sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id poco
Rabu, 25 Jul 2018 18:01 WIB

Smartphone dengan empat kamera untuk apa?

Asus Zenfone 5Q punya empat kamera dengan konfigurasi dua di depan dan dua di belakang untuk hasil foto maksimal

Smartphone dengan empat kamera untuk apa?

Zenfone 5Q memiliki posisi di bawah Zenfone 5. Sebagai informasi, Zenfone 5Q juga disebut dengan Zenfone 5 Lite. Saya berasumsi penamaan Zenfone 5Q berasal dari penggunaan empat kamera (quad) pada smartphone terbaru milik Asus tersebut.

Desain

Meski memiliki posisi kasta di bawah Zenfone 5, Asus tetap menghadirkan Zenfone 5Q dengan desain yang enak dilihat seperti bagian depan dan belakang yang dilapisi kaca serta form factor 2,5D. Pada bagian tepi, ada frame alumunium yang mengelilingi tepian sisi smartphone ini. Tidak lupa pula keempat sudut yang melengkung sehingga tidak ada sudut tajam pada Zenfone 5Q.

Pada bagian belakang, ada konfigurasi dual camera berorientasi vertikal dengan lampu flash tipe LED di samping sebelah kiri kamera. tentu saja Asus juga menghadirkan sensor sidik jari yang berada tepat di bawah kamera belakang. Secara estetika, penggunaan bahan kaca pada bagian belakang memang menjadikannya terlihat bagus. Sayangnya, material tersebut menyebabkan banyak noda sidik jari yang dapat mengurangi nilai estetika. Untungnya di paket penjualan Asus menyediakan soft case untuk melindungi bodi Zenfone 5Q.

Tidak ada lagi tombol fisik kecuali tombol volume dan tombol daya yang keduanya terletak di sisi kanan. Namun alangkah baiknya jika kedua tombol tersebut berada di sisi berbeda agar pengguna dapat lebih mudah mengakses tombol volume tanpa tertukar tombol daya saat smartphone di dalam kantung atau tas.

Port jack audio 3,5 mm dan port Micro USB untuk mengisi ulang baterai (atau bisa juga untuk transfer data) keduanya masing-masing terletak di sisi bagian atas dan bawah. Khusus port Micro USB, ia diapit dengan semacam kisi-kisi. Awalnya saya mengira kedua kisi-kisi tersebut adalah untuk letak speaker agar menghadirkan efek stereo ketika mendengarkan musik. Ternyata eh ternyata, speaker hanya terletak di dalam kisi-kisi sebelah kanan dan kisi-kisi yang lainnya adalah rumah untuk mikrofon. Artinya, tidak ada efek stereo ketika saya mendengar lagu kegemaran saya (meski bukan lagu kegemaran saya, suaranya tetap tidak stereo kok).

Menyinggung soal speaker, suara yang dihasilkan cukup lantang. Tetapi kualitas suara yang dihasilkan sebaiknya harus lebih baik lagi. Speaker bawaan milik Zenfone 5 sebagian besar menyalurkan suara yang didominasi frekuensi menengah. Jika merasa kekuatan suaranya belum cukup keras, Anda dapat mengaktifkan fungsi Outdoor Mode yang muncul ketika tombol volume diakses. Perlu diingat bahwa ketika Outdoor Mode diaktifkan, suara akan terdengar terdistorsi atau dengan kata lain agak cempreng.

Dari sisi visual, panel layar yang digunakan adalah LCD berteknologi IPS dengan resolusi 1080 x 2160 piksel atau Full HD+. Rentang layar panel tersebut berukuran 6 inci, namun Anda yang memiliki telapak tangan yang relatif kecil jangan khawatir jika smartphone akan terasa terlalu besar. Pasalnya, seperti smartphone kekinian lain, Zenfone 5Q mengusung aspect ratio memanjang alias 18:9.

Bezel bagian bawah layar Zenfone 5Q agak lebih tebal dibandingkan dengan Zenfone 5. Meski demikian, bezel Zenfone 5Q tetap terlihat minim. Pada bagian atas, Anda tidak akan melihat notch seperti Zenfone 5. Pada bezel atas, Anda akan melihat lampu flash LED dan earpiece serta kamera ganda.

Tawarkan 4 kamera

Seperti yang sempat saya singgung sebelumnya, salah satu fitur yang menonjol dari Asus Zenfone 5Q adalah memiliki 4 kamera yang terletak dua di bagian belakang, dan dua lagi di bagian depan. Masing-masing kamera depan menggunakan sensor Sony IMX376 beresolusi 20 MP dengan sudut pandang lensa 85,5 derajat; satu lagi menggunakan sensor beresolusi 8 MP dengan sudut pandang lensa lebar 120 derajat untuk melakukan fotografi selfie beramai ramai.

