sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id poco
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id samsung
Senin, 19 Nov 2018 18:25 WIB

Gear IconX, perlu sentuhan bass lebih tebal

Sebagai earphone nirkabel, tentu saja IconX versi terbaru dilengkapi dengan koneksi Bluetooh sehingga dapat dinikmati di seluruh smartphone saat ini.

Gear IconX, perlu sentuhan bass lebih tebal

Samsung mengklaim earphone nirkabel yang mereka rancang, lebih ringan dan lebih ergonomis dibanding pendahulunya. Samsung Gear IconX (2018) merupakan earphone nirkabel yang menganut rancang bangun in-ear. Sebagai earphone nirkabel, tentu saja IconX versi terbaru dilengkapi dengan koneksi Bluetooh sehingga dapat dinikmati di seluruh smartphone saat ini.

Casing sebagai pengisi ulang

Samsung memberikan daya tahan baterai IconX agar dapat digunakan hingga 7 jam pada mode standalone. Dalam mode Bluetooth IconX bisa bertahan selama 5 jam, dan untuk waktu bicaranya hingga 4 jam. Standalone sendiri adalah mode dimana IconX dapat digunakan mendengarkan musik tanpa terhubung smartphone atau perangkat pendukung lainnya.

Charging case yang hadir bersamanya juga dilengkapi dengan baterai berkapasitas 340 mAh. Ini maksudnya agar Anda dapat mengisi ulang Gear IconX saat dalam perjalanan. Sesuai pengalaman, saya tidak pernah mengalami kehabisan baterai ketika menggunakan earphone nirkabel ini. Pasalnya, saya selalu memasukkannya ke dalam charging case ketika tidak digunakan. Sedangkan ketika di rumah, saya juga selalu mengisi ulang baterai charging case. Jadi menurut saya baterai yang ditawarkan IconX sudah cukup untuk menemani aktivitas saya sehari-hari.

Mengingat earphone ini berguna tanpa melakukan streaming audio dari ponsel pintar Anda, otomatis ia mengusung memori internal. Memori internal dalam IconX memiliki kapasitas 4GB. Anda dapat mengisi file musik ke Gear IconX dari PC menggunakan kabel USB. Selain itu, Anda juga dapat memindahkan lagi file musiknya dari smartphone ke IconX secara nirkabel dengan bantuan aplikasi Samsung Gear.

Meski mendengarkan lagu langsung dari IconX tanpa bantuan smartphone terdengar lebih praktis, saya tetap lebih nyaman mendengarkan lagu yang bersumber dari smartphone. Pasalnya saya lebih mudah memilih lagu yang ingin saya dengarkan. Selain itu, saya juga suka mendengar musik dari Spotify.

Pengoperasian

Bentuk masing-masing unit driver earphone ini dirancang sedemikian rupa agar benar-benar pas melekat di telinga dalam durasi lama tanpa menghadirkan rasa sakit. Ujung earphone in-ear (eartip) milik IconX memiliki bahan karet. Tetapi saya merasa karet milik earphone ini terasa tipis dibandingkan dengan earphone di kelasnya, misalnya Jabra Elite Active 65t.

Samsung menyediakan tiga pasang eartip dan tiga pasang karet penyangga yang berfungsi sebagai peyangga ketika dikenakan di telinga. Dengan demikian Anda dapat memilih ukuran yang sesuai agar terasa nyaman di telinga. Ukuran eartip dan karet penyangga yang pas juga akan berpengaruh pada performa lagu yang didengarkan. Pasalnya keduanya dapat membantu memblokir suara luar untuk masuk ke dalam telinga. Sebaliknya, suara yang berasal dari earphone juga tidak akan bocor keluar.

Ketika ingin dihubungkan ke smartphone, pertama-tama yang harus Anda lakukan adalah menghubungkannya dengan Gear IconX. Bukan perkara sulit untuk melakukan pairing, cukup menginstal aplikasi Samsung Gear yang bisa diunduh di Galaxy Apps maupun Google Play Store.

Setelah menginstal aplikasi, buka charging case dan Gear IconX pun akan terhubung ke smartphone. Tetapi jika cara tersebut tidak berhasil, opsi lainnya adalah dengan cara menekan serta menahan tombol pairing yang ada di belakang charging case, dalam keadaan tertutup.

Anda dapat menggunakan fitur gestur pada Gear IconX untuk mengontrol musik. Misalnya, satu kali sentuhan untuk play atau pause musik. Dua kali sentuhan untuk mendengarkan track selanjutnya atau menjawab dan mengakhiri panggilan telepon. Tiga kali sentuhan untuk mendengarkan musik pada track sebelumnya. Menyentuh dan menahannya akan mengaktifkan perintah suara. Sentuh dua kali dan menahannya akan memulai musik pada playlist selanjutnya. Menggeser jari Anda ke atas atau ke bawah untuk mengakses volume.

