Model AI ini pelajari pengobatan dari teks Tiongkok kuno

Dunia pengobatan tradisional Tiongkok (TCM) kemungkinan besar sedang memasuki era baru integrasi kecerdasan buatan (AI). Model Haihe Qibo, yang diberi nama seorang dokter TCM dan nama sungai Tianjin, telah berhasil menyelesaikan pengujian dan mulai menargetkan pasar internasional. Model ini merupakan upaya kolaboratif dan mewakili jembatan yang sangat penting antara praktik kuno dan teknologi mutakhir.

Haihe Qibo membedakan dirinya melalui kemampuan multibahasa, sebuah fitur yang tidak ada pada model data TCM besar sebelumnya. Hal ini membuka pintu bagi khalayak global yang lebih luas dan memfasilitasi adopsi yang lebih luas.

Selain itu, model ini menawarkan landasan data yang mengesankan. Ini diambil dari sumber daya yang sangat banyak, termasuk ratusan gigabyte teks berbahasa Mandarin, informasi TCM khusus, dan akses ke koleksi medis sejarah dan teks klasik. Dilansir dari Gizmochina (27/3), data yang kaya tersebut memungkinkan analisis TCM yang didukung AI secara akurat dan andal.

Penerapan Haihe Qibo memiliki potensi yang sangat besar. Layanan medis komunitas dapat memanfaatkan kemampuan model itu untuk menghasilkan diagnosis yang lebih tepat, sehingga menghasilkan perawatan pasien yang lebih baik. Perusahaan farmasi dapat memanfaatkan model ini untuk menganalisis komponen dan mekanisme TCM, yang berpotensi mengarah pada terobosan dalam pengembangan obat baru. Bahkan pengendalian kualitas produk TCM dapat memperoleh manfaat dari kemampuan model untuk memantau dan mengatur parameter produksi.

Fokus awal penerapannya adalah di Tiongkok dan Asia Tenggara, wilayah yang memiliki landasan kuat dalam praktik TCM. Peluncuran strategis ini memungkinkan penyempurnaan lebih lanjut berdasarkan penerapan dunia nyata di pasar yang sudah mapan.

Namun, potensinya jauh melampaui penggunaan awal tersebut. Para ahli percaya bahwa integrasi AI dengan TCM memiliki kekuatan untuk merevolusi bidang ini. Hal ini tidak hanya dapat meningkatkan kualitas dan daya saing produk TCM, namun juga dapat menyempurnakan dan merevitalisasi sistem pengetahuan tradisional dengan mendorong inovasi dan penemuan.

Model Haihe Qibo memberikan contoh langkah menjanjikan dalam mengintegrasikan kearifan tradisional dengan kemajuan teknologi modern. Dengan potensinya untuk meningkatkan diagnosis, pengembangan obat, dan pengendalian kualitas, model ini dapat berkontribusi besar terhadap masa depan pengobatan tradisional Tiongkok. Kemungkinan yang lebih besar terbentang di depan, jika penerapan baru-baru ini menempatkan segala sesuatunya dalam perspektif yang tepat.