AFS Global STEM Innovators 2025 Cetak Generasi Muda Melek Kesehatan dan AI Lewat Workshop dan Pengalaman Lapangan
AFS Global STEM Innovators 2025 kembangkan kemampuan siswa SMA di bidang kesehatan dan AI melalui workshop, kunjungan, dan capstone project.
Peserta AFS Global STEM 2025 berfoto bersama usai acara penutupan. dok. Bina Antarbudaya
Program AFS Global STEM Innovators 2025 resmi ditutup pada 15 November 2025.
Melalui rangkaian workshop intensif dan pengalaman lapangan selama hampir satu minggu, program ini dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa SMA/sederajat berusia 15–17 tahun di bidang Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) serta pembelajaran lintas budaya.
Diselenggarakan oleh Bina Antarbudaya, program global ini menghadirkan pembelajaran komprehensif berbasis teknologi dan kesehatan, sejalan dengan tingginya minat 92 peserta tahun ini pada dua sektor tersebut.
AFS Global STEM Innovators tahun ini mengarahkan peserta untuk mendalami kecerdasan buatan (AI) dan ilmu kesehatan melalui serangkaian kegiatan praktis.
- Red Hat Perkuat Inferensi AI di AWS, Dorong Kinerja Tinggi dan Efisiensi Biaya AI Generatif
- Google dan OpenAI Luncurkan Pembaruan Model AI dalam Waktu Berdekatan, Sinyal Perang AI Makin Intens
- Prediksi Tren AI Analog Devices: Makin Terasa Nyata dengan Physical AI dan Desentralisasi di Perangkat Humanoid
- Lonjakan Agentic AI Picu Peningkatan Risiko Siber: F5 Peringatkan Kesenjangan Keamanan API di Asia Pasifik
Para peserta mendapat kesempatan mempelajari coding dan merangkai robotic AI, belajar langsung mengenai teknologi AI di Fakultas Ilmu Komputer UI, hingga mempelajari anatomi tubuh manusia di IMUSEUM IMERI FK UI.
Selain itu, peserta juga melakukan kunjungan ke SKK Migas untuk memahami industri minyak dan gas, sekaligus berkunjung ke Museum Nasional sebagai bagian dari penguatan kompetensi lintas disiplin.
Berbagai kegiatan hands-on ini membuka ruang interaksi dengan para ahli dan mahasiswa, yang semakin menginspirasi peserta untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang STEM.
Mereka juga dibagi dalam kelompok sejak hari pertama untuk menyiapkan capstone project, yang kemudian dipresentasikan di hari terakhir.
Ketua Dewan Pembina Bina Antarbudaya Asmir Agoes memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh peserta yang telah menuntaskan program.
“Selamat kepada seluruh peserta yang telah berhasil menyelesaikan program Global STEM Innovators 2025. Kalian adalah generasi penerus bangsa yang membanggakan… Semoga seluruh ilmu dan pengalaman berharga ini dapat menjadi bekal untuk masa depan,” ujar Asmir.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada BP Internasional dan BP Indonesia, SKK Migas, serta KKKS SKK Migas atas dukungan penuh terhadap terselenggaranya program ini.
Untuk menutup program secara resmi, para peserta menampilkan pertunjukan seni dari berbagai daerah, termasuk nyanyian dan tarian Tanimbar, Wasisi, Petuah Munai, dan tarian kreasi Bali.
Sejumlah kelompok terpilih juga meraih penghargaan berdasarkan penilaian juri terhadap capstone project mereka, salah satunya untuk kategori most innovative idea.
Salah satu peserta mengungkapkan pengalaman berkesannya selama mengikuti program.
“Program ini sangat bagus karena mempertemukan saya dengan siswa dari seluruh Indonesia… Saya sangat menyukai kunjungan ke IMUSEUM IMERI FK UI karena dapat melihat spesimen dan mendapat informasi anatomi tubuh manusia yang sebelumnya hanya dapat dilihat dari internet,” ujarnya.
Program AFS Global STEM Innovators tidak hanya membekali peserta dengan kemampuan STEM, tetapi juga memperluas wawasan mereka tentang peran teknologi dalam menyelesaikan masalah nyata, mulai dari energi berkelanjutan hingga teknologi ramah lingkungan.









