×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Tesla diduga manipulasi odometer untuk hindari biaya servis

Oleh: Erlan - Minggu, 20 April 2025 12:44

Perusahaan otomotif listrik Tesla Inc. dikabarkan menghadapi tuduhan serius terkait dugaan manipulasi data odometer.

Tesla diduga manipulasi odometer untuk hindari biaya servis Source: Volvo

Perusahaan otomotif listrik Tesla Inc. dikabarkan menghadapi tuduhan serius terkait dugaan manipulasi data odometer (penghitung jarak tempuh) pada kendaraannya. Menurut laporan Engadget, sejumlah pemilik kendaraan Tesla melaporkan bahwa perusahaan diduga sengaja mengubah angka odometer agar dapat menolak klaim garansi perbaikan. Tuduhan ini mencuat setelah beberapa pelanggan menemukan ketidaksesuaian antara data jarak tempuh di sistem internal Tesla dengan tampilan di dashboard mobil mereka.

Dalam kasus yang dilaporkan, seorang pemilik Model S mengklaim bahwa Tesla menolak memperbaiki baterai yang rusak dengan alasan mobil telah menempuh jarak melebihi batas garansi (100.000 mil). Namun, pemilik tersebut menyatakan bahwa odometer mobil hanya menunjukkan 90.000 mil. Setelah investigasi independen, ditemukan bahwa sistem internal Tesla mencatat jarak tempuh lebih tinggi dari yang terlihat di layar pengemudi. Hal serupa juga dialami oleh pemilik Model 3 dan Model Y, yang mengaku mengalami penolakan servis dengan pola serupa.

Manipulasi odometer berpotensi melanggar hukum konsumen, karena jarak tempuh menjadi acuan utama masa berlaku garansi. Jika terbukti, praktik ini dapat merugikan pelanggan yang harus menanggung biaya perbaikan mahal akibat "kelebihan jarak" yang tidak transparan. Sejauh ini, Tesla belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan tersebut. Namun, Engadget menyebutkan bahwa perusahaan mungkin menggunakan algoritma perangkat lunak yang menghitung jarak tempuh berdasarkan parameter tertentu, seperti suhu baterai atau kecepatan, alih-alih mengandalkan data fisik odometer.

Di Amerika Serikat, manipulasi odometer termasuk tindakan kriminal yang diatur dalam Truth in Mileage Act. Pelaku bisa dikenai denda hingga $10.000 atau hukuman penjara. Beberapa pemilik yang terdampak kini mempertimbangkan gugatan kelas untuk menuntut transparansi dan kompensasi dari Tesla. Badan Perlindungan Konsumen AS (NHTSA) juga disebut sedang memantau keluhan ini, meski belum mengonfirmasi adanya investigasi resmi.

Tuduhan ini berpotensi merusak kepercayaan konsumen terhadap Tesla, terutama di tengah persaingan ketat pasar mobil listrik. Sebelumnya, perusahaan Elon Musk ini juga pernah dikritik karena masalah kualitas build dan layanan purnajual. Jika tidak ditangani dengan transparan, skandal ini bisa memengaruhi penjualan dan citra Tesla sebagai pelopor kendaraan ramah lingkungan.

Pemilik kendaraan Tesla yang mengalami masalah serupa disarankan untuk mendokumentasikan bukti ketidaksesuaian odometer dan melaporkannya ke otoritas konsumen setempat. Sementara itu, publik menunggu klarifikasi resmi dari Tesla untuk memastikan apakah ini merupakan kesalahan teknis atau upaya sistematis untuk mengurangi tanggung jawab garansi.

×
back to top