KatalisCoin Luncurkan Antarmuka Adaptif, Permudah Trader Kripto Indonesia dari Pemula hingga Profesional
KatalisCoin hadir di Indonesia dengan antarmuka adaptif dan edukasi cerdas, memudahkan trader kripto pemula hingga profesional berkembang.
Ilustrasi aset kripto. dok. freepik.com
Pasar kripto Indonesia yang mencatat volume transaksi Rp650,61 triliun pada 2024 terus berkembang pesat dengan peningkatan 335,9%. Namun, kompleksitas platform trading tradisional sering menjadi hambatan bagi 22 juta investor, terutama 25% pengguna baru.
Melihat celah ini, KatalisCoin, platform global berbasis di Denver, Amerika Serikat, resmi memasuki Indonesia dengan menghadirkan Adaptive UX System, antarmuka adaptif yang dirancang untuk menyederhanakan pengalaman trading sekaligus mendukung pertumbuhan trader dari pemula hingga profesional.
Sistem ini menggunakan machine learning untuk menganalisis pola interaksi pengguna dan menyesuaikan kompleksitas antarmuka secara dinamis.
Trader pemula akan menemukan tampilan sederhana berisi fitur dasar seperti spot trading dan manajemen wallet, sementara pengguna berpengalaman dapat mengakses fitur canggih seperti analisis teknikal, trading derivatif, hingga akses API.
- OJK: Ratusan Perusahaan Indonesia Mulai Berinvestasi di Aset Kripto
- Tokocrypto Luncurkan OTC, Permudah Investor Besar Transaksi Kripto Tanpa Ganggu Harga Pasar
- Aktivitas Kripto Melonjak, Bank Indonesia Siapkan Stablecoin Nasional Berbasis Rupiah Digital
- Pajak Aset Kripto Capai Rp 1,71 Triliun, Pelaku Industri Optimistis Kontribusi Terus Tumbuh
Dengan desain progresif ini, pemula tidak kewalahan, sedangkan profesional tetap mendapatkan alat yang mereka butuhkan.
KatalisCoin juga meluncurkan KatalisCoin Academy sebagai jalur edukasi terstruktur. Sistem tidak hanya menawarkan tutorial, tetapi juga memberikan rekomendasi konten pembelajaran yang relevan berdasarkan perilaku trading pengguna.
Simulator trading memungkinkan anggota berlatih strategi dengan data pasar real-time tanpa risiko kehilangan dana.
Di sisi keamanan, KatalisCoin mengandalkan Sentinel Security Framework dengan deteksi anomali berbasis AI berakurasi 99,9%.
Sebanyak 85% aset pengguna disimpan dalam cold wallet offline dengan sistem multi-signature, memastikan perlindungan maksimal. Langkah ini menjawab kekhawatiran keamanan yang menjadi prioritas bagi 40–50% trader Indonesia.
Soal transparansi biaya, platform menerapkan struktur biaya berjenjang dinamis. Biaya trading ditampilkan jelas, tanpa biaya tersembunyi. Trader aktif dapat menurunkan biaya hingga mencapai 0% maker fee, ditambah diskon ekstra 5% bila menggunakan token native KatalisCoin.
"Pertumbuhan pesat pasar kripto Indonesia membawa banyak pengguna baru, namun kompleksitas platform trading tradisional sering membuat mereka mundur," ujar Kevin Patel, Chief Operating Officer KatalisCoin.
"Sistem adaptif kami tidak hanya menyederhanakan proses onboarding, tapi juga menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan pengguna dari transaksi pertama hingga strategi profesional," imbuhnya.
Selain fitur inti, KatalisCoin juga menghadirkan KatalisCoin Insights untuk analisis pasar dan KatalisCoin Nexus sebagai pusat komunitas.
Layanan pelanggan tersedia 24/7 dalam lebih dari 20 bahasa, memastikan dukungan penuh untuk trader Indonesia di semua tahap perjalanan mereka.









