Sony umumkan perubahan jadwal tayang sejumlah filmnya
Cinderella, Ghostbusters: Afterlife, Uncharted, dan Morbius memiliki jadwal tayang baru setelah No Time to Die ditunda.
Tidak lama setelah MGM mengumumkan perilisan No Time to Die yang diundur, Sony juga mengungkapkan serangkaian perubahan pada filmnya yang akan datang. Sony telah mengubah tanggal rilis untuk beberapa judul, termasuk Ghosbusters: Afterlife, Cinderella, dan Uncharted.
Cinderalla yang akan diperankan oleh Camila Cabello diundur hingga 16 Juli. Awalnya, film ini direncanakan tayang pada 5 Februari. Penundaan juga mempengaruhi film adaptasi game Uncharted yang awalnya ditargetkan rilis pada pertengahan Juli. Sayangnya, film ini mungkin akan dijumpai pada pertengahan Juli tahun depan. Sementara itu, Peter Rabbit 2: The Runaway diundur dua bulan dari 2 April dan sekuel Ghostbusters ditunda hingga 11 November.
Perubahan jadwal ini tampaknya disebabkan oleh pandemi yang belum juga mereda. Selain itu, pergeseran tanggal yang terjadi pada No Time to Die juga menyebabkan Sony harus menjadwalkan ulang film-filmnya yang harusnya rilis di tahun ini.
Film waralaba James Bond ini seharusnya tayang pada April mendatang. Namun, MGM sebelumnya mengumumkan bahwa film ini ditunda hingga 8 Oktober. Tidak heran jika Sony pun ikut mengundurkan waktu tayang Morbius untuk menjauhkannya dari No Time to Die. Untuk diketahui, film thriller Sony itu rencananya akan ditayangkan pada Oktober.
Di samping itu, banyak yang sudah menduga kalau Cinderalla tidak akan dirilis pada Februari. Ini karena studio belum membagikan satu materi pun dalam pemasarannya. Cinderella merupakan film adaptasi dongeng yang disutradarai Kay Cannon. Dengan mundurnya film ini, The King’s Man menjadi satu-satunya film Disney yang akan ditayangkan pada paruh pertama 2021.
Jika kondisi pandemi tetap stagnan, maka penundaan dapat terjadi di studio lainnya. Bioskop juga belum sepenuhnya bangkit meski sudah mulai dibuka. Di AS, box office The Marksman memenangkan film dengan penjualan terbanyak selama akhir pekan dengan jumlah USD3 juta. Ini bukanlah jumlah yang besar jika melihat penjualan sebelum pandemi datang. Keterpurukan bioskop juga membuat studio besar mempertimbangkan kembali apakah filmnya akan ditayangkan di layar lebar atau layanan streaming yang kini menjadi tren baru di industri perfilman.
