Microsoft Luncurkan Windows Backup for Organizations, Bantu Bisnis Migrasi ke Windows 11

Menjelang berakhirnya dukungan sistem operasi Windows 10, Microsoft meluncurkan Windows Backup for Organizations, sebuah alat pencadangan berbasis cloud yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan memindahkan data dan pengaturan dengan lebih mudah ke perangkat baru berbasis Windows 11.

Fitur ini kini tersedia secara umum (general availability) untuk seluruh pelanggan bisnis setelah sebelumnya hadir dalam versi pratinjau publik sejak Mei 2025. 

Kehadiran Windows Backup for Organizations menjadi bagian penting dari strategi Microsoft dalam membantu perusahaan beradaptasi di masa transisi sistem operasi menjelang berakhirnya dukungan Windows 10.

Pertama kali diperkenalkan pada ajang Microsoft Ignite 2024, Windows Backup for Organizations memungkinkan pengguna mencadangkan pengaturan, preferensi sistem, dan daftar aplikasi Microsoft Store secara otomatis ke cloud. 

Data yang sudah dicadangkan dapat dipulihkan dengan mudah ketika pengguna beralih ke perangkat baru berbasis Windows 11.

Fitur ini bersifat opsional (opt-in) dan akan aktif setelah pengguna menginstal Windows Monthly Cumulative Update September 2025 pada perangkat yang terhubung dengan Microsoft Entra.

Microsoft menjelaskan seluruh cadangan tersimpan secara terenkripsi di Exchange Online cloud, yang dikelola sesuai wilayah atau negara tenant pengguna, untuk menjamin keamanan dan kepatuhan terhadap regulasi data lokal.

“Windows Backup for Organizations hadir untuk menyederhanakan proses transisi antarperangkat sekaligus memastikan keamanan dan konsistensi data pengguna bisnis,” tulis Microsoft dalam pengumumannya dikutip dari TechRadar.

Salah satu poin penting dari rilis ini adalah kompatibilitas sistem. Windows Backup for Organizations bisa digunakan untuk mencadangkan data dari perangkat Windows 10 (versi 22H2) maupun Windows 11 (versi 22H2, 23H2, dan 24H2). 

Namun, hasil backup hanya dapat dipulihkan ke perangkat dengan sistem operasi Windows 11, sebuah langkah strategis Microsoft untuk mendorong pengguna beralih dari Windows 10.

Dengan sistem ini, perusahaan tidak perlu lagi melakukan migrasi manual yang memakan waktu. Setelah login ke perangkat baru, sistem secara otomatis akan mengembalikan pengaturan, preferensi, dan daftar aplikasi pengguna, sementara tahapan Out of the Box Experience (OOBE) tetap berjalan seperti biasa.

Peluncuran ini datang di saat krusial, hanya beberapa hari menjelang berakhirnya masa dukungan Windows 10, di mana jutaan perangkat di seluruh dunia menghadapi dua pilihan: membayar Extended Security Updates (ESU) atau melakukan upgrade ke Windows 11.