×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Guru Besar Binus University Perkenalkan Coffee 5.0 : Masa Depan Bisnis Kopi Berbasis AI, Blockchain, dan Komunitas

Oleh: Tek ID - Kamis, 13 November 2025 16:00

Prof. Arta dikukuhkan sebagai Guru Besar BINUS dan meluncurkan konsep Coffee 5.0, integrasi AI–blockchain untuk transformasi digital industri kopi.

Guru Besar Binus University Perkenalkan Coffee 5.0 Pengkuhan Prof Arta Moro Sundjaja sebagai Guru Besar Tetap Bisnis Digital Binus University. dok. Binus University

Binus University resmi mengukuhkan Prof. Dr. Arta Moro Sundjaja sebagai Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Digital Bisnis, menandai langkah baru kampus tersebut dalam memperkuat kontribusi akademik di tengah pesatnya transformasi ekonomi digital Indonesia. 

Pengukuhan ini juga menjadi momen penting hadirnya sebuah gagasan baru yang segar dan relevan bagi era bisnis masa depan: Coffee 5.0.

Dalam orasi ilmiah berjudul “Brew to Buy: Seduh Lebih Cerdas dengan Kecerdasan Buatan dan Live-Streaming untuk Meningkatkan Kepuasan Para Pecinta Kopi,” Prof. Arta menunjukkan bagaimana cara masyarakat menikmati kopi kini berubah dari sekadar minuman menjadi pengalaman sosial, edukatif, berteknologi, dan berkelanjutan.

Ia membawakan kisah sederhana tentang “Joe”, seorang konsumen yang membeli kopi dari roastery lokal melalui live-streaming, untuk menggambarkan bagaimana data, AI, dan interaksi komunitas membentuk pola belanja baru. 

Konsep ini kemudian ia rangkum sebagai “Coffee 5.0 Operating System”, sebuah kerangka kerja bisnis yang menggabungkan brew x data x AI x komunitas demi menciptakan pengalaman yang lezat sekaligus akuntabel.

“Di balik secangkir kopi yang nikmat, kini ada kecerdasan buatan yang memahami preferensi rasa, data yang menjamin transparansi, dan komunitas yang saling memberdayakan. Inilah wajah baru bisnis digital yang tidak hanya efisien, tetapi juga manusiawi dan berkelanjutan,” ujar Arta.

Riset dan inovasi yang diusung Arta menyoroti bagaimana teknologi AI, blockchain, dan Internet of Things (IoT) dapat menciptakan rantai pasok kopi yang transparan dari hulu ke hilir, memastikan kualitas, dan memperkuat posisi petani dalam ekosistem digital. 

Pemanfaatan teknologi tersebut sekaligus menjadi solusi nyata bagi industri kopi Indonesia yang tengah berkembang pesat di ranah kreatif dan digital commerce.

Lebih jauh, ia menekankan transformasi digital yang ideal tidak hanya bertumpu pada teknologi, tetapi juga pada kepemimpinan organisasi dan kolaborasi lintas disiplin.

Dalam penutup orasinya, Prof. Arta menegaskan visi tentang peran pendidikan tinggi dalam ekosistem digital nasional.

“Perguruan tinggi harus menjadi simpul kepercayaan yang menghubungkan sains, industri, dan komunitas. Melalui riset yang aplikatif dan kolaborasi lintas bidang, kita dapat membentuk generasi yang cakap data, peka terhadap etika, dan peduli terhadap keberlanjutan,” katanya.

Pengukuhan ini menjadi tonggak penting bagi Binus University dalam memperluas dampak akademik pada bidang Digital Business Management. 

Gagasan dan riset Arta bukan hanya memperkaya khazanah keilmuan, tetapi juga menjadi rujukan bagi industri yang tengah bergerak menuju model bisnis digital yang lebih adaptif, etis, dan berorientasi keberlanjutan.

Rektor Binus University Nelly menyampaikan apresiasinya atas kontribusi Prof. Arta.

“Kami bangga atas kontribusi Prof. Arta dalam memperkaya ilmu Digital Bisnis di Indonesia. Karya dan riset beliau sejalan dengan semangat BINUS 2035, yang menempatkan inovasi, kolaborasi global, dan keberlanjutan sebagai inti dari pendidikan tinggi masa depan,” katanya.

Sebagai akademisi dengan orientasi global, Arta juga aktif menginisiasi kolaborasi riset internasional serta program pemberdayaan komunitas. 

Salah satunya adalah pelatihan literasi digital dan keuangan bagi petani di Labuan Bajo yang diharapkan menjadi living laboratory yang menghubungkan riset, pendidikan, dan aksi nyata di lapangan.

×
back to top