Telkom–Microsoft Perkuat Kapabilitas Developer untuk Percepat Pengembangan Perangkat Lunak Berbasis AI
Telkom dan Microsoft berkolaborasi memperkuat kemampuan developer memanfaatkan AI untuk mempercepat pengembangan perangkat lunak di seluruh lifecycle.
Kolaborasi Telkom dan Microsoft untuk peningkatan developer. dok. Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk terus mempercepat transformasi digitalnya melalui peningkatan kemampuan para developer internal dalam memanfaatkan kecerdasan buatan (AI).
Melalui Chapter Digital Product Engineering (DPE), Telkom berkolaborasi dengan Microsoft dalam sesi berbagi daring bertajuk “AI-Driven Development: Integrating AI Across the Software Lifecycle” guna memperkuat peran AI di seluruh proses pengembangan perangkat lunak.
Acara tersebut menghadirkan Deputy Executive General Manager Digital Product Telkom Indonesia Fauzan Feisal, Global BlackBelt Apps Principal Solution Specialist Microsoft Azure Hieu Nguyen Nhu sebagai pembicara utama.
Dalam sesi ini, para expert Microsoft memaparkan praktik nyata penerapan AI dari tahap awal perencanaan hingga deployment aplikasi.
- Alibaba Cloud-Telkom AI Connect-HiColleagues Perkuat AI Indonesia Lewat Roadshow Pengembangan Talenta Digital
- Telkom Resmi Ubah Indigo Menjadi AI Connect untuk Percepatan Talenta AI Nasional
- Telkom AI Connect Dorong Talenta Muda Optimalkan Karier lewat AI dalam Digital Talks 2025
- Telkom AI Connect Ajak Pegiat Literasi Aceh Manfaatkan AI sebagai Mitra Kreatif Menulis
Microsoft menekankan pentingnya spec-driven development, sebuah pendekatan yang menempatkan spesifikasi teknis sebagai fondasi utama sebelum pengembangan kode dimulai.
Dengan dukungan GitHub Copilot dan AI agents, proses seperti penulisan kode, code review, hingga integrasi dengan pipeline CI/CD dapat berlangsung jauh lebih cepat, rapi, dan minim error.
Selain itu, Microsoft juga menyoroti bagaimana teknologi AI dapat membantu modernisasi aplikasi legacy.
Pendekatan ini memungkinkan migrasi ke arsitektur modern tanpa mengorbankan logika bisnis yang telah berjalan, sehingga perusahaan dapat memperbarui sistem secara efisien sambil menjaga stabilitas operasional.
Telkom memanfaatkan momentum kolaborasi ini untuk memperkenalkan dua inovasi internal yang kini tengah dikembangkan tim DPE. Pertama adalah Kilocode, sebuah platform AI proxy yang terintegrasi dengan berbagai IDE, dilengkapi fitur cost monitoring dan compliance filtering untuk memastikan pemanfaatan AI tetap aman dan sesuai kebijakan perusahaan.
Inovasi kedua adalah Telkom GPT, platform pengetahuan internal berbasis autentikasi Microsoft yang memudahkan developer Telkom mencari referensi teknis dan dokumentasi secara cepat, akurat, dan terstandarisasi.
Kolaborasi ini sejalan dengan strategi Telkom AI Center of Excellence (AI CoE) yang menjadi katalis dalam penyelarasan dan tata kelola adopsi teknologi AI di berbagai lini bisnis.
AI CoE memastikan bahwa setiap inisiatif berbasis AI dilakukan secara terukur, aman, dan menghasilkan dampak nyata bagi produktivitas tim developer.
Kegiatan ini ditutup dengan sesi diskusi interaktif yang memberi ruang bagi developer Telkom untuk menyampaikan pengalaman dan umpan balik terkait penggunaan GitHub Copilot, template spesifikasi, serta otomasi pengujian. Wawasan tersebut akan menjadi dasar penyempurnaan roadmap pemanfaatan AI di lingkungan DPE.









