Akuisisi Limitless, Meta Perkuat Ekosistem Wearable AI
Meta resmi akuisisi Limitless untuk mempercepat pengembangan wearable AI, memperkuat smart glasses dan perangkat pintar masa depan.
Logo Meta. dok. Meta
Perusahaan teknologi global Meta baru saja mengumumkan akuisisi startup AI wearable, Limitless, sebuah langkah signifikan yang menggarisbawahi komitmen Meta memperkuat posisi di ekosistem perangkat pintar berbasis kecerdasan buatan.
Limitless, sebelumnya dikenal sebagai Rewind, terkenal dengan pendant, perangkat AI berbentuk liontin yang bisa dikenakan sebagai kalung atau disematkan pada pakaian, yang secara otomatis merekam percakapan dan mentranskripsinya menjadi ringkasan.
Perangkat tersebut mendapat perhatian sebagai wearable AI populer dan berpotensi sebagai asisten memori pribadi.
Usai akuisisi, Limitless menyatakan mereka akan menghentikan penjualan perangkat keras baru. Namun, pengguna lama tetap mendapatkan layanan dukungan selama setidaknya satu tahun mendatang.
- Dinilai Ganggu Pengguna, OpenAI Matikan Sementara Rekomendasi Aplikasi di ChatGPT
- Pertumbuhan Pengguna ChatGPT Mulai Melambat, Google Gemini Menyusul dengan Fitur Nano Banana
- DeepSeek Rilis Model AI V3.2 dan V3.2 Speciale: Tantang Dominasi GPT-5 dan Gemini 3 Pro
- AWS re:Invent 2025 Jadi Pembuktian Reformasi AI AWS dengan Chip Baru, UltraServer, dan Layanan Mandiri
Menurut pernyataan resmi, penggabungan tim dan teknologi Limitless akan diproses melalui divisi Reality Labs milik Meta. Integrasi ini diharapkan mempercepat inovasi perangkat wearable AI yang lebih canggih, tidak terbatas pada smart glasses, tetapi juga perangkat pintar lain yang bisa memperluas fungsi “asisten digital pribadi”.
Langkah ini datang di tengah perubahan strategi Meta: perusahaan milik Mark Zuckerberg ini tampaknya mengalihkan fokus dari ambisi dunia metaverse tradisional ke arah perangkat keras dan AI yang lebih aplikatif.
Meskipun detail finansial akuisisi tidak dipublikasikan, sejumlah media menyebutkan akuisisi Limitless selaras dengan visi Meta untuk menghadirkan “personal superintelligence” bagi pengguna, yakni asisten AI yang terintegrasi dalam perangkat sehari-hari.









