OnePlus Watch akan gunakan OS sendiri

OnePlus tahun ini dikabarkan akan memasuki pasar jam tangan pintar untuk pertama kalinya. Selain berencana meluncurkan smartphone OnePlus 9, perusahaan juga akan mengenalkan smartwatch pertamanya. Ini menambah jajaran produk wearable OnePlus, setelah OnePlus Band. 

Dikutip dari Slashgear (18/3), perusahaan memutuskan untuk menggunakan OS smartwatch sendiri, tidak seperti yang dilakukan pada produk smartphone, smart TV dan smart Band mereka. Menurut perusahaan, ini dilakukan demi masa pakai baterai yang lebih lama.

Tren smartwatch di industri saat ini memang lebih memilih membuat OS sendiri daripada menggunakan OS Wear Google. Jam pintar yang mengiklankan masa pakai baterai berhari-hari, atau bahkan berminggu-minggu cenderung menggunakan sistem operasinya sendiri. 

Sebaliknya, baterai jam tangan pintar dengan Wear OS biasanya tidak bertahan lama. Mereka rata-rata hanya bertahan tidak lebih dari tiga hari. 

Terlepas dari alasan ketahanan baterai Wear OS, CEO OnePlus Pete Lau mengungkapkan ingin mengembangkan RTOS (Sistem Operasi Real-Time) sendiri. Ia mengklaim, sistem operasi tersebut akan memberikan pengalaman yang lebih lancar dan masa pakai baterai yang hebat. Dengan kata lain, ini akan menawarkan fitur-fitur yang tidak ada di Wear OS.

Meski belum mengonfirmasi fitur dan spesifikasi smartwatch yang akan datang, leaker Ishan Agarwal belum lama memberikan keterangan rahasia yang meliputi sensor SpO2 dan Warp Charge. Teknologi Warp Charge akan menawarkan penggunaan selama seminggu hanya dengan pengisian daya 20 menit.

OnePlus Watch - sebutan sementara smartwatch OnePlus - memungkinkan pengguna melihat pemberitahuan, menangani panggilan, dan mengontrol musik. Pengguna juga dapat menjadikan smartwatch sebagai remote tv untuk OnePlus TV. 

Sayangnya, dengan menggunakan OS sendiri, maka pengguna tidak dapat menikmati ekosistem aplikasi yang lebih luas. Namun Lau meyakini, orang-orang lebih mementingkan masa pakai baterai.