×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Studi OpenAI : AI Hemat Waktu Kerja Hingga Satu Jam per Hari

Oleh: Haidhar Ali Faqih - Selasa, 09 Desember 2025 15:40

Studi yang dilaporkan OpenAI menunjukkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) mampu menghemat waktu kerja mencapai 60 menit tiap hari.

Studi OpenAI : AI Hemat Waktu Kerja Hingga Satu Jam per Hari Ilustrasi kecerdasan buatan. dok. freepik.com

OpenAI melaporkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) di tempat kerja terbukti mampu menghemat waktu pekerja sekitar 40 hingga 60 menit setiap hari. 

Temuan ini berasal dari survei terhadap 9.000 pekerja dari 100 perusahaan yang telah menggunakan produk AI perusahaan milik Sam Altman tersebut.

Dalam laporan itu, pekerja dari bidang data science, engineering, komunikasi, hingga akuntansi merasakan penghematan waktu yang paling signifikan. 

Sekitar tiga per empat pekerja juga menilai AI membantu meningkatkan kecepatan maupun kualitas hasil kerja mereka.

Meski tren pemanfaatan AI terus meningkat, keraguan tentang dampaknya terhadap produktivitas masih muncul. 

Beberapa penelitian dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Harvard, dan Stanford sebelumnya menemukan bahwa banyak organisasi belum mendapatkan keuntungan nyata dari investasi AI, bahkan menyebut sebagian output sebagai “workslop” atau konten yang terlihat baik namun tidak benar-benar memberikan nilai berarti.

Meski begitu, perusahaan AI besar seperti OpenAI dan Anthropic mulai merilis hasil studi internal mereka untuk menunjukkan potensi ekonomi teknologi AI. 

Anthropic, misalnya, mengklaim alat AI mereka mampu memangkas waktu pengerjaan tugas hingga 80%, berdasarkan analisis 100.000 percakapan pengguna.

COO OpenAI Brad Lightcap mengatakan, adopsi AI di kalangan perusahaan justru meningkat semakin cepat. 

“Banyak studi yang beredar mengatakan ini itu dan macam-macam, padahal, adopsi di tingkat enterprise sebenarnya meningkat, bahkan secepat adopsi konsumen, dalam beberapa kasus, lebih cepat dari konsumen.” ucapnya dilansir dari Bloomberg.

Menurut Chief Economist OpenAI Ronnie Chatterji, semakin banyak pekerja merasakan teknologi ini, dapat membuka kemampuan baru dalam pekerjaan mereka. 

“Tiga dari empat orang kini mengatakan saya bisa melakukan hal yang sebelumnya tidak bisa saya lakukan,’” ujarnya.

Dalam survei ini, karyawan dinilai setelah tiga hingga empat minggu penggunaan. Mereka yang paling aktif memakai model AI canggih dan memanfaatkan berbagai fitur disebut mendapatkan manfaat paling besar. 

Laporan tersebut juga mencatat peningkatan penggunaan AI untuk tugas baru, termasuk kenaikan 36 persen pesan terkait pemrograman dari pekerja di bidang engineering, IT, dan riset.

Saat ini, lebih dari 1 juta bisnis tercatat menggunakan layanan AI OpenAI, dengan total 7 juta pelanggan berbayar untuk produk ChatGPT di lingkungan kerja.

×
back to top