Agar hasil selfie terlihat baik, Asus menyajikan Beauty Mode yang dapat dengan mudah diaktifkan dengan cara menggeser layar ke arah kanan dan pilih mode tersebut. Beauty Mode ini mampu mengatur warna kulit, memperhalus tampilan wajah, menerangkan warna kulit wajah, mengatur ukuran mata, dan mengatur tingkat ketirusan dagu. Aneka pengaturan wajah tersebut terbilang lengkap dan saya yakin jika Anda melakukan pengaturan yang tepat dan seksama, akan mendapat banyak like di Instagram. Beauty Mode tersebut juga dapat diterapkan ketika menggunakan mode Wide Angle. Namun menurut saya Beauty Mode akan lebih mudah digunakan saat memotret wajah sendiri dibandingkan dengan saat melakukan selfie beramai-ramai lantaran karakteristik setiap wajah orang berbeda-beda. Untuk cara mengubah mode standar dan mode Wide Angle cukup menekan ikon yang ada di atas tombol shutter.

Tidak ketinggalan pula mode Portrait yang dapat diakses melalui tombol di kanan atas. Mode tersebut berfungsi untuk menghadirkan efek bokeh atau memberikan latar belakang blur. Namun saya melihat hasil bokeh-nya kurang teratur, karena ada sedikir bagian subjek yang terkena efek blur. Selain itu, kamera terasa agak lambat ketika saya menggunakan mode Portrait.

Beralih ke kamera belakang. Kamera utama dilengkapi dengan sensor gambar 16 MP, aperture f/2.2, dan sudut pandang 80 derajat. Sedangkan kamera sekunder dilengkapi dengan sensor gambar 8 MP dan sudut pandang lebar 120 derajat. Sudah dapat dikatakan bahwa kamera sekunder dapat digunakan ketika Anda sedang ingin memotret pemandangan yang sangat lebar. Cara mengalihkan dari kamera standar dan kamera sekunder pun sama seperti kamera depan, yaitu menekan ikon yang ada di atas tombol shutter.

Pada kamera utama belakang, saya tidak merasakan adanya shutter lag ketika memotret di situasi sore hari dengan penerangan matahari agak tertutup awan. Performa mode pemotretan Burst juga lancar hingga 50 frame. Warna yang dihasilkan cukup alami. Ketika saya memotret pantai, detil pasir dan air terlihat cukup baik. Selain itu, warna langit juga tampil bagus lantaran tidak terlalu over exposure. Sayangnya, ketika hari mulai gelap, noise yang ditampilkan cukup banyak terutama di sekitar langit. Shutter lag pun mulai terasa dan performa auto focus secara signifikan berkurang. Tetapi dapat saya katakan foto pada malam hari masih layak tayang ke Instagram. Namun jika ingin mencetaknya, saya sarankan agar melalui proses pengeditan terlebih dahulu untuk menghilangkan gangguan noise.

Ketika di pantai, tawaran lensa sudut lebar pada kamera belakang sekunder sangat berguna. Saya puas hasil yang diberikan meski tanpa menggunakan mode panorama. Sayangnya, hasil yang ditampilkan agak berbeda dibandingkan dengan kamera belakang utama. Warna yang dihasilkan terlihat agak pudar. Meski saya memotret di dalam kondisi cahaya terang, kamera tersebut menampilkan noise yang cukup menganggu jika Anda berniat ingin mencetaknya. Detil yang disodorkan juga tidak sebaik kamera utama yang dibuktikan oleh tampilan riak air laut yang kurang tajam. Ketika hari mulai memasuki waktu magrib, gangguan noise semakin bermunculan dan tidak menampilkan warna yang tajam.

Mode Portrait yang dihasilkan tidak sebaik Zenfone 5. Saya melihat efek bokeh agak bercampur dengan pinggiran subjek. Selain itu, efek bokeh hanya tampil ketika smartphone mendeteksi wajah orang. Selebihnya, efek bokeh tidak semulus ketika menggunakan mode Portrait.

Performa

Ada dua sistem keamanan berbasis biometrik pada Asus Zenfone 5Q, yaitu sensor sidik jari dan pengenalan wajah. Performa sensor sidik jari di smartphone ini berperforma cepat, kira-kira hanya membutuhkan waktu sepersekian detik sebelum kunci layar terbuka. Dalam hal pengenalan wajah, metode ini hanya berfungsi lancar ketika kondisi cahaya terang. Sistem pengamanan tersebut seringkali gagal ketika mendeteksi wajah saya di dalam ruangan atau membelakangi cahaya. Sengan demikian, saya sarankan Anda mengaktifkan juga metode pengamanan sidik jari.

