×
Kanal
    • partner tek.id realme
    • partner tek.id samsung
    • partner tek.id acer
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd
    • partner tek.id wd

Opera Luncurkan Neon, Browser Berbasis AI dengan Fitur Unik untuk Atur Tugas dan Buat Aplikasi

Oleh: Tek ID - Selasa, 30 September 2025 17:40

Opera luncurkan browser AI Neon dengan fitur cards dan tasks, klaim mampu atur tugas hingga buat aplikasi mini. Ditawarkan seharga $19,99/bulan.

Opera Luncurkan Neon, Browser Berbasis AI dengan Fitur Unik Opera Neon. dok. Opera

Perusahaan pengembang peramban atau browser, Opera, meluncurkan Opera Neon, browser terbaru yang berfokus pada kecerdasan buatan (AI). 

Produk ini hadir dengan berbagai fitur inovatif, mulai dari pembuatan aplikasi lewat perintah AI hingga sistem cards yang memungkinkan pengguna membuat perintah berulang layaknya aplikasi mini.

Langkah ini menempatkan Opera sejajar dengan perusahaan seperti Perplexity dan The Browser Company, yang sama-sama tengah mengembangkan tren agentic browser atau peramban yang mampu bertindak layaknya asisten digital.

Opera pertama kali mengumumkan proyek Neon pada Mei lalu dalam tahap pratinjau terbatas. Kini, undangan akan mulai dikirim ke pengguna terpilih dengan biaya berlangganan US$19,99 per bulan.

“Kami membangun Opera Neon untuk diri kami sendiri dan untuk semua orang yang menggunakan AI secara intensif dalam keseharian. Hari ini, kami menyambut pengguna pertama yang akan membantu membentuk masa depan penjelajahan berbasis agen bersama kami,” ujar Krystian Kolondra, EVP Browsers Opera, dalam keterangan resminya, dikutip dari TechCrunch.

Opera Neon hadir dengan sejumlah fitur utama. Pertama, chatbot bawaan yang bisa menjawab berbagai pertanyaan. Lebih dari itu, ada fitur Neon Do yang mampu mengeksekusi tugas, seperti meringkas blog Substack lalu memposting hasilnya ke Slack. 

Dengan akses ke riwayat penjelajahan, Neon juga dapat mengambil detail dari video YouTube yang ditonton minggu lalu atau artikel yang baru saja dibaca.

Browser ini bahkan bisa menulis potongan kode untuk menghasilkan laporan visual berupa tabel dan grafik. Meski begitu, Opera belum memastikan apakah aplikasi mini ini bisa dibagikan ke pengguna lain.

Fitur cards menjadi salah satu daya tarik utama. Konsep ini mirip dengan Skills pada browser Dia, atau layanan otomatisasi seperti IFTTT (If This Then That). 

Dengan menggabungkan cards seperti “pull-details” dan “comparison-table,” pengguna bisa membuat perintah untuk membandingkan produk di beberapa tab sekaligus. Pengguna juga bisa membangun cards sendiri atau memanfaatkan buatan komunitas.

Selain itu, Opera memperkenalkan fitur Tasks, yakni ruang kerja berisi tab dan percakapan AI yang terorganisir, mirip dengan Tab Groups atau workspaces di Arc Browser. 

Dalam demo resminya, Neon bahkan memperlihatkan kemampuannya memesan kebutuhan belanja harian pengguna. Namun, Opera tetap harus membuktikan klaim ini dalam penggunaan nyata, mengingat banyak produk AI sebelumnya gagal memenuhi ekspektasi di luar demo.

Dengan kehadiran Neon, Opera kini bersaing langsung dengan Comet milik Perplexity dan Dia milik The Browser Company, sekaligus menghadapi dominasi Google dan Microsoft yang terus menyematkan fitur AI ke browser mereka. 

Bedanya, Opera memposisikan Neon sebagai produk untuk pengguna tingkat lanjut dengan sistem berlangganan premium.

Tag

Tagar Terkait

×
back to top