Pendeteksi senjata AI di New York jarang berfungsi
Evolv, produsen pemindai tersebut, mengklaim teknologi AI mereka mampu mendeteksi berbagai jenis senjata tersembunyi, mulai dari senjata api hingga bom.
Wali Kota New York City, Eric Adams, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk menguji detektor senjata AI di stasiun kereta bawah tanah. Meskipun teknologi ini awalnya dianggap sebagai terobosan yang mengesankan, namun kritikus teknologi menunjukkan keraguan mereka terhadap keefektifan uji coba alat pendeteksi senjata ini yang diberi nama Evolv.
Dikutip dari The Verge (3/4), saat pemasangan pemindai Evolv di sebuah rumah sakit di Bronx pada tahun 2022, catatan publik menunjukkan bahwa mesin tersebut sering memberikan hasil positif palsu. Dalam waktu tujuh bulan, dari 194.000 pemindaian yang dilakukan, 50.000 di antaranya memicu alarm positif. Namun, yang memprihatinkan, 85 persen di antaranya ternyata palsu.
Sebagian besar positif sebenarnya dipicu oleh petugas polisi; hanya 295 yang dipicu oleh warga sipil yang membawa pisau, senjata api, atau senjata yang dikategorikan dalam laporan sebagai "lainnya."
Evolv, produsen pemindai tersebut, mengklaim teknologi mereka mampu mendeteksi berbagai jenis senjata tersembunyi, mulai dari senjata api hingga bom. Detektor ini dilengkapi dengan model AI "medan elektromagnetik frekuensi ultra rendah yang aman dan sensor canggih untuk mendeteksi senjata tersembunyi.”
Namun, hasil uji coba tahun 2022, bersama dengan investigasi lebih lanjut oleh Federal Trade Commission dan Securities and Exchange Commission, serta gugatan class-action yang diajukan oleh para pemegang saham, menunjukkan bahwa kemampuan pemindai tersebut jauh dari klaim yang diiklankan.
