OpenAI Resmi Luncurkan Sora, Aplikaasi Media Sosial dengan Format Mirip TikTok
OpenAI meluncurkan Sora 2 dan aplikasi sosial ala TikTok dengan fitur cameo AI. Pengguna bisa masukkan wajah ke video AI realistis hanya lewat rekaman singkat.
Logo Sora. dok. OpenAi
OpenAI resmi meluncurkan aplikasi Sora, media sosial yang memungkinkan pengguna membuat dan membagikan video AI dalam format ala TikTok.
Peluncuran 2 bersamaan dengan Sora 2, model generatif audio dan video terbaru yang diklaim lebih realistis dibanding pendahulunya.
Menurut OpenAI, Sora 2 lebih cerdas mengikuti hukum fisika, sehingga hasil videonya terlihat natural.
Jika pada model sebelumnya bola basket bisa “teleport” ke ring meski tembakan meleset, kini Sora 2 mampu memperlihatkan pantulan bola ke papan pantul layaknya kejadian nyata.
- Threads Bidik Komunitas Podcaster, Tantang Dominasi X di Ruang Diskusi Digital
- Threads Tambahkan Fitur “Reply Approvals” untuk Kendalikan Balasan yang Muncul di Postingan
- Threads Tembus 150 Juta Pengguna Aktif Harian, Meta Siapkan Ekspansi Iklan Video
- X Bakal Hapus Domain Twitter.com, Pengguna Diminta Segera Perbarui Keamanan Aku
Contoh video resmi yang ditunjukkan meliputi adegan voli pantai, trik skateboard, senam lantai, hingga loncatan dari papan selam. Semua terlihat lebih mulus dan meyakinkan dibanding generasi pertama.
Salah satu daya tarik aplikasi Sora adalah fitur “cameos”, di mana pengguna bisa mengunggah rekaman singkat video dan audio untuk memverifikasi identitas sekaligus merekam wajah mereka.
Setelah itu, pengguna dapat memasukkan diri mereka ke dalam video AI—baik sendirian maupun bersama teman.
OpenAI menyebut fitur ini sebagai cara terbaik untuk merasakan “magis” Sora 2. Pengguna juga bisa memberi izin agar wajah mereka dipakai orang lain di video AI kolaboratif.
Namun, OpenAI menegaskan pengguna tetap bisa mencabut izin kapan saja.
Aplikasi Sora untuk iOS kini sudah tersedia di Amerika Serikat dan Kanada, dan akan diperluas ke negara lain.
Platform ini menawarkan feed video vertikal berbasis algoritma layaknya TikTok, Instagram Reels, atau Shorts.
OpenAI menyatakan aplikasi ini gratis saat peluncuran, dengan rencana monetisasi hanya berupa biaya tambahan saat permintaan video sangat tinggi.
Untuk mengatur rekomendasi, algoritma Sora akan memanfaatkan aktivitas pengguna di aplikasi, lokasi IP, riwayat interaksi, hingga percakapan di ChatGPT—meski pengguna bisa mematikannya.
Aplikasi ini juga dilengkapi kontrol orang tua melalui ChatGPT untuk membatasi infinite scroll, mematikan personalisasi algoritmik, dan mengatur akses pesan langsung.
Meski inovatif, peluncuran Sora memunculkan tantangan baru terkait keamanan pengguna. Dengan akses ke wajah pengguna, potensi penyalahgunaan untuk membuat video palsu tanpa izin sangat besar.
Isu ini menambah daftar panjang problem etika dan regulasi di tengah maraknya konten AI yang kian sulit dibedakan dengan realita.
OpenAI mengakui bahwa keamanan menjadi pekerjaan rumah besar, serupa dengan yang dihadapi ChatGPT.
OpenAI menegaskan sedang menyiapkan langkah pengamanan agar teknologi ini tidak disalahgunakan.