Sistem operasi yang digunakan pada Zenfone 5Q adala Android 7.0 Nougat dengan antarmuka ZenUI 5. Selama saya menggunakan smartphone ini, ada beberapa masalah yang saya hadapi. Beberapa di antaranya adalah Play Store tidak dapat mengunduh aplikasi. Jika sudah kejadian seperti itu, saya harus menghilangkan data dan cache di pengaturan aplikasi. Malah terkadang saya harus melakukan restart jika cara pertama tidak berhasil. Selain itu, sensor jarak (proximity) terkadang tidak berfungsi ketika saya melakukan panggilan telepon. Alhasil, layar tetap menyala ketika saya sedang menelepon dan seringkali tombol untuk memutuskan hubungan tertekan pipi saya. Sekali lagi, saya melakukan restart untuk mengatasi gangguan tersebut. Ya, cukup merepotkan.

Gangguan lag juga kadang-kadang terjadi ketika saya menggunakannya untuk penggunaan sehari-hari. Misalnya, saya merasakan tersendat-sendat ketika sedang menggulir halaman Instagram. Meski demikian, hal tersebut tidak terlalu menganggun secara keseluruhan. Anehnya, ketika saya memainkan gim yang berukuran besar (lebih dari 1 GB) seperti Asphalt Xtrem, gim balapan tersebut terasa lancar tanpa menampilkan gangguan penurunan frame rate yang berarti. Pada gameplay gim tersebut menampilkan air terjun yang lancar, partikel debu juga berterbangan tanpa gangguan lag. Namun, masalah saya menang atau kalah dalam gim tersebut, itu rahasia yah.

Jeroan yang ada di dalamnya adalah prosesor Qualcomm Snapdragon 630, RAM 4GB, dan penyimpanan internal sebesar 64 GB. Berikut adalah hasil benchmark yang kami lakukan:

Anda dapat meningkatkan memori penyimpanan via slot micro SD hingga 2TB. Untungnya, Asus menawarkan slot khusus untuk masing-masing kartu SIM. Jadi Anda tetap dapat melakukan ekspansi penyimpanan tanpa mengorbankan slot kartu SIM 2.

Baterai yang diusung Asus Zenfone 5Q adalah 3.300 mAh. Dengan kapasitas baterai sebesar itu, smartphone ini mampu menyisakan daya sebesar 41 persen ketika saya menggunakannya selama 14 jam untuk penggunaan normal sehari-hari seperti membuka aplikasi Instagram, WhatsApp, YouTube, dan melakukan panggilan telepon. Ketika saya ketika saya menggunakannya dengan secara intens dengan membuka kamera dan menggunakan aplikasi Instagram secara jor-joran, baterai Zenfone 5Q menyisakan daya baterai sebesar 32 persen setelah penggunaan 14 jam. Intinya, smartphone ini mampu menangani aktivitas saya sehari-hari tanpa perlu membawa power bank.

Kesimpulan

Dalam hal desain, saya menyukainya lantaran hampir menyerupai Zenfone 5 yang memiliki posisi di atasnya. Namun, gangguan sensor proximity ketika melakukan panggilan telepon dan terkadang Play Store yang tidak dapat mengunduh merupakan momok yang cukup menganggu, saya berharap Asus segera menyebarkan patch yang bisa memperbaiki masalah tersebut.

Penggunaan dua kamera sebenarnya sangat berguna jika kita sering melakukan perjalanan untuk wisata atau yang lainnya. Namun tidak saya sarankan untuk mencetak ketika menggunakan lensa bersudut lebar. Ya, memang saat ini kegiatan mencetak foto sudah sedikit lantaran lebih sering mengunggahnya ke sosial media seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya. Soal harga, siapkan uang Rp 3.499.000 jika Anda tertarik memilikinya.

  Asus Zenfone 5Q
Chipset Qualcomm Snapdragon 630
RAM 4 GB
Penyimpanan 64 GB
Sistem Operasi Android 7.0 Nougat dengan ZenUI 5
Layar 6 inci IPS LCD FHD+
Kamera 16 MP + 8 MP (belakang); 20 MP + 8MP (depan) dengan teknologi AI
Baterai 3.300 mAh
Harga Rp 3.499.000

 

 
Asus Zenfone 5Q
Bagus ...
  • Desain
  • Kamera sudut lebar
  • Baterai irit
Kurang ...
  • Ada gangguan software
  • Pengenal wajah kurang akurat
  • Foto banyak noise
Share
×
tekid
back to top