sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id acer
Senin, 25 Nov 2019 20:19 WIB

Menjajal TV Samsung The Frame dan The Serif

Karena masuk ke dalam TV high-end, maka tidak heran jika The Frame memiliki resolusi 4K (3840 x 2160 piksel) dan diperkuat dengan prosesor andal buatan Samsung, Quantum Processor 4K.

Menjajal TV Samsung The Frame dan The Serif

Hari ini Samsung meluncurkan dua televisi ke pasar Indonesia, yakni The Frame 2019 dan The Serif 2019. Kedua TV ini bisa dikatakan lain dari kebanyakan TV di pasaran karena menyodorkan desain yang menawan dan fungsi dari sekadar menonton konten dari berbagai sumber, baik steaming maupun siaran terestrial dari stasiun TV.

Karena masuk dalam kategori TV high-end, maka tidak heran jika The Frame memiliki resolusi 4K (3840 x 2160 piksel) dan diperkuat dengan prosesor andal buatan Samsung, Quantum Processor 4K. Ada pula fitur Motion Rate 200 sehingga menjanjikan gambar yang tetap tajam meski sedang menampilkan konten gambar yang bergerak cepat seperti gim balapan dan siaran olahraga.

Pada seri Samsung The Frame, pengguna dapat menjadikan TV ini sebagai karya seni ketika tidak digunakan. Pasalnya, The Fame dapat menampilkan karya seni lukisan orang-orang terkenal dari Art Store yang terintegrasi di dalam TV. Fitur ini disebut Samsung sebagai Art Mode, pengguna bisa mendapatkan tujuh gaya tata letak yang berbeda dan 10 warna palette pilihan. Dengan demikian, pengguna dapat mendesain dan mempersonalisasikan seni visual berdasarkan selera masing-masing.

Ketika Art Mode sedang diaktifkan, maka TV akan menampilkan hasil lukisan dari para pelukis terkenal di seluruh dunia. Ya, kamu dapat memanfaatkan TV ini sebagai pajangan untuk menambah nilai estetika ruangan dari pada sekedar mematikan TV ketika sedang tidak digunakan.

Pihak Samsung mengatakan bahwa ketika dalam Art Mode, TV tersebut hanya akan memakan daya listrik sekitar 40 persen dari daya ketika TV digunakan untuk menonton beragam hiburan. Sebagai informasi, daya konsumsi listrik dari TV The Frame adalah 165 watt untuk versi 65 inci dan 145 watt untuk versi 55 inci.

Karena menampilkan gambar statis ketika digunakan dalam Art Mode, maka menurut saya penerapan teknologi QLED pada TV ini cukup dalam menangani masalah burn-in yang rentan terjadi pada teknologi panel OLED. Ya, Samsung memang saat ini belum memproduksi panel OLED, tetapi menurut kabar yang berhembus akhir-akhir ini, mereka akan memproduksi TV berpanel OLED sebagai pengganti teknologi QLED.

Pada dasarnya, QLED masih memanfaatkan panel LCD yang sangat mengandalkan lampu latar (LED) sebagai penerangan agar konten gambar terlihat. Saat dalam Art Mode, panel The Frame cukup andal menawarkan detil gambar lukisan. Meski demikian, reproduksi warna TV ini belum sama persis seperti lukisan.

Setelah saya melihat dari dekat, teknologi panel yang digunakan oleh Samsung The Frame adalah Vertical Alignment (VA). Warna yang dihasilkan terbilang sangat cerah dan bagus, tetapi saya belum sempat menjajal dengan melihat layar dari sudut pandang lebar untuk mengetahui apakah ada pergeseran warna karena banyaknya pengunjung. Samsung menginformasikan TV The Frame memiliki konfigurasi suara 2.2-channel berkekuatan 40 watt, tetapi saya tidak sempat mendengarkan kualitas suara dari TV tersebut.

Bezel TV yang saya jajal memiliki bezel yang cukup besar sehingga menyerupai lukisan. Uniknya, bingkai pada bezel TV dapat diganti dengan warna lain. Namun pihak Samsung menginformasikan saat ini hanya ada pilihan satu warna untuk bingkai tersebut. Jika bingkai opsional dengan warna lain sudah tersedia, maka pengguna dapat membelinya secara terpisah dengan harga Rp1,5 juta untuk ukuran The frame 55 inci.

Sangat mudah untuk membuka lapisan bingkai The Frame lantaran menggunakan mekanisme magnet. Memang, lapisan bingkai tersebut terbuat dari plastik, tetapi saya sempat terkecoh ketika sebelum memegangnya, saya kita terbuat dari kayu. Ini dikarenakan bingkai plastik tersebut dirancang mirip seperti kayu lengkap dengan lingkaran kambium.

Pihak Samsung juga sempat mendemonstrasikan jika The Frame dilengkapi dengan teknologi Intelligent Sensor yang mendetaksi kecerahan cahaya ruangan sekitar. Jika cahaya redup, makan kecerahan TV akan ikut meredup. Perlu beberapa detik agar TV dapat merespons perubahan cahaya. Sebenarnya fitur ini bukanlah hal yang baru dalam teknologi TV. Beberapa vendor TV terkenal juga sudah menerapkan sensor serupa pada TV-nya sejak lama; contoh, Panasonic memiliki sensor yang diberi nama Contrast Auto Tracking System (CATS) untuk menyesuaikan kecerahan TV dengan keadaan penerangan sekitar.

Berlanjut ke seri The Serif. Tidak jauh berbeda, TV ini dilengkapi dengan resolusi 4K (3840 x 2160 piksel) dan prosesor Quantum Processor 4K seperti The Frame. Salah satu fitur yang dipamerkan saat peluncuran adalah hadirnya konektivitas NFC yang memungkinkan pengguna melakukan mendengarkan musik dari speaker TV langsung dari ponsel dengan cara yang cepat.

Area NFC The Serif ada di atas layar. Jadi pengguna langsung dapat meletakkan ponsel di atas TV ketika konektivitas sudah terhubung. Tidak memerlukan waktu lama bagi TV ini untuk melakukan pairing ke ponsel. Pengguna tidak harus meletakkan ponsel di atas TV ketika melakukan streaming musik, jika pairing telah selesai, pengguna dapat mengambil ponsel dan mengakses lagu favorit. Pengguna juga dapat memilih lagu dari layar TV via remote control.B

Baik The Frame dan The Serif dilengkapi pula dengan asisten digital milik Samsung, Bixby, agar dapat memerintahkan seluruh akses hanya lewat suara. Untuk memanfaatkannya, tekan tombol khusus di remote control TV dan katakan apa yang diinginkan. Dalam demonstrasi kali ini, pihak Samsung memberi perintah TV untuk memutar video Justin Bieber di aplikasi Youtube. Performa perintah suara TV ini cukup akurat untuk mendeteksi apa kemauan dari pengguna. Tetapi pihak Samsung mengatakan saat ini Bixby pada The Frame dan The Serif belum tersedia dalam bahasa Indonesia. Mereka mengatakan akan ada pembaruan agar bahasa tersebut bisa diterapkan.

Share
×
tekid
back to top