Sayangnya, setiap saya mengakses gestur volume, beberapa kali Gear IconX malah mendeteksi sebagai akses play/pause musik. Oleh karena itu saya lebih memilih akses volume lewat smartphone.

Performa

Pada aplikasi Samsung Gear, terpampang informasi seputar baterai masing-masing unit driver. Tetapi aplikasi ini hanya menampilkannya dalam bentuk grafik, bukan dalam bentuk persen sehingga kurang menampilkan detil sisa baterai. Anda juga dapat mengatur equalizer yang tersedia dalam preset Bass Boost, Soft, Clear, Dynamic, dan Treble Boost. Dari kelima preset tersebut, meski tidak menyodorkan efek yang memuaskan, perset equalizer Dynamic-lah yang menjadi pilihan saya.

Anda juga dapat mendengarkan suara sekitar dengan mengaktifkan mode Ambient Sound. Mode ini bisa digunakan demi keamanan ketika Anda melakukan jogging di lingkungan yang ramai. Tunjuannya agar masih bisa mendengar suara apapun yang mendekat. Anda dapat mengatur seberapa besar volume suara sekitar dengan memutar slider dalam mode Ambient Sound.

Performa streaming Gear IconX dapat saya katakan sangat stabil. Alunan musik tidak terganggu meski earphone berada di jarak 5 meter dalam kondisi terhalang tembok. Untuk performa suara, saya mendengarkan alunan lagu di Spotify dengan kualitas terbaik.

Setiap alat musik alam lagu ‘Castle of Glass’ dari Linkin Park terdengar cukup jelas. Saya juga mendengar pemisahan suara efek stereo yang baik dari lagu tersebut. Sayangnya, terkadang saya mendengar suara vokal tertutup oleh frekuensi tinggi sehingga kedengaran kurang alami. Selain itu, performa suara bass kurang mumpuni. IconX tidak mampu menggapi frekuensi rendah yang seharusnya dapat meningkatkan pengalaman yang lebih baik ketika menikmati lagu.

Lagu selanjutnya yang saya dengarkan adalah ‘Karma’ milik band Cokelat. Saat masuk intro, pemisahan stereo terdengar apik. Suara gitar juga terdengar sangat baik dengan sedikit sentuhan frekuensi tinggi, menciptakan efek suara lembut. Sepanjang lagu ini, suara Kikan sang vokalis terasa natural tanpa gangguan dominasi treble maupun frekuensi rendah. Berbicara frekuensi rendah, earphone ini juga kurang mumpuni menyajikan bass yang baik pada lagu tersebut.

Selain performa musik, saya juga menguji seberapa baik kinerja mikrofon milik Gear IconX. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, earphone nirkabel ini dapat mendukung asisten digital setiap platform. Karena smartphone saya berbasis Android, otomatis asisten digital yang saya gunakan adalah Google Assistant.

Saya mencoba menelepon teman saya dengan mengucapkan namanya. Sengaja saya mengucapkan nama tersebut dengan suara tidak terlalu lantang. Tetapi IconX dapat mendegar suara saya dengan sangat baik dan langsung melakukan panggilan telepon dengannya. Setelah terhubung, teman saya mengatakan bahwa suara saya terdengar jelas dan tidak ada gangguan gema. Sebaliknya, saya juga dapat mendengar suaranya dengan sangat jelas.

Kesimpulan

Samsung Gear IconX (2018) dirancang secara praktis, nyaman digunakan dan berdaya tahan baterai cukup lama. Hanya saja perlu sentuhan suara frekuensi rendah. Samsung juga membekali sensor accelerometer dan inframerah pada gear IconX sehingga dapat mengehentikan musik secara otomatis ketika earphone ini terlepas dari telinga.

Gear IconX dapat mengenali aneka ragam file musik seperti MP3, M4A, AAC, WAV, dan WMA sehingga lebih fleksibel lantaran tidak terpaku pada satu format musik. Apabila Anda tertarik membeli earphone Samsung Gear IconX, siapkan kocek Rp2.099.000.

 
Samsung Gear IconX (2018)
Bagus ...
  • Koneksi stabil
  • Separasi stereo bagus
  • Mikrofon sensitif
Kurang ...
  • Frekuensi rendah kurang optimal
  • Mode Ambient kurang sensitif
  • Mode gesture kurang bagus
Share
×
tekid
back to top