Kolaborasi Teknologi Drone Dorong Akurasi Pemantauan Emisi Metana
Terra Drone Indonesia dan Aeromon Oy selesaikan pemantauan metana berbasis drone untuk mendukung pencapaian OGMP 2.0 Gold Standard.
Teknologi drone digunakan untuk memantau emisi metana. dok. Terra Drone Indonesia
Upaya industri energi Indonesia untuk menekan emisi karbon memasuki babak baru. Terra Drone Indonesia bersama Aeromon Oy asal Finlandia berhasil menyelesaikan kegiatan identifikasi, pengukuran, dan kuantifikasi emisi metana di fasilitas operasional milik sejumlah stakeholder.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis dalam mendukung transparansi emisi sekaligus mempercepat pencapaian OGMP 2.0 Gold Standard, standar tertinggi dalam pelaporan metana global.
Seluruh proses pengukuran dilakukan dengan standar ISO/IEC 17025, memastikan data yang dihasilkan bersifat terverifikasi dan dapat dipertanggungjawabkan.
Bagi industri energi yang tengah memperketat tata kelola lingkungan, validasi ilmiah menjadi elemen penting dalam pelaporan emisi yang akurat.
- Pemetaan dengan Drone 3D Percepat Inspeksi Cerobong PLTU dan Tingkatkan Standar Keamanan Industri
- DJI Luncurkan Zenmuse L3 di Indonesia, Sistem LiDAR Drone Jarak Jauh untuk Pemetaan hingga 100 km persegi per Hari
- DJI Neo 2 Diluncurkan, Drone Selfie Canggih dengan LiDAR untuk Hindari Rintangan dan Rekam 4K
- Binus University Kembangkan Teknologi Drone Sprayer untuk Petani, Dorong Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan
Dalam kegiatan ini, drone berperan penting untuk mendeteksi keberadaan metana, termasuk potensi fugitive emission dan kebocoran yang tidak terkendali.
Sensor berpresisi tinggi yang terpasang pada drone mampu mengukur konsentrasi metana secara real-time, sehingga proses kuantifikasi emisi bisa dilakukan lebih cepat dan presisi.
Tim lapangan terdiri dari engineer Aeromon Oy yang bekerja bersama pilot drone berpengalaman dari Terra Drone Indonesia.
Terra Drone menangani integrasi sensor, perencanaan operasi penerbangan, hingga akuisisi data. Sementara Aeromon Oy, yang dikenal sebagai pionir teknologi pemantauan emisi berbasis drone, mengolah data visual dan konsentrasi gas untuk menghitung emission rate secara akurat.
Data komprehensif yang dikumpulkan ini digunakan untuk memperkuat pelaporan emisi metana sesuai persyaratan OGMP 2.0 Gold Standard.
Informasi tersebut menjadi landasan penting bagi stakeholder dalam menentukan langkah strategis pengurangan emisi, termasuk validasi emission rate dan evaluasi efektivitas program dekarbonisasi.
Chief Technical Officer Terra Drone Indonesia Ray Ozma menegaskan pentingnya kolaborasi teknologi ini.
“Kolaborasi ini membuktikan bahwa sinergi antara drone, sensor emisi canggih, dan metode pemantauan berbasis data mampu memperkuat upaya dekarbonisasi sektor energi. Kami bangga dapat mendukung pekerjaan ini dengan menyediakan data emisi, khususnya identifikasi metana yang transparan, terverifikasi, dan berkualitas tinggi untuk peningkatan keselamatan dan keberlanjutan,” ujarnya.
Kolaborasi Terra Drone Indonesia dan Aeromon Oy menampilkan pendekatan baru dalam pemantauan emisi sektor energi dengan penggunaan drone LiDAR untuk pemetaan presisi yang dipadukan dengan sensor metana Aeromon untuk pemantauan real-time.
Kombinasi ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi lapangan, sekaligus membantu industri menurunkan risiko kebocoran gas yang berpotensi membahayakan.









