6 Tren Digital di Industri Migas: Efisiensi Tinggi, Risiko Siber Mengintai
Industri migas makin digital lewat IIoT, AI, robotisasi, hingga AR/VR. Efisiensi meningkat, tapi risiko serangan siber juga makin besar.
Digitalisasi industri migas. dok. Freepik
Industri minyak dan gas (migas) tengah berada di persimpangan besar antara peluang dan tantangan. Digitalisasi membuka jalan menuju efisiensi, keberlanjutan, hingga peningkatan keselamatan, namun di sisi lain juga memperlebar potensi risiko serangan siber.
Sebuah studi VDC Research menunjukkan hampir dua pertiga organisasi migas menargetkan transformasi digital penuh dalam dua tahun mendatang.
Namun, menurut Adrian Hia, Managing Director Asia Pasifik Kaspersky, peningkatan konektivitas tak bisa dilepaskan dari ancaman yang ikut membayangi.
“Mustahil meningkatkan konektivitas tanpa membuka potensi ancaman siber yang lebih besar,” jelas Adrian dalam keterangannya.
- Kaspersky Perkuat Pertahanan Siber dengan Modul External Attack Surface Terbaru
- Kaspersky Rilis Dua Senjata Baru buat UKM Hadapi Ancaman Siber
- Kaspersky ungkap teknik phishing canggih untuk menembus otentikasi 2FA
- Kaspersky: Lebih dari 36 ribu ancaman web menargetkan bisnis di Asia Tenggara pada tahun 2023
Berdasarkan riset Kaspersky dan wawancara dengan sejumlah profesional migas, terdapat enam tren digital utama yang membentuk masa depan industri:
1. IIoT dan Cloud Computing
Sensor IIoT memungkinkan pemantauan real-time pada pengeboran, jaringan pipa, hingga kondisi lingkungan. Cloud mendukung analitik skala besar, namun memperluas permukaan serangan. Moody’s memprediksi 14% industri akan memakai cloud publik, membuatnya rawan peretasan dan kebocoran data.
2. AI, Machine Learning, dan Hiper-otomatisasi
AI dan ML digunakan untuk pemeliharaan prediktif, efisiensi energi, hingga otomatisasi alur kerja. Meski mengurangi downtime, sistem berbasis AI rentan pada manipulasi model dan keracunan data yang bisa berujung kegagalan operasional fatal.
3. Konvergensi TI/OT
Integrasi IT (Teknologi Informasi) dan OT (Teknologi Operasional) memungkinkan operasi jarak jauh dan keputusan berbasis data. Namun, sistem OT lama yang tak dirancang untuk konektivitas eksternal rentan jadi celah keamanan. Serangan di satu titik bisa menyebar ke seluruh jaringan produksi.
4. Robotisasi dan 5G
Drone, robot, hingga kendaraan bawah laut nirawak makin sering digunakan untuk inspeksi dan eksplorasi. Dukungan 5G membuat pengambilan keputusan real-time semakin mungkin. Sayangnya, perangkat otonom ini juga berisiko diretas hingga disabotase.
5. Digital Twins
Replika digital aset fisik memudahkan simulasi dan pemeliharaan tanpa gangguan operasi. Namun, jika disusupi, digital twin bisa menyesatkan pengambilan keputusan atau membuka akses data sensitif. NIST merekomendasikan penerapan zero trust architecture untuk memitigasi ancaman.
6. Teknologi AR dan VR
AR/VR dimanfaatkan untuk pelatihan dan perbaikan jarak jauh. Tetapi, titik akses virtual yang tidak aman bisa menjadi pintu masuk peretas. Sistem OT lama yang dipadukan dengan teknologi baru ini makin meningkatkan risiko intrusi.
Tantangan dan Solusi
Digitalisasi memperluas permukaan serangan. Akses eksternal, sistem usang, hingga keterbatasan tenaga ahli keamanan siber menjadi tantangan besar.
Kesenjangan keterampilan hybrid di bidang teknik dan siber membuat industri kesulitan memenuhi kebutuhan digitalisasi yang kompleks.
Untuk menjawab tantangan tersebut, regulasi Critical Infrastructure Protection (CIP) kini diterapkan secara global, menuntut manajemen risiko ketat, kebijakan keamanan komprehensif, hingga kesiapan respons insiden.
Menurut Adrian Hia, Kaspersky menghadirkan Kaspersky Industrial CyberSecurity (KICS) sebagai solusi perlindungan infrastruktur kritikal. Platform ini dirancang khusus untuk mendeteksi dan merespons serangan kompleks secara terpusat di seluruh jaringan industri.
“Untuk memaksimalkan potensi digitalisasi sekaligus melindungi aset dan personel, industri harus memprioritaskan kerangka kerja keamanan yang kuat dan berinvestasi pada talenta siber terampil,” tegasnya.









