Facebook hentikan aplikasi meme LOL
Alih-alih meneruskan aplikasi meme, Facebook lebih memilih untuk mengembangkan aplikasi perpesanan yang ditujukan untuk anak di bawah usia 13 tahun.
(Foto: Indian Express)
Facebook telah membangun dan menguji hub untuk konten meme lucu. Kala itu, platform tersebut dinamakan sebagai LOL. Namun sayangnya proyek LOL tersebut dihentikan. Hal ini juga telah dikonfirmasi Facebook bahwa perusahaan tak lagi berencana merilis aplikasi meme.
Alih-alih meneruskan aplikasi meme, Facebook lebih memilih untuk mengembangkan aplikasi perpesanan yang ditujukan untuk anak di bawah usia 13 tahun. Dilansir Cnet (8/2), aplikasi itu disebut Messenger Kids. Recode sebelumnya melaporkan Facebook merestrukturisasi "tim muda" dengan lebih dari 100 karyawan yang mengerjakan produk dan fitur untuk anak-anak dan remaja.
"Tim muda telah melakukan restrukturisasi untuk menyesuaikan prioritas bisnis utama, termasuk meningkatkan investasi kami di Messenger Kids," kata juru bicara Facebook dalam sebuah pernyataan.
Messenger Kids dirilis pada Desember 2017. Aplikasi bebas iklan ini memberi anak-anak layanan untuk mengobrol dengan teman atau anggota keluarga yang disetujui orang tua. Namun kalangan pendukung anak-anak mengungkapkan kekhawatiran mereka dan menilai Messenger Kids mempengaruhi depresi, hingga kebiasaan tidur yang tak sehat.
- Meta Hadirkan Pusat Dukungan Terpadu untuk Facebook dan Instagram, Lengkap dengan Asisten AI Baru
- Meta Luncurkan Fitur yang Cegah Reels Dicuri dan Diunggah Ulang Tanpa Izin
- Meta Rilis Fitur AI Baru di Facebook, Bisa Edit dan Usulkan Unggahan dari Foto di Galeri
- Meta Tutup Aplikasi Messenger untuk Desktop Mulai 15 Desember
Kelompok-kelompok itu, termasuk Campaign for a Commercial-Free Childhood telah mendesak Facebook untuk menutup Messenger Kids. Namun raksasa media sosial itu tetap mengatakan aplikasi tersebut aman.
Sebagaimana perusahaan teknologi lainnya, Facebook berupaya menggaet anak-anak muda ke platform-nya. Kini remaja tak hanya menghabiskan waktu mereka di media sosial, namun mereka juga merupakan audiens masa depan yang penting untuk dirangkul perusahaan.








