sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 03 Jun 2020 09:37 WIB

Review Xiaomi Mi TV 55 Indonesia, bagus enggak harus mahal

Sistem operasi Android yang digunakan pada TV ini adalah versi Android 9.0 Pie. Antarmuka yang ditawarkannya sangat mirip dengan Smart TV berbasis Android kebanyakan.

Review Xiaomi Mi TV 55 Indonesia, bagus enggak harus mahal

Belum lama ini Xiaomi meluncurkan smart TV terbaru mereka di Indonesia dengan nama Mi TV 4 55. Spesifikasi utama Mi TV yang saya ulas kali ini adalah memiliki resolusi 4K, dukungan HDR, dan mengusung sistem operasi Android.

Ukuran smart TV ini cukup besar, yaitu 55 inci. Dari sisi desain, bezel smart TV ini memiliki ketebalan 11 mm. Jadi, yahh. Engga terlalu tebal sih, mirip seperti smart TV di kelasnya. Oiya, bezel ini agak lebih tinggi dari layar TV, jadi tetap terlihat jika TV dimatikan.

Fitur cukup lengkap

Dari sisi suara, fitur yang diberikan Smart TV ini adalah dukungan teknologi Dolby Audio serta DTS-HD sehingga menjanjikan pengalaman lebih baik saat menonton film. Oiya, Xiaomi melengkapi Mi TV 4 55 dengan sepasang speaker yang total kekuatannya 20 watt. Jadi masing-masing speaker 10 watt.

Sebelumnya, saya ingin kasih tahu sedikit mengenai teknologi layar yang digunakan Smart TV dari Xiaomi ini. Jadi pada dasarnya ini adalah LCD TV, tetapi penerangan di belakang filternya memakai lampu LED, bukan pake lampu fluorecent atau lampu neon. Makanya, TV ini bisa dibilang juga sebagai TV LED. Selain itu, penerangan LED di belakang layar LCD-nya pake metode DLED atau Direct-Lit LED. Artinya, lampu LED ada di belakang LCD, bukan di pinggir layarnya (Edge-lit LED).

Sistem operasi Android yang digunakan pada TV ini adalah versi Android 9.0 Pie. Antarmuka yang ditawarkannya sangat mirip dengan Smart TV berbasis Android kebanyakan. Tampilannya juga mudah diakses karena terdapat tab menu di sebelah kiri, yang diikuti oleh isinya di sebelah kanan.

Remote control yang hadir bersama Smart TV ini berbentuk sangat minimalis. Berbeda dengan TV kebanyakan dengan dilengkapi tombol numerik, tombol yang ada pada remote control ini hanya 14 buah. Beberapa dari tombol tersebut adalah volume, akses langsung ke Netfilx atau Amazon Prime Video, dan tombol Google Assistant untuk mengakses via suara. Dengan demikian, terdapat integrasi mikrofon di remote control tersebut.

Sebagai informasi, remote control ini terhubung ke TV via konektivitas Bluetooth. Jadi kita tidak perlu mengarahkan remote ini ke TV saat ingin mengendalikannya. Tetapi saya merasakan konektivitas dari remote ke TV kurang terlalu lancar ketika TV baru pertama kali dinyalakan. Tetapi setelah beberapa saat, pengoperasian remote akan berjalan lancar.

Selain menggunakan remote bawaan, kamu juga menggunakan ponsel sebagai remote Smart TV. Caranya adalah dengan mengunduh aplikasi Android TV Remote Control di ponsel. Aplikasi ini juga menawarkan keyboard virtual pada ponsel sehingga lebih memudahkan ketika mengakses internet.

Seperti perangkat Android lainnya, kamu dapat mengunduh berbagai aplikasi di TV ini via Google Play Store. Ada banyak aplikasi yang dapat diunduh di sini. Asiknya lagi, kamu juga bisa mengunduh gim dan memainkannya di TV. Saya juga sempat menjajal mengunduh gim dan memainkannya di TV ini. Performanya cukup lancar buat main gim bergerak cepat seperti Shine Runner.

