Princeton Digital Group Mulai Pembangunan Pusat Data Hyperscale 120 MW Dukung Pengembangan Cloud dan AI di Indonesia
PDG bangun kampus data hyperscale 120 MW senilai US$1 miliar di Bekasi untuk menopang pertumbuhan cloud dan AI Indonesia.
Ilustrasi pusat data. dok. Princeton
Princeton Digital Group (PDG), salah satu penyedia pusat data, memulai pembangunan kampus pusat data hyperscale berkapasitas 120 MW di Greenland International Industrial Center (GIIC), Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kampus yang dinamai JC3 ini digadang menjadi salah satu fasilitas pusat data terbesar dan tercanggih di Indonesia, sekaligus tulang punggung baru bagi pertumbuhan cloud dan kecerdasan buatan (AI) di Tanah Air.
Kampus JC3 berlokasi sekitar 25 kilometer dari fasilitas PDG JC2 di Cibitung. Untuk menjamin keandalan operasional, pusat data ini dibekali pasokan listrik dual-grid dari PT PLN (Persero) dengan kapasitas penuh yang sudah dijanjikan untuk memenuhi kebutuhan beban kerja hyperscale dan AI.
Sebagai fasilitas carrier-neutral, JC3 juga akan memiliki beragam konektivitas serat optik ke ekosistem jaringan inti Jakarta dan internet exchange terbesar, sehingga memberikan akses tanpa hambatan bagi pelanggan lokal maupun global.
- Red Hat Perkuat Inferensi AI di AWS, Dorong Kinerja Tinggi dan Efisiensi Biaya AI Generatif
- Google dan OpenAI Luncurkan Pembaruan Model AI dalam Waktu Berdekatan, Sinyal Perang AI Makin Intens
- Prediksi Tren AI Analog Devices: Makin Terasa Nyata dengan Physical AI dan Desentralisasi di Perangkat Humanoid
- Lonjakan Agentic AI Picu Peningkatan Risiko Siber: F5 Peringatkan Kesenjangan Keamanan API di Asia Pasifik
Menggelontorkan investasi sebesar 1 miliar dolar AS (Rp16,6 triliun), PDG membangun kampus ini dengan desain modular agar lebih cepat dan fleksibel menghadirkan kapasitas tambahan.
JC3 didukung teknologi pendinginan direct-to-chip dan opsi pendinginan konvensional untuk menangani beban kerja berdensitas tinggi. Pembangunan proyek ini juga dipercepat, dengan fase pertama ditargetkan beroperasi pada kuartal IV tahun 2026.
Dari sisi keberlanjutan, JC3 menjadi kelanjutan komitmen PDG terhadap target Net Zero 2030. Selain memanfaatkan energi terbarukan dan menargetkan sertifikasi LEED, fasilitas ini turut mengadopsi pendinginan cair generasi terbaru, teknologi yang memungkinkan konsumsi energi tetap efisien meski menangani komputasi intensif AI.
Langkah ini meneruskan warisan JC2, pusat data pertama di Indonesia yang ditenagai biomassa.
“Indonesia adalah salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik, dan kami sangat berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan itu,” ujar Varoon Raghavan, Co-founder dan Chief Operating Officer PDG.
Ia menambahkan JC3 dirancang untuk menghadirkan skala, kinerja, dan keberlanjutan yang dibutuhkan pelanggan global maupun lokal di tengah meningkatnya kebutuhan cloud dan AI.
Dengan kehadiran JC3, total kapasitas PDG di Indonesia akan mencapai sekitar 230 MW, memperkuat posisinya sebagai salah satu penyedia pusat data paling tepercaya dan terbesar di Tanah Air.
Ekspansi ini sekaligus menegaskan infrastruktur digital menjadi fondasi penting bagi evolusi ekonomi Indonesia yang semakin ditopang teknologi tinggi.









