangan bersifat mendesak dan berulang.

Pendekatan berbasis kapasitas operasional yang terukur juga memungkinkan perencanaan distribusi dilakukan secara realistis, selaras dengan kebutuhan di lapangan, serta menjaga kesinambungan dukungan bagi tim respon darurat.

Berbagai sarana pendukung operasional, seperti genset, perangkat komunikasi, hingga peralatan medis, menjadi komponen penting dalam menjaga fungsi kritis di wilayah terdampak. 

Penyaluran sarana tersebut, bersamaan dengan kebutuhan dasar masyarakat, berperan besar dalam menjaga kontinuitas penanggulangan bencana hingga sistem pendukung utama kembali berfungsi secara bertahap.

Halo Robotics menilai pemanfaatan drone angkut akan semakin relevan sebagai bagian dari sistem logistik darurat yang adaptif, terutama di negara kepulauan dengan tantangan geografis seperti Indonesia.

Pada fase awal pascabencana, ketika waktu dan akses menjadi faktor krusial, fleksibilitas distribusi dapat berkontribusi signifikan terhadap efektivitas respon secara keseluruhan.

×
back to top