Tidak ketinggalan pula Xiaomi Mi TV 4 55 dilengkapi dengan platform PatchWall. Pada Smart TV ini, antarmuka PatchWall yang dimilikinya sudah versi 3.0 sehingga mendukung konten film beresolusi 4K. PatchWall sendiri dirancang untuk fokus ke konten, bukan aplikasi. Ada beberapa mitra konten PatchWall, di antaranya adalah Amazon Prime Video, Netflix, Vidio, CatchPlay, Iflix, dan masih banyak lagi. Agar dapat lebih mudah mencari konten film favorit, PatchWall dilengkapi dengan tab kategori di bagian atas. Beberapa dari kategori tersebut adalah Movies, TV Shows, Kids, Music, dan Sports.

Kamu juga dapat menikmati tontonan yang dihadirkan stasiun televisi lokal dengan memilih tab kategori Live TV di dalam platform PatchWall. Tentu saja sajian tontonan ini mengandalkan layanan internet alias streaming, dan tanpa mengandalkan antena. Sebagai catatan, kamu juga dapat menangkap siaran terestrial menggunakan antena. Namun, sayangnya TV ini tidak dilengkapi dengan decoder siaran digital.

Ada dua cara untuk menghubungkan Smart TV ini ke internet. Pertama adalah dengan koneksi berkabel atau Ethernet. Dan cara kedua adalah metode nirkabel atau Wi-Fi. Xiaomi melengkapi W-Fi pada Mi TV 4 55 dengan dukungan Dual-Band 2.4 GHz dan 5 GHz. Fitur Dual-Band ini memungkinkan sinyal internet tidak terganggu oleh perangkat lainnya.

Jika koneksi Wi-Fi di rumah sedang bermasalah, kamu juga dapat menghubungkan Smart TV ini menggunakan cara tethering dari ponsel. Ada pula fitur Data Saver sehingga kamu tidak perlu khawatir paket data internet akan cepat habis.

Karena Xiaomi Mi TV 4 55 termasuk ke dalam jenis Smart TV, tentu saja ia memiliki prosesor untuk mengakses pengoperasian fitur-fiturnya. Prosesor yang digunakannya adalah Amlogic A53 Quad-Core 64 bit. Tidak ketinggalan pula penyimpanan internal sebesar 8 GB serta kapasitas RAM 2 GB.

Dalam hal port konektivitas, Smart TV ini dapat dikatakan cukup lengkap karena menyertakan 3 port HDMI, port Audio Video atau AV, port S/PDIF, Ethernet, dan 2 port USB. Port USB berguna untuk mengakses file yang ada di dalam penyimpanan eksternal seperti flashdisk, atau menghubungkan keyboard maupun mouse eksternal.

Salah satu dari ketiga port HDMI pada TV ini memiliki fitur ARC atau Audio Return Channel sehingga memungkinkannya menyalurkan sinyal audio ke home theater menggunakan hanya 1 kabel HDMI yang sama.

Sama seperti TV pada umumnya, Mi TV 4 memiliki preset gambar yang dapat dipilih sesuai konten yang ditonton seperti Standard, Movie, Vivid, Sport, dan Custom. Khusus pengaturan Custom, kamu dapat mengatur intensitas pengaturan warna seperti Brighness, Contrast, Saturation, Sharpness, dan Hue.

Performa

Secara keseluruhan, warna yang dihasilkan ketika memutar konten 4K cukup cerah tetapi tidak terlalu istimewa. Untuk melihat hasil warna yang optimal, saya sarankan agar menonton konten pada TV tidak terlalu dari samping karena kualitas warnanya akan menurun. Selain itu, terdapat beberapa gangguan flicker pada konten yang terdiri dari garis-garis kecil. Hal ini menandakan bahwa Mi TV 4 55 memiliki proses progressive scan yang kurang baik. Meski demikian, detil yang ditawarkan patut diajungi jempol.

Meski detail pada pemutaran konten 4K terlihat baik, tetapi ada kalanya Mi TV 4 55 menampilkan gangguan noise ketika menayangkan adegan sore menjelang malam hari. Untungnya Smart TV ini dilengkapi pula dengan fitur DNR atau Digital Noise Reduction. Pada fitur ini terdapat opsi Low, Medium, dan High.

