GAC Group Kembangkan All-Solid-State Battery, Targetkan Mobil Listrik Berdaya Jelajah 1.000 Km
GAC Group mengembangkan all-solid-state battery untuk EV dengan jarak tempuh hingga 1.000 km, siap diproduksi massal dan masuk pasar Indonesia.
all-solid-state battery untuk mobil listrik yang dikembangkan GAC Group. dok. GAC Group
GAC Group (Guangzhou Automobile Group Co., Ltd.) mengumumkan terobosan penting dalam pengembangan all-solid-state battery (ASSB) untuk kendaraan listrik (EV).
Inovasi ini menjadi fondasi baru bagi strategi global GAC dalam menghadirkan EV dengan daya jelajah lebih jauh, performa tinggi, dan kenyamanan berkendara premium, termasuk untuk pasar Indonesia.
Pengembangan ASSB ini menggantikan elektrolit cair konvensional dengan material padat yang lebih stabil, sehingga mampu meningkatkan keamanan, kepadatan energi, dan efisiensi kendaraan listrik secara signifikan.
Langkah ini diperkuat dengan pembangunan lini produksi ASSB berkapasitas besar pertama GAC di Panyu, Guangzhou, Tiongkok.
- TÜV Rheinland-EVSafe Dorong Harmonisasi Standar Nasional untuk Perkuat Keamanan Ekosistem Kendaraan Listrik
- Harga Chery J6T Akhirnya Resmi Terungkap di GJAW 2025, Simak lagi Keunggulan SUV Listrik Premium Ini
- Mobil Balap Listrik Formula E Gen4 Diklaim Lebih Cepat dari F1, Siap Debut pada Musim 2026-27
- Macan GTS Electric Tawarkan Perpaduan Teknologi Canggih dan Karakter Bertenaga Khas Porsche
Saat ini, fasilitas tersebut telah memasuki tahap uji coba sel baterai berkapasitas 60 Ah ke atas. Teknologi ini diproyeksikan mampu meningkatkan jarak tempuh kendaraan listrik GAC dari rata-rata 500 kilometer menjadi lebih dari 1.000 kilometer.
GAC menargetkan produksi massal ASSB pada periode 2027–2030, sebagai bagian dari integrasi penuh teknologi baterai padat ke lini kendaraan masa depan.
Tak hanya soal performa, lini produksi baru ini juga mengadopsi teknologi manufaktur mutakhir, termasuk proses anoda kering yang menyederhanakan tahapan produksi menjadi satu alur terpadu.
Pendekatan ini meningkatkan efisiensi, konsistensi kualitas, sekaligus menunjukkan kesiapan GAC memproduksi baterai solid-state berkapasitas besar dalam skala industri.
Dengan kepadatan energi yang berpotensi melampaui 400 Wh/kg, hampir dua kali lipat baterai lithium-ion konvensional, ASSB menawarkan peningkatan signifikan pada performa, efisiensi, dan jarak tempuh EV.
Struktur sel yang lebih kokoh serta stabilitas termal yang tinggi juga menjanjikan pengalaman berkendara yang lebih halus, aman, dan konsisten di berbagai kondisi penggunaan.
Pertumbuhan pesat pasar kendaraan listrik di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menjadikan ASSB sebagai elemen strategis dalam ekspansi GAC.
Teknologi ini direncanakan mulai diterapkan pada model-model baru, termasuk lini HYPTEC mulai 2026, guna menjawab kebutuhan konsumen akan EV dengan jarak tempuh panjang dan kenyamanan tinggi.
“ASSB merupakan langkah besar menuju mobilitas yang lebih maju dan berkelanjutan. Dengan jelajah lebih panjang dan pengalaman berkendara yang premium, teknologi ini akan mempercepat adopsi EV di Indonesia. Didukung kehadiran fasilitas manufaktur GAC di Tanah Air, kami berkomitmen menghadirkan inovasi global sekaligus memperkuat industri otomotif nasional,” ujar Andry Ciu, CEO GAC Indonesia.
Sejalan dengan pengembangan teknologi baterai masa depan, GAC juga telah memperluas portofolio kendaraan listriknya di Indonesia.
Salah satunya adalah AION V, model global dengan pilihan jarak tempuh 505 km dan 602 km, dilengkapi fitur in-vehicle refrigerator dengan tiga mode pengaturan: mendinginkan, membekukan, dan menghangatkan.
GAC juga menghadirkan AION Y Plus dengan jarak tempuh hingga 490 km, yang dibekali desain khas LED DRL Angel Wings.
Sementara itu, AION UT hadir sebagai hatchback listrik dengan jarak tempuh hingga 500 km, diklaim sebagai yang terjauh di kelasnya di Indonesia.
Untuk segmen premium, GAC menawarkan Hyptec HT, model dengan filosofi private jet, fitur berlimpah, dan jarak tempuh lebih dari 600 kilometer.









