Percepat pertumbuhan AI, Cloudera resmikan kolaborasi AI-RAN
Percepat pertumbuhan AI, Cloudera resmikan kolaborasi AI-RAN.

Cloudera resmi bergabung dengan AI-RAN Alliance—konsorsium global beranggotakan NVIDIA, Dell, SoftBank, T-Mobile, KT, dan LG U+—untuk mempercepat adopsi kecerdasan buatan pada radio access network (RAN). Pengumuman ini disampaikan di Jakarta, 10 Juni 2025, menegaskan komitmen Cloudera sebagai satu-satunya platform true-hybrid yang memadukan data, analitik, dan AI dalam satu atap.
Operator telekomunikasi saat ini berpacu menekan biaya dan menggenjot inovasi dengan memvirtualisasi infrastruktur jaringan. Tantangannya: edge yang kian terdistribusi membuat orkestrasi data dan model AI menjadi kompleks. AI-RAN Alliance lahir untuk memecahkan persoalan tersebut—menetapkan standar integrasi AI, merancang arsitektur referensi, serta memvalidasi use case nyata di lapangan agar implementasi AI lebih cepat, aman, dan menguntungkan.
Peran Cloudera dipusatkan di kelompok kerja baru, “Data for AI-RAN.” Melalui keahlian manajemen data skala petabyte, hybrid MLOps, dan pendekatan open-source, Cloudera akan membantu menyelaraskan pipeline data-AI dengan kebutuhan operasional jaringan. Target utamanya mencakup tiga ranah:
1. AI-for-RAN – memanfaatkan AI untuk mengoptimalkan performa jaringan,
2. AI-and-RAN – menghadirkan layanan digital baru berbasis AI,
3. AI-on-RAN – menempatkan inferensi model langsung di tepian jaringan (edge).
“Jaringan adalah jantung bisnis telko, dan AI membuka nilai substansial di seluruh dimensi itu,” ujar Abhas Ricky, Chief Strategy Officer Cloudera. Ia menegaskan bahwa perusahaan telah mendukung ratusan operator global dan kini siap mempercepat inovasi bersama anggota aliansi.
Bagi pasar Indonesia, langkah ini dinilai strategis. “Kolaborasi ini membawa AI lebih dekat ke operasi jaringan, meningkatkan keandalan layanan, sekaligus membuka sumber pendapatan baru,” kata Sherlie Karnidta, Country Manager Indonesia, Cloudera. Dalam lanskap kompetitif yang digerakkan 5G dan IoT, kemampuan mengambil keputusan real-time di edge akan menjadi pembeda utama antaroperator.
Dr. Alex Jinsung Choi, Chair AI-RAN Alliance, menyebut kehadiran Cloudera sebagai “tambahan kekuatan luar biasa” mengingat lonjakan permintaan AI lintas industri. Dengan dukungan arsitektur data modern yang terkelola rapi, aliansi menargetkan lahirnya jaringan yang cerdas, adaptif, dan mampu memonetisasi data sejak hari pertama.
Ke depan, Cloudera dan AI-RAN Alliance berencana merilis arsitektur referensi terbuka yang dapat diadopsi operator sedunia—termasuk di Indonesia—untuk menguji coba SLA-driven network assurance dan deteksi anomali real-time, memperpendek jarak antara inovasi dan implementasi lapangan.