Facebook kini transparan, data iklan berbayar diumbar
Kini pengguna bisa mencari seberapa banyak dana yang dikeluarkan oleh pihak tertentu untuk beriklan di Facebook.
(Foto: Amarki)
Kini pengguna bisa mencari seberapa banyak dana yang dikeluarkan oleh pihak tertentu untuk beriklan di Facebook. Iklan itu biasanya muncul dan direferensikan di sebuah halaman. Fitur yang berisikan informasi terkait iklan tersebut merupakan bagian dari peluncuran Ads Library oleh Facebook.
Fitur tersebut dihadirkan guna meningkatkan transparansi setelah iklan di Facebook digunakan untuk mencoba mempengaruhi pemilihan umum di Amerika Serikat (AS) pada 2016. Arsip iklan Facebook yang dirilis pada Mei 2018, sebelumnya hanya menyertakan iklan terkait masalah politik atau kebijakan. Namun kini fitur itu diperbarui, dengan menampilkan semua iklan aktif termasuk iklan politik.
Informasi yang dicantumkan termasuk tanggal pembuatan halaman, kaitannya dengan halaman lain, perubahan nama halaman dan dari mana halaman dikelola. Ada juga opsi untuk melaporkan iklan yang melanggar kebijakan, dimana semua opsi itu berada di tab "Transparansi Halaman".
Pengguna bisa mencari iklan politik, menggunakan kata kunci atau iklan lain dengan nama halamannya. Facebook kemudian akan membantu memberikan saran secara otomatis yang disesuaikan dengan kata pencarian. Ads Library juga menampilkan total iklan politik dari halaman terkait, dalam seminggu terakhir atau sejak Mei 2018, dalam hitungan mingguan.
- Meta Hadirkan Pusat Dukungan Terpadu untuk Facebook dan Instagram, Lengkap dengan Asisten AI Baru
- Meta Luncurkan Fitur yang Cegah Reels Dicuri dan Diunggah Ulang Tanpa Izin
- Meta Rilis Fitur AI Baru di Facebook, Bisa Edit dan Usulkan Unggahan dari Foto di Galeri
- Meta Tutup Aplikasi Messenger untuk Desktop Mulai 15 Desember
Di Mei mendatang, Facebook menawarkan laporan Ads Library harian, bulanan dan triwulan yang bisa diunduh pengguna. Tak hanya mingguan seperti saat ini.
Transparansi ini ini akan memungkinkan para peneliti, penyidik, pemerintah, jurnalis atau siapa pun. Tujuannya untuk memastikan bahwa iklan tidak disalahgunakan untuk menyebarkan informasi yang keliru hingga menekan jumlah pemungutan suara.
Untuk iklan non-politik yang kadaluwarsa, Facebook tak akan menampilkannya di arsip laporan iklan. Perusahaan tak menjelaskan alasan di balik keputusan itu. Namun beberapa pengiklan mengatakan kekhawatiran akan hal itu bisa membuat pesaing menyalin pesan dan strategi penargetan mereka.
Pengecualian lainnya berlaku untuk penerbit berita. Pasalnya mereka khawatir jika penempelan label "Paid for by" di iklan mereka, terkesan seperti berkampanye untuk pihak tertentu.
Facebook mencatat transparansi iklan ini berjalan di Brasil, India, Ukraina dan Israel, dimana negara tersebut tengah bersiap untuk pemilu. Kendati demikian, Facebook juga berencana membawa fitur itu secara global pada akhir Juni mendatang.








