OpenAI Dikabarkan Kembangkan AI Pembuat Musik, Gandeng Mahasiswa Juilliard untuk Latih Model
OpenAI dikabarkan mengembangkan AI pembuat musik dengan bantuan mahasiswa Juilliard, membuka babak baru kolaborasi AI dan kreativitas.
OpenAI. dok. OpenAi News
OpenAI dilaporkan tengah mengembangkan alat kecerdasan buatan (AI) baru yang mampu menghasilkan musik dari teks maupun audio.
Menurut laporan The Information, yang dikutip dari Engadget, perusahaan yang dikenal lewat ChatGPT ini sedang menjajaki kemungkinan menghadirkan teknologi generatif yang dapat menciptakan musik, misalnya untuk menambahkan iringan gitar pada vokal atau membuat musik latar untuk video.
Sumber yang mengetahui proyek tersebut menyebutkan OpenAI bekerja sama dengan para mahasiswa dari The Juilliard School, sekolah musik ternama di Amerika Serikat, untuk membantu pembuatan data pelatihan.
Para mahasiswa ini dikabarkan diminta melakukan anotasi terhadap partitur musik, yang nantinya digunakan untuk melatih model AI agar memahami struktur musik secara mendalam.
- NetApp Perkuat Ekosistem Mitra di Asia Pasifik, Sertifikasi Solusi AI Melonjak Tiga Kali Lipat
- Riset Zoom: Generasi Muda Indonesia Ingin AI yang Cepat, Efisien, tapi Tetap Manusiawi
- Riset Cloudera: AI Hybrid Jadi Standar Baru di Sektor Keuangan di Tengah Masih Menantangnya Keamanan Data
- Dorong Ekosistem AI Nasional, Lintasarta Perkuat Infrastruktur Digital Terintegrasi
Meski belum diketahui sejauh mana proyek ini telah berjalan, langkah tersebut menandai upaya serius OpenAI untuk memperluas kemampuan AI di ranah kreatif.
Sebelumnya, OpenAI juga pernah melakukan eksperimen dengan teknologi musik generatif, sejalan dengan tren yang kini juga dikembangkan oleh startup lain seperti Suno dan ElevenLabs.
Fenomena AI pembuat musik memang tengah menjadi perbincangan hangat di industri kreatif. Beberapa platform streaming mulai menghadapi masalah “AI spam” berupa lagu-lagu buatan mesin yang membanjiri katalog digital.
Kasus seperti proyek eksperimental The Velvet Sundown menjadi pengingat bahwa kolaborasi antara manusia dan AI dalam seni masih menghadapi tantangan etika dan kualitas.
Teknologi ini berpotensi mengubah cara seniman, produser, hingga kreator konten menciptakan karya musik di masa depan, menghadirkan kemungkinan baru sekaligus perdebatan baru tentang batas antara kreativitas manusia dan kecerdasan buatan.









