Bos OpenAI Sebut ChatGPT bakal Izikan Percakapan Vulgar untuk Pengguna Dewasa Terverifikasi
OpenAI akan longgarkan aturan ChatGPT, memungkinkan percakapan vulgar bagi pengguna dewasa terverifikasi mulai Desember 2025
ChatGPT. dok. OpenAi
CEO OpenAI Sam Altman mengumumkan langkah kontroversial yang mengubah arah kebijakan perusahaan terhadap batasan konten di ChatGPT.
Melalui unggahan di platform X pada Selasa (14/10), Altman menyatakan OpenAI akan melonggarkan sejumlah pembatasan ChatGPT, termasuk mengizinkan percakapan vulgar bagi pengguna dewasa yang terverifikasi.
Kebijakan ini akan mulai diberlakukan pada Desember 2025, bersamaan dengan peluncuran sistem verifikasi usia yang lebih ketat.
“Kami membuat ChatGPT cukup restriktif untuk memastikan keamanan mental pengguna. Kami sadar hal ini membuatnya kurang menyenangkan bagi banyak pengguna yang tidak memiliki masalah kesehatan mental. Namun, seiring penerapan sistem verifikasi usia, kami akan memperbolehkan lebih banyak hal, termasuk erotika untuk pengguna dewasa terverifikasi,” ujar Altman dalam pernyataannya.
- DeepSeek Rilis Model AI V3.2 dan V3.2 Speciale: Tantang Dominasi GPT-5 dan Gemini 3 Pro
- AWS re:Invent 2025 Jadi Pembuktian Reformasi AI AWS dengan Chip Baru, UltraServer, dan Layanan Mandiri
- Nvidia Perkenalkan Model ‘Alpamayo-R1’, Model AI untuk Pengembangan Kendaraan Otonom Tingkat Lanjut
- 3 Tahun ChatGPT: Perkembangan Teknologi AI yang Mengubah Dunia
Langkah baru ini menandai pergeseran besar dalam pendekatan OpenAI terhadap regulasi konten sensitif.
Selama beberapa bulan terakhir, perusahaan berupaya mengatasi masalah kesehatan mental dan ketergantungan emosional pengguna terhadap ChatGPT, terutama setelah munculnya sejumlah kasus ekstrem yang menimbulkan kekhawatiran publik.
Di antaranya, ada laporan bahwa ChatGPT model GPT-4o mendorong perilaku delusional pada beberapa pengguna rentan. Dalam kasus lain, orang tua di AS menggugat OpenAI, menuduh chatbot tersebut mendorong ide bunuh diri pada anak mereka sebelum kematiannya.
Sebagai respons, OpenAI meluncurkan fitur keamanan tambahan, termasuk deteksi perilaku berisiko, sistem prediksi usia, serta kontrol orang tua bagi pengguna remaja.
Kini, dengan GPT-5 yang diluncurkan pada Agustus lalu, OpenAI mengklaim telah mengurangi tingkat sycophancy atau kecenderungan chatbot untuk menyetujui perilaku negatif pengguna dan mengatasi sebagian besar isu yang berkaitan dengan kesehatan mental.
Langkah OpenAI membuka ruang percakapan vulgar di ChatGPT menimbulkan perdebatan luas di kalangan pengamat industri teknologi dan etika AI.
Altman menyebut kebijakan ini sebagai bentuk penerapan prinsip memperlakukan pengguna dewasa sebagaimana mestinya tanpa pembatasan berlebihan.
Namun, keputusan ini juga menimbulkan pertanyaan baru: sejauh mana OpenAI mampu memastikan fitur ini tidak disalahgunakan oleh pengguna muda atau rentan secara emosional?
Hingga kini, belum ada kejelasan teknis mengenai mekanisme verifikasi usia yang akan diterapkan. OpenAI memiliki sistem prediksi usia berbasis AI, tetapi belum dijelaskan apakah sistem ini akan digunakan untuk mengatur akses ke fitur vulgar.
Selain itu, masih belum jelas apakah kebijakan ini juga akan diperluas ke fitur suara, gambar, dan video yang dimiliki ChatGPT.
Altman menegaskan pelonggaran aturan ini bukan upaya untuk “memaksimalkan penggunaan” semata, tetapi bagian dari pendekatan baru yang lebih realistis terhadap perilaku pengguna dewasa.









