Telkom AI Center of Excellence Edukasi Puluhan Anak Muda Papua agar Bijak Manfaatkan Kecerdasan Buatan

Telkom AI Center of Excellence Papua kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan literasi teknologi generasi muda di Tanah Papua. 

Melalui workshop bertajuk “Bijak Dalam Penggunaan AI di Masa Muda”, lebih dari 50 anak muda Papua dibekali pemahaman mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan secara bertanggung jawab dan beretika.

Kegiatan yang digelar secara daring melalui Zoom ini diikuti peserta dari berbagai latar belakang pendidikan dan profesi, serta berasal dari sejumlah wilayah, termasuk Provinsi Papua, Papua Barat Daya, dan Papua Tengah. 

Workshop ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan Telkom dalam membangun ekosistem pembelajaran AI yang inklusif dan relevan dengan kebutuhan generasi muda di wilayah timur Indonesia.

Workshop dirancang secara interaktif untuk mendorong diskusi terbuka seputar peran AI dalam kehidupan sehari-hari. 

Peserta tidak hanya diperkenalkan pada konsep dasar kecerdasan buatan, tetapi juga diajak memahami pentingnya kendali manusia dalam penggunaan teknologi agar tetap memberikan dampak positif bagi individu dan masyarakat.

Kegiatan ini dipandu oleh Business and Community Lead (BCL) Telkom AI Connect Papua, Agustien Sanggenafa, yang pada sesi pembukaan memperkenalkan peran Telkom AI Center of Excellence Papua sebagai ruang belajar dan pengembangan kapasitas anak muda Papua di bidang teknologi. 

Ia berharap agar generasi muda Papua tumbuh menjadi pengguna teknologi yang cerdas, kreatif, dan beretika.

Sesi utama diisi oleh Teguh Hidayat Iskandar Alam, S.Kom., M.MT, dosen IT Universitas Muhammadiyah Sorong sekaligus CEO Jasgo Academy. 

Dalam pemaparannya, Teguh menegaskan AI tidak dapat menggantikan peran manusia sepenuhnya karena teknologi tersebut bekerja berdasarkan perintah dan kendali manusia.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan etika di tengah pesatnya adopsi AI. 

“Kecerdasan buatan seharusnya dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas diri, bukan sebagai pengganti proses berpikir manusia,” katanya.

Workshop ditutup dengan sesi tanya jawab yang berlangsung aktif dan penuh antusiasme. Para peserta berbagi pandangan serta mengajukan pertanyaan mengenai tantangan dan peluang penggunaan AI di Papua.