Setelah saya mengujinya, fitur DNR pada Mi TV 4 55 memang dapat mengurangi gangguan noise. Namun tidak terlalu manjur. Pasalnya, ketika saya memilih opsi Low, gangguan noise masih tetap terlihat. Dan saat saya memilih opsi Medium, gangguan noise sudah dapat sedikit dikurangi tetapi tidak hilang secara keseluruhan. Terakhir, ketika saya memilih opsi High, hasilnya noise memang dapat dikurangi secara signifikan tetapi detail pada gambar juga ikut hilang. Jadi jika ingin cari aman, saya sarankan untuk memilih opsi DNR tingkat Medium.

Mungkin tidak semua dari kalian memiliki konten video atau film beresolusi 4K. Oleh karena itu, di sini saya juga menguji seberapa andal Mi TV 4 55 ketika melakukan upscaling konten beresolusi di bawah 4K. Saat saya memutar konten Full HD atau 1920 x 1080 piksel, detail yang ditawarkan cukup bagus meski tidak setajam saat memutar konten 4K.

Pada hasil upscaling menggunakan resolusi Full HD, terkadang terlihat pula gangguan moire pada jendela gedung-gedung bertingkat yang dilihat dari jarak jauh. Intensitas gangguan noise saat memutar konten resolusi Full HD pada TV ini mirip ketika sedang memutar konten 4K. Intinya secara keseluruhan, hasil upscaling resolusi konten beresolusi Full HD ke 4K cukup nyaman ditonton.

Selanjutnya saya menjajal Smart TV ini untuk melakukan upscaling dari konten beresolusi HD atau 1280 x 720 piksel menjadi 4K. Kualitas hasil dari memutar konten HD tidak menghadirkan detail yang terlalu tajam. Ini terjadi terutama pada daun-daun pepohonan ketika dilihat dari jarak cukup jauh. Performa gradasi warna pada langit di sore hari tidak semulus ketika saya memutar konten beresolusi 4K dan Full HD.

Dalam hal audio, terdapat preset suara untuk menyesuaikan masing-masing konten yang ditonton. Preset audio ini terdiri dari Standard, News, Movie, Game, dan Custom. Khusus pilihan Custom, bisa dikatakan ini adalah tawaran pengaturan equalizer karena memungkinkan kita mengatur intensitas suara frekuensi mulai dari 100 Hz hingga 10.000 Hz.

Ketika saya menonton film Avatar buatan sutradara kondang James Cameron, suara yang dihasilkan oleh Mi TV 4 cukup lantang. Namun, kualitas suaranya agak terlalu didominasi oleh frekuensi menengah. Walau saya sudah menyesuaikannya lewat pilihan equalizer (Custom), suaranya menjadi agak terdistorsi. Selain itu, kualitas efek surround-nya juga kurang tersimulasikan dengan baik. Untuk kualitas separasi stereo, yah, lumayan terdengar dari jarak dua kali tinggi TV (jarak yang direkomendasikan).

Kesimpulan

Smart TV Xiaomi yang saya ulas kali ini memang ada beberapa kekurangannya. Tetapi dapat saya katakan kekurangan yang dimilikinya masih bisa dimaklumi mengingat harganya yang terjangkau, yaitu Rp4,8 juta. Sebagai perbandingan, Smart TV berukuran 55 inci dengan sistem operasi Android kebanyakan dijual dengan harga sekitar 9 juta rupiah.

Jadi, jika kamu menginginkan Smart TV berukuran besar yang memiliki banyak konten online untuk seru-seruan di rumah bersama keluarga, Mi TV 4 55 bisa menjadi salah satu pilihan. Namun, jika kamu menginginkan Smart TV berukuran besar dengan fitur unggulan seperti Full-Array Local Dimming atau 24 fps Cinema Smoother sehingga menghasilkan kontras, warna, serta pergerakan konten yang mulus, sepertinya Smart TV dari Xiaomi ini belum cocok untuk dijadikan pilihan.

80
Xiaomi Mi TV 4 55
 
Keunggulan
  • Ukuran besar
  • Resolusi 4K
  • Harga terjangkau
 
Kekurangan
  • Simulasi surround tidak bagus
  • DNR kurang dapat diandalkan
  • Warna hitam kurang pekat
Share
×
tekid
back to top