sun
moon
Premium Partner :
  • partner tek.id acer
  • partner tek.id samsung
  • partner tek.id telkomsel
  • partner tek.id realme
  • partner tek.id poco
Rabu, 02 Okt 2019 11:40 WIB

Pengguna online di Asia Pasifik tak ragu bagikan informasi pribadi

Survei Kaspersky mengungkapkan pengguna online di Asia Pasifik tidak ragu untuk membagikan informasi pribadi dengan berbagai imbalan dari media sosial.

Pengguna online di Asia Pasifik tak ragu bagikan informasi pribadi
Source: Unsplash

Kaspersky baru saja mengungkapkan hasil surveinya, terkait para pengguna online di Asia Pasifik yang tampaknya tidak sungkan untuk membagikan informasi pribadi dengan berbagai imbalan dari media sosial. Dalam laporan Kaspersky Global Privacy tahun ini mengungkapkan sebanyak 39,2 persen responden bersedia mengorbankan data pribadi untuk mendapatkan keselamatan tambahan, seperti pemeriksaan keamanan atau pengawasan. 

Sebanyak 22 persen responden mengaku mereka berbagi rincian media sosial untuk mengetahui hasil kuis yang menghibur, sedangkan sebesar 18,9 persen mengaku akan mengabaikan privasi jika mereka bisa mendapatkan sesuatu secara gratis seperti layanan atau hadiah. Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 55,5 persen responden di Asia Pasifik dari kelompok umur 16-24 tahun dan 25-34 tahun mustahil untuk memiliki privasi online yang utuh di dunia digital modern. 

Bahkan diklaim para responden juga bersedia mengorbankan data pribadinya untuk keuntungan jangka pendek dan "like" dari media sosial. Diketahui ini biasa diisi dengan data pribadi seperti alamat, tanggal lahir, dan foto agar mudah menemukan serta menghubungkan teman atau keluarga dalam jaringan. Jadi media sosial kemungkinan dapat memata-matai penggunanya dan menjadi tempat berkembangnya berbagai jenis serangan. 

Sebanyak 53,6 persen responden juga diklaim telah mengalami pelanggaran data atau rahasia pribadi yang berhasil diakses oleh orang tidak bertanggung jawab. Diklaim pelanggaran privasi online paling tinggi terjadi pada kelompok usia 16-24 tahun, yang mencapai 57,1 persen. Dengan kebocoran data tersebut, mereka merasa terganggu oleh spam dan iklan, bahkan mereka berpikir mungkin telah melakukan hal yang memalukan atau menyinggung seseorang. 

Kaspersky turut mengungkapkan para pengguna online APAC kini menghadapi ancaman di dunia online, dengan sebanyak 56,7 persen memilih untuk melindungi perangkat mereka dengan kata sandi. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kecerobohan mereka dari membagikan informasi di media sosial. 

"Jadi ketika kita harus menerima fakta bahwa tidak selamanya kita dapat menjamin keamanan digital dengan baik, banyak dari kita justru memilih untuk membagikan data tanpa berpikir panjang di platform online, padahal itu memiliki risiko kerugian yang besar. Sehingga banyak orang tanpa disadari justru menjadikan diri mereka target terbuka," kata Kaspersky. 

Diketahui laporan ini diikuti sebanyak 11.887 partisipan dari 21 negara. Diklaim sebanyak 3.177 responden tersebut berasal dari Asia Tenggara, yakni Indonesia dan Vietnam. 

Share
×
tekid
back to top