×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Riset Agoda: 95% Pengembang Asia Tenggara Gunakan AI, Indonesia termasuk yang Terdepan

Oleh: Tek ID - Jumat, 07 November 2025 07:50

Agoda melaporkan 95% pengembang Asia Tenggara gunakan AI, dengan Indonesia muncul sebagai salah satu pengguna paling progresif di kawasan.

Riset Agoda: 95% Pengembang Asia Tenggara Gunakan AI Ilustrasi AI. dok. Freepik

Teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mengakar dalam rutinitas kerja para pengembang di Asia Tenggara dan India. 

Laporan terbaru Agoda, Agoda AI Developer Report 2025, menunjukkan 95% pengembang di kawasan ini menggunakan AI setiap minggu, dengan pengembang asal Indonesia tampil sebagai salah satu yang paling progresif dalam memanfaatkan berbagai alat pengembangan berbasis AI.

Studi yang dilakukan bersama Macramé Consulting ini mengumpulkan wawasan dari pengembang di Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, Vietnam, dan India, termasuk masukan perusahaan teknologi seperti Carousell, MoMo, Omise, dan SCB 10x. 

Hasilnya menunjukkan AI telah menjadi bagian penting dalam proses pengembangan, meskipun penggunaannya masih dalam tahap pematangan.

Digunakan tapi Belum Sepenuhnya Diandalkan

Sebanyak 80% pengembang menyebut kecepatan dan efisiensi sebagai alasan utama menggunakan AI. Bahkan, 37% merasa dapat menghemat hingga enam jam kerja per minggu. 

Namun, sebagian besar masih menggunakan AI sebagai alat bantu, bukan sebagai mitra kreatif. Hanya 22% pengembang yang memanfaatkan AI untuk memecahkan masalah baru secara mandiri.

Keandalan juga masih menjadi perhatian. 79% pengembang menilai hasil AI belum konsisten, sehingga 67% tetap meninjau dan memperbaiki kode yang dihasilkan AI sebelum diintegrasikan ke dalam sistem.

Kurangnya pedoman penggunaan AI masih menjadi kendala. Hanya satu dari empat tim yang memiliki kebijakan formal terkait pemanfaatan AI. 

Meski demikian, produktivitas terbukti meningkat. Sebanyak 72% pengembang melaporkan kualitas kode yang lebih baik setelah memasukkan proses verifikasi manusia ke dalam alur kerja.

“Kecerdasan buatan sedang mengubah cara pengembang di seluruh Asia Tenggara dan India membangun, belajar, dan berkolaborasi,” ujar Idan Zalzberg, Chief Technology Officer Agoda. 

“Dari sekadar mempercepat penulisan kode, AI kini berkembang menjadi fondasi perubahan besar dalam pengembangan perangkat lunak,” imbuhnya.

Ia menambahkan, pengembang di kawasan memanfaatkan AI secara pragmatis: mempercepat pekerjaan, menjaga kualitas, sekaligus memberi ruang eksplorasi tanpa menggantikan penilaian manusia.

Indonesia Tampil Paling Progresif

Dalam enam bulan terakhir, 78,9% pengembang Indonesia melaporkan menggunakan Cursor, sementara 90,1% menggunakan ChatGPT, menjadikan Indonesia salah satu basis pengguna AI coding assistant paling aktif di kawasan. 

Hal ini menunjukkan kesiapan dan minat tinggi pengembang lokal untuk bereksperimen dan mengoptimalkan proses kerja melalui AI.

Meski adopsi tinggi, akses pelatihan masih belum merata. Sebagian besar pengembang belajar AI secara mandiri melalui komunitas dan proyek pribadi, sementara hanya 28% yang mendapat pelatihan dari perusahaan. 

Di Singapura, pengembang dua kali lebih mungkin mendapat pelatihan formal dibandingkan Vietnam, mencerminkan ketimpangan kesiapan antar negara.

Namun semangat belajar tetap tinggi. 87% pengembang telah menyesuaikan rencana karier mereka untuk menghadapi era AI, menandakan pertumbuhan daya saing digital yang terus berkembang.

×